Otobiografi

Hidupku

posté le 18-05-2019 à 21:54:48

          Bulek Ros wanita yang hebat selain pinter , bulek juga wanita yang mandiri. 

          Menurut cerita yang kudengar bulek belum menikah karena pernah mau menikah dengan kekasihnya  satu daerah tapi bapaknya  tidak setuju dan menolak mentah-mentah akhirnya cinta mereka putus. Bulek dicintai sama teman sahabat pena dari australia dan setelah lelaki Autralia lulus kuliah dia datang ke Indonesia karena cintanya pada bulek dia sampai bilang rela mati di Indonesia, kadang omongan seseorang bisa benar terjadi, laki-laki australia mati tertabrak mobil di Gombong jawa Tengah. Jodoh,umur dan rizki hanya Allah yang tahu.

Inilah sekelumit tentang bulek ros, sekarang aku lanjutkan lagi tentang diriku.

         Aku mulai menjalankan  perploncoan seperti biasa, kita semua dapat tugas untuk membawa semangka satu buah, ini tugas yang tidak berat sebab tugas untuk siang hari sehingga aku bisa membelinya di Pasar Kranggan sambil berangkat ke Kampus, aku beli semangka yang kecil. Sesampainya di kampus aku masih bertanya tanya dalam hati  "Untuk apa Semangaka ini ya.... " ternyata semangka yang kita bawa untuk dimakan sendiri harus habis semua, untung aku beli yang kecil sehingga perutku tidak kembung he he he

           Perpeloncoan ini benar-benar berat untukku, aku harus belajar merangka ,tiarap seperti tentara serta baris-berbaris yang dulu semasa SMP dan SMA aku tidak bisa baris berbaris, tapi sekarang aku sudah bisa dan terbiasa. Kalau baris berbaris aku selalu dapat posisi belakang karena aku kecil sehingga kakak tingkatku selalu memanggilku  " KUNYIL "

           Esok hari kita akan mengambil wings dan peralatan lain dengan bakti kerja sosial di Patuk Gunung Kidul  dalam beberapa hari.

Kita disana tinggal di Balai desa dan mengadakan kerja bakti  sosial bercampur dengan warga disana. Dihari terakhir  disana malamnya kita acara pengambilan wings, acaranya diadakan di tempat pemakaman umum  dan diadakan malam hari tepatnya tengah malam, kita masuk bergantian satu persatu jarak dari tempat kita berkumpul ke pemakaman sekitar 20 m . 

         Satu persatu  taruna dan taruni (mahasiswa dan mahasiswi ) masuk ke Pemakaman untuk mengambil wings, akhirnya kini giliranku  ,begitu aku masuk  " " "wadouuhhhhh gelap sekali tempatnya " , untuk menghilangkan rasa takutku aku membaca beberapa ayat Al'quran sambil sesekali aku mencari tempat wings diletakkan, pokoknya buat gaduh sambil sesekali aku menabrak cungkup kuburan. Cungkup adalah kuburan yang diatasnya diberi atap genting dan kulihat hampir sebagian besar kuburan memakai cungkup, hal ini berbeda dengan kuburan ditempat lainnya. Mataku mencari-cari dimana letak wings dan akhirnya mataku tertumpu pada sebuah lampu sentir yang terletak ditengah-tengah dan disalah satu kuburan, "  bagaimana untuk kesana ???..... " pikirku , kakiku melangkah mencari jalan untuk kesana sambil sesekali aku menubruk genting " brak !  genting jatuh , aku panik , jalan satu-satunya aku kudu merangkak dan melangkahi kuburan dalam posisi tengkurap karena tidak bisa berdiri terhalang cungkup yang pendek apa boleh buat "  "bismillahh.... ....."    akhirnya aku sampai juga di tempat yang dituju.

