Otobiografi

Hidupku

posté le 01-05-2019 à 20:52:21

BELAJAR MENJAHIT

          Aku ingin bisa membuat baju sendiri, dulu waktu aku masih kelas empat SD aku selalu membuat baju bonekaku sendiri dengan membayangkan model baju yang akan aku buat dan aku bisa membuat sesuai dengan imijinasiku dengan jahitan tangan.

          Emi bilang padaku jika ingin kursus menjahit ada di Pasar De di depan SMP Xafarius, akhirnya aku sepakat dengan Emi,Sri dan Waginah untuk ikut kursus Menjahit. Aku seneng banget bisa ikut kursus dan ibuku menyetujui, aku ikut kursus sore hari sekitar jam 4.00 sore dan lama kursus hanya sekitar 3 bulan.

          Aku berhenti belajar