Bulek Ros wanita yang hebat selain pinter , bulek juga wanita yang mandiri.
Menurut cerita yang kudengar bulek belum menikah karena pernah mau menikah dengan kekasihnya satu daerah tapi bapaknya tidak setuju dan menolak mentah-mentah akhirnya cinta mereka putus. Bulek dicintai sama teman sahabat pena dari australia dan setelah lelaki Autralia lulus kuliah dia datang ke Indonesia karena cintanya pada bulek dia sampai bilang rela mati di Indonesia, kadang omongan seseorang bisa benar terjadi, laki-laki australia mati tertabrak mobil di Gombong jawa Tengah. Jodoh,umur dan rizki hanya Allah yang tahu.
Inilah sekelumit tentang bulek ros, sekarang aku lanjutkan lagi tentang diriku.
Aku mulai menjalankan perploncoan seperti biasa, kita semua dapat tugas untuk membawa semangka satu buah, ini tugas yang tidak berat sebab tugas untuk siang hari sehingga aku bisa membelinya di Pasar Kranggan sambil berangkat ke Kampus, aku beli semangka yang kecil. Sesampainya di kampus aku masih bertanya tanya dalam hati "Untuk apa Semangaka ini ya.... " ternyata semangka yang kita bawa untuk dimakan sendiri harus habis semua, untung aku beli yang kecil sehingga perutku tidak kembung he he he
Perpeloncoan ini benar-benar berat untukku, aku harus belajar merangka ,tiarap seperti tentara serta baris-berbaris yang dulu semasa SMP dan SMA aku tidak bisa baris berbaris, tapi sekarang aku sudah bisa dan terbiasa. Kalau baris berbaris aku selalu dapat posisi belakang karena aku kecil sehingga kakak tingkatku selalu memanggilku " KUNYIL "
Esok hari kita akan mengambil wings dan peralatan lain dengan bakti kerja sosial di Patuk Gunung Kidul dalam beberapa hari.
Kita disana tinggal di Balai desa dan mengadakan kerja bakti sosial bercampur dengan warga disana. Dihari terakhir disana malamnya kita acara pengambilan wings, acaranya diadakan di tempat pemakaman umum dan diadakan malam hari tepatnya tengah malam, kita masuk bergantian satu persatu jarak dari tempat kita berkumpul ke pemakaman sekitar 20 m .
Satu persatu taruna dan taruni (mahasiswa dan mahasiswi ) masuk ke Pemakaman untuk mengambil wings, akhirnya kini giliranku ,begitu aku masuk " " "wadouuhhhhh gelap sekali tempatnya " , untuk menghilangkan rasa takutku aku membaca beberapa ayat Al'quran sambil sesekali aku mencari tempat wings diletakkan, pokoknya buat gaduh sambil sesekali aku menabrak cungkup kuburan. Cungkup adalah kuburan yang diatasnya diberi atap genting dan kulihat hampir sebagian besar kuburan memakai cungkup, hal ini berbeda dengan kuburan ditempat lainnya. Mataku mencari-cari dimana letak wings dan akhirnya mataku tertumpu pada sebuah lampu sentir yang terletak ditengah-tengah dan disalah satu kuburan, " bagaimana untuk kesana ???..... " pikirku , kakiku melangkah mencari jalan untuk kesana sambil sesekali aku menubruk genting " brak ! genting jatuh , aku panik , jalan satu-satunya aku kudu merangkak dan melangkahi kuburan dalam posisi tengkurap karena tidak bisa berdiri terhalang cungkup yang pendek apa boleh buat " "bismillahh.... ....." akhirnya aku sampai juga di tempat yang dituju.
Wings tergeletak diatas salah satu kuburan berkeramik ketika aku akan mengambilnya tiba-tiba aku mendengar terdengar suara" woouuuuu ...... " instingku mengatakan itu bukan hantu, itu suara manusia lalu aku jawab " hooouuuu ... " tak lama kemudian aku melihat seseorang nongol dari balik tirai kain tidak jauh dari wings " Kunyil berisik.. udah cepat ambil wingsnya " kata kakak panitia yang bertugas menakuti, aku segera mengambil wings dan beranjak meninggalkan tempat itu, cukup sekali aku masuk ke perkuburan tengah malam kalau dalam keadaan normal belum tentu aku mau. paginya kita bergegas menyiapkan barang-barang bawaanku untuk kembali ke Jogjakarta. Sebelum kembali aku bertemu lagi dengan kakak tingkat yang tadi malam jadi hantu, dari pembicaraan teman-teman satu tingkat denganku kalau yang bertugas jadi hantu ditakuti dengan hantu yang beneran. Lucu juga mau nakutin adik tingkat malah ditakutin lagi he he he....