          Wings tergeletak diatas salah satu kuburan berkeramik ketika aku akan mengambilnya tiba-tiba aku mendengar terdengar suara"   woouuuuu ...... " instingku mengatakan itu bukan hantu, itu suara manusia lalu aku jawab " hooouuuu ... " tak lama  kemudian aku melihat seseorang nongol dari balik tirai kain tidak jauh dari wings " Kunyil berisik.. udah cepat ambil wingsnya " kata kakak panitia yang bertugas menakuti, aku segera mengambil wings dan beranjak meninggalkan tempat itu, cukup sekali aku masuk ke perkuburan tengah malam kalau dalam keadaan normal belum tentu aku mau. paginya kita bergegas menyiapkan barang-barang bawaanku untuk  kembali ke Jogjakarta. Sebelum kembali aku bertemu lagi dengan kakak tingkat yang tadi malam jadi hantu, dari pembicaraan teman-teman satu tingkat denganku kalau yang bertugas jadi hantu ditakuti dengan hantu yang beneran. Lucu juga mau nakutin adik tingkat malah ditakutin lagi he he he....

 

 

 

 


 
 
posté le 13-05-2019 à 15:44:03

          Kita memakai seragam PDH dan PDL, PDH (Pakaian Dinas Harian ) seragam angkatan laut berwarna abu-abu , PDL ( Pakaian Dinas Lapangan ) pakaian tentara dan kita memakai wings dan peralatan lainnya. 

          Tibalah perpoloncoan dan dilaksanakan selama satu bulan, selama pelonco banyak kejadian suka duka serta  kejadian lucu.

          Aku dan masku  berangkat dari rumah  subuh dengan memakai kaos biru muda ,berlengan panjang bertuliskan AKS V Jogjakarta serta memakai celana panjang PDL berwarna hijau ,rambut potong sebahu, sepatu tentara dan ransel berisi dua batu bata dan sesuatu tugas yang diberikan dari panitia; dengan semangat ke Kampus di Jln Kranggan memakai sepeda.

Aku naik sepeda yanto dan masku memakai sepeda dik Ndaru, selama pelonco kita pinjam sepeda mereka,  kita berkumpul dihalaman Kampus ,setelah beberapa kata sambutan dari para dosen dilanjutkan dengan Panitia Perpeloncoan yang dilakukan oleh para senior , sebagai ketuanya Roland orang Batak.( Sumatera Utara ).

Roland orangnya tegas,berwibawa serta galak dimataku , terus terang aku kurang suka karena orang rada ceplas ceplos, aku memperhatikan satu persatu kakak tingkatku., ada yang baik,ramah dan ada juga dibikin berwibawa. 

          Setelah Panitia mengumumkan tugas-tugas yang dibebankan kepada kita untuk esok harinya dimana kita pagi-pagi  setelah subuh kumpul di lapangan atau di kampus , lapangan tidak jauh dari kampus sekitar  200 m dan sorenya di Kampus sampai jam 23.00 dengan segala tugas-tugas apa yang harus kita bawa.

          Selama pelonco benar-benar melelahkan , waktu tidak banyak dirumah itu juga dipakai untuk mencari permintaan dari panitia apa yang dibawa , kadang permintaan dari panitia tidak masuk akal seperti kita pulang dari kampus jam 23.00 dan paginya kita harus bawa anak kodok/katak, untuk aku dan maskuku tidak masalah sebab rumah bulek didepannya sawah , jadi kita mudah mencari anak kodok tapi untuk teman-temanku yang tinggal di perkotaan bisa bermasalah, akibatnya yang tidak memenuhi kena hukuman. Setiap harinya aku melihat dan mendengar bentakan dan hukuman dari kakak tingkat, ini benar-benar mencekam untuk yang tidak terbiasa dengan ala militer. Aku beruntung tidak pernah kena hukuman dan ini membuat diriku dimata Ketua Panitia marah karena kakak-kakak panitia lainnya membedakan, walhasil tanpa sebab aku dipanggil ketua Panitia ketika kita di lapangan seperti biasa berlari  dll aku menghadap cadet Roland, kita memanggil kakak tingkat dengan sebutan cadet, entah mengapa dia membuatku marah karena ketidak percayaannya aku tidak membawa yang ditugaskan, sudah kujelaskan dan alasannya dia tidak percaya akhirnya aku di jemur dilapangan dibawah terik matahari pagi, dengan garangnnya dia menunjukkan tangannya kepadaku " Kamu tetap berdiri disitu sampai aku bilang hukumannya selesai, kalau pingsan biarkan ! "  aku diam saja dan tak terasa air mata meleleh dipipiku bercampur dengan keringat matahari yang bersinar panas dan setelah kira-kira sejam berlalu hukuman selesai.

          Pelonco ini benar-benar berat untukku, aku yang tidak biasa di bentak dan mendengar suara bentakan dimana-mana serta tugas-tugas yang tidak masuk akal membuatku benar-benar tertekan, karenanya ketika aku di rumah suara bentakan masih terngiang-ngiang ditelingaku. Ingin keluar tidak mungkin uang sudah dibayar dan kalau aku keluar aku akan menganggur dan jika kuliah lagi harus menunggu tahun depan itu juga apa ada uang untuk kuliah lagi, aku harus kuat tidak boleh patah semangat. Aku harus bisa... harus bisa melewati semua ini ! dalam hatiku.

           Tak terasa perpeloncoan  dua minggu berlalu hari sabtu serta minggu libur, sabtu seperti biasa aku dirumah dengan banyak kegiatan membantu pekerjaan rumah. Om selain bekerja sebagai dosen dan guru, juga mempunyai usaha sampingan berternak ayam petelur. Dari penyuntikan mencampur makanan dll, dikerjakan oleh seisi anggota keluarga. Aku dapat tugas memasak dan memngambil telur ayam serta memberi makan juga, jadi jangan ditanya aku tidak ada waktu untuk berkunjung ke rumah teman.

           Hari sabtu kulihat dik Ndaru mengeluarkan vespanya untuk menjemput adik om yang dosen ATK mereka memanggilnya bulek Ros.

           Seperti biasa aku sibuk di dapur menyiapkan makan malam, kudengar suara motor vespa mendekat tak lama kemudian kudengar suara seorang wanita, kemudian aku menyiapkan teh hangat untuk bulek Ros, kubawa segelas teh hangat dengan memakai tatakan terbuat dari almunium kuantar ke kamar depan kulihat disana  seorang wanita tinggi kurus,rambut pendek diatas bahu ikal,berkulit kuning langsat dan berpakaian rok serta blus . Bulek Yun memperkenalkan diriku " ini Tuti anake mas narko seng neng Curup " " ooohhhh ini tochhhh Tuti " kata bulek Ros memandangku dengan wajah ramah dan suaranya halus seperti putri Kraton. aku membalasnya dengan senyum dan mengangguk." Tetap semangat y.... jangan takut sama kakak-kakak tingkat yang melonco, mereka sebenarnya baik kok " bulek Ros memberi semangat padaku. " Iya bulek " jawabku. Bulek Ros setiap sabtu datang dan minggu sorenya pulang ke kost-kostannya. Bulek Ros ngekost tidak jauh dari ATK dimana bulek mengajar, umur bulek tidak dikatakan muda lagi. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 
 
posté le 07-05-2019 à 17:10:10

PERJALANAN MERAIH MIMPI

          Kadang bayangan kita yang lancar untuk mengerjakan sesuatu tidak sesuai dengan yang kita harapkan, begitupun aku dimana aku berpikir untuk kuliah di UGM testing cukup di Jogjakarta ternyata karena aku dari Sumatra harus testing di Jakarta. aku memutuskan mengambil jurusan Hubungan  International dan masuk  di UGM dengan harapan meringankan biaya orang tuaku, mengingat orang tuaku harus membiaya kuliah aku dan masku.

         Aku,mas dan bapak mondar-mandir Jakarta-jogjakarta , di Jakarta kita sementa ra testing tinggal di rumah Aas anak om yang sudah menikah dengan pria yang bekerja di Penerbangan Merpati bagian mesin , ini pengalaman pertamaku aku testing di Senayan diawasi dengan Mahasiswa senior UI (Universitas Indonesia), aku yakin aku tidak akan lulus karena begitu banyaknya orang yang ingin ikut testing, kalau istilah pepatah ' bagaikan mencari jarum dalam jerami "

         Setelah beberapa hari di jakarta menunggu hasilnya; ternyata aku tidak lulus akhirnya aku dan mas kembali ke Jogjakarta.

          Di Jogjakarta kita tinggal di rumah adik bungsu bapakku, aku memanggilnya bulek Yun. Bulek mempunya dua orang anak dan semuanya anak laki-laki, dik Ndaru dan  Yanto . Dik Ndaru dulu teman kecilku ketika ketika aku dan keluarga masih tinggal di jogyakarta , dik  Ndaru  dan bule yun suka main ke rumah.

          Dik Ndaru kuliah di AKPRIND ( akademi Perindustrian) sedang Yanto sekolah di SMA Muhammadiyah ,  om Kartoyo (suami) bulek Yun adalah guru di KKPA serta merangkap Dosen di AKPRIND. Aku melihat bulek orangnya termasuk wanita yang tunduk dan pada suami, suami yang patuh dan ibu rumah tangga tidak mempermasalahkan sesuatu demi kedamaian keluarga, istri yang nerimo. Beda dengan buke yang satu lagi segala sesuatunya dinilai materi, penampilan , aku maklum juga om tergolong suami yang sukses.

          Om Kartoyo  adalah orang yang disiplin dan keras, maka dari itu bulek sebaliknya orang yang mengalah agar tercipta kedamaian dalam rumah tangga. Aku melihat situasi ini aku agak canggung dan rada tidak terbiasa dilingkungan seperti ini, tapi apa boleh buat aku harus dititipkan karena walau aku dilahirkan di Jogjakarta tapi kota ini asing bagiku dan aku tidak tahu banyak tentang perguruan tinggi di Jogjakarta ini perlu orang yang mengenal kota jogyakarta serta tinggal disini.

          Bapak pulang ke Curup karena cutinya sudah habis digunakan untuk mengurus kami. Aku mulai hidup dengan kehidupan baruku tinggal bersama om dan bulek di Blunyah Gede, aku measih mencari perguruan tinggi yang tidak mahal sesuai dengan kemampuan orang tuaku, kata om   "kalau mau kuliah di ATK  ( Akademi Kulit ) dijamin bisa masuk sebab adik om mengajar disana disana " kata om meyakinkanku.  Aku jawab aku akan mencari yang lain dulu, akhirnya bulek mendapat info dari salah satu keluarga di Blunyah Gede yang tidak jauh dari mbah Musri, ada pembukaan penerimaan di  AMP (Akademi Management Perusahaan), aku pikir lebih baik aku mencoba disana.

Aku testing disana dan ternyata  aku tidak lulus , dengan terpaksa tidak ada pilihan lagi aku dan kakakku kuliah di AKS V (Akademi Kemaritiman V ) Jogyakarta. 

Aku berusaha kemana-mana  mencari informasi, Ke Akademi Agraria, biayanya mahal, aku mencoba cari tahu kuliah untuk jadi Guru Sekolah Luar Biasa tapi tempat kuliahnya jauh padahal biayanya rada murah terjangkau, kalau kakakku sudah positif di AKS V  jadi apa boleh buat aku masuk di AKS V ;   kadang impian kita dan cita-cita tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan.  Menurut kita baik belum tentu baik menurut Allah, itulah perjalanan hidup setiap manusia yang harus melaluinya.

Jika cita-citaku sesuai dengan keinginanku mungkin aku  tidak akan tinggal di Perancis dan menikah dengan suamiku yang baik ,perhatian dan menyintaiku dengan segenap hati , intinya akan lain ceritanya. Jadi Allah tahu mana yang terbaik buat hambanya, aku ikuti takdirku biarkan seperti air yang mengalir.

          Namun ketika aku mulai Pelonco di AKS, aku mendapat khabar kalau aku lulus di Management Perusahaan di Pengumuman berikutnya, tapi terpaksa aku tetap di AKS karena  sudah bayar.  Akhirnya aku harus menerima keadaan ini dengan lapang dada sebab tidak mungkin harus keluar dari AKS dan aku tidak ingin uangku hilang dengan membatalkan kuliah di AKS.

Akademi Kemaritiman dibawah  Perhubungan Laut, karena belum ada Kampusnya maka kita kuliah di kampus Akademi Kulit dan kuliahnya jam 14.00 - 19.00  , Sabtu dan Minggu kita libur. Pendidikannya semi Militer seperti baris-berbaris, kewiraan, Berenang, karena aku mengambil bagian Administrasi Kepelabuhanan maka aku dapat mata pelajaran tentang eksport import,bea cukai,EMKL ( Ekspedisi Muatan Kapal Laut ) Hukum laut,Muatan kapal laut,Mesin Kapal dan Bhs. Inggris.  Aku dan mas satu kelas karena  mengambil jurusan yang sama. Masku tidak mau ngambil jurusan Nautika karena tidak ingin berlayar dan jadi Nachoda atau Mualim Kapal.

 

 

 

 

 

 


 
 
posté le 05-05-2019 à 22:10:41

          Aku sudah bebas sekarang tinggal menunggu Izasah keluar, sementara ini aku bisa bernafas lega dan santai setelah penat belajar, nanti setelah terima izasah sibuk kembali mengurus segalanya serta persiapan untuk mencari kuliah di jogyakarta yang sesuai keuangan orang tuaku, mengingat masku juga ingin kuliah.

          Saat ini aku menyenangkan diri dengan datang ke Acara pesta perkawinan sobatku Sri, teman-temanku datang bersama dengan pasangannya  masing-masing sedang aku datang dengan bapakku. Acaranya sungguh meriah dengan hiburan musik serta  diisi dengan berbagai nyanyian dari para undangan yang sebagian besar muda-mudi, tapi ini tidak termasuk untuk bapakku  lho... he he he

          Entah kenapa akhir-akhir ini bapakku senang mengecat rambutnya,senang kalau diajak pesta perkawinan untuk muda mudi dan satu lagi suka memakai perfum.

Tapi aku tidak perduli karena aku tidak tahu pada waktu itu kalau bapakku mengalami Puber ke dua, dimana adalah masa kritis untuk seorang laki-laki seumur bapakku., biasanya masa Puber ke dua sekitar umur 40 keatas.

Saat itu yang ada dibenakku aku bahagia kemana-mana bapakku siap sedia mengantarkan aku, terutama ke rumah teman-temanku.

          Izasah keluar dan aku sibuk dengan berbagai urusan untuk persiapan apa saja yang akan aku bawa dari photo copy izasah serta registrasinya, ngurus Kelakuan Baik dll.

          Rencana bapak akan mengantarkan aku dan masku ke jogjakarta, bapak bilang kalau adik bungsu bapak tinggal disana dan kita akan dititipkan disana selama kuliah . 

 

 


 
 
posté le 04-05-2019 à 19:36:23

          Ketika ngobrol-ngobrol sama teman-teman  selalu yang kita bicarakan rencana kita setelah tamat SMA, ada yang berencana akan menikah itu yang akan dilakukan oleh temanku Sri; akan menikah dengan pacarnya yang Polisi, Waginah ingin kuliah Keguruan dia ingin jadi guru, Emi  ingin melanjutkan di Perguruan Swasta di Bengkulu, Supratman dan Nasition juga akan melanjutkan kuliah, untuk teman-temanku yang lain  ada yang di Jakarta dan di jogjakarta seperti aku.

          Ujian Akhir tiba dan aku sudah siap dengan belajar giat, aku belajar sampai tengah malam ;kadang agar tidak ngantuk aku berlajar dengan merendam kaki di ember sehingga aku tidak ngantuk.

Setelah Ujian;  akhirnya pengumuman kelulusan tiba waktunya, aku datang ke Sekolah pagi-pagi , teman-temanku pada dag dig dug takut tidak lulus dan akhirnya Papan Pengemuman dikeluarkan dan satu persatu kita melihat di kertas yang ditempel di papan tulis;  nomor apakah lulus. Yang tidak tertera di papan Tulis sudah tentu  tidak lulus.

          Alhamdulilah.. akhirnya aku lulus dan lengkap kebahagian kita sebab IPS1 ternyata lulus semua dan ini artinya kita akan mengadakan Pesta besar motong kambing dan masak-masak di rumah Uci.

          Seminggu setelah Pengumuman kita pesta makan besar di rumah Uci, kita  dan guru-guru makan bersama tak lupa sebelum acara makan ada sepatah dua patah  kata sambutan dari para guru serta pembacaan doa , setelah acara makan selesai para guru kembali ke Sekolah. Tinggal kita yang masih ada karena masih banyak yang harus kita perbincangkan mengingat ini hari terakhir kita berkempul , jadi merupakan acara perpisahan untuk kita semua  dan entah kapan kita bisa kumpul lagi ,seandainya nanti kita bisa berkumpul pastinya dalam kondisi yang berbeda serta sudah pasti tidak selengkap sekarang. 

Setelah selesai kita ngobrol ngalur ngidul dan acara nanti kita akan ke Pesta Perkawinannya Sri, tentu saja kita akan datang di malam Pesta.

          Teman-temanku yang bukan teman dekat mereka pada hormat dan segan padaku, mungkin karena aku tidak banyak bicara serta selalu menjadi pendengar yang baik, setelah sebagian pulang tinggal aku dan beberapa teman yang masih tertinggal , Zulkarnain berkata " Tik, seumur kita rugilohhh....  kalau enggak pacaran, nichhh kita pacaran selalu bahagia " katanya Zulkarnain sambil memandang mesra ke Uci, aku  jawab " Enggak acchh ... mau sekolah dulu sampai tercapai yang aku cita-citakan "  Zulkarnain memang seperti itu kalau sama aku, suka menggoda sama halnya temanku Indra yang terganteng di kelas, dia selalu menggoda diriku  " Tuti rugi kalau enggak nyontek " aku bilang lebih baik bertanya ke teman daripada menyontek, bagiku menyontek itu tidak jujur.

          Indra pacaran sama temanku yang bernama Icih sedang Yan Bolon anak SMA PGRI dengan aktifnya mendekati Icih, Icih manis dan selalu tersenyum.

          Aku lanjutkan lagi ceritanya setelah tinggal beberapa teman lagi termasuk Zulkarnain pulang juga teman-teman mulai merokok, tapi sebelum merokok Uci minta izin terlebih dahulu padaku " Tik.. maaf yachhh kita mau merokok, enggak apa khan ? "  kiranya mereka agak malu dan segan sebagai wanita merokok pada waktu itu di depanku pula... " Silahkan ... enggak apa  " jawabku dengan senyum, aku melihat mereka menikmatin rokoknya dengan nikmat. akhirnya setelah selesai acaranya aku pulang dengan membayangkan nanti akan ke Pesta Perkawinan Sri dan baju yang dipakai untuk Pesta nanti. Aku mendapatkan Izasah SMA dan mendapat nilai bagus rangking pertama lagi di IPS, untuk Sri nanti akan mendapatkan Izasah dan Izabsah alias surat Nikah he he he

 

 

 

 

 


 
 
 

Ajouter un commentaire

Pseudo : Réserve ton pseudo ici
Email :
Site :
Commentaire :

Smileys

 
 
 
Rappel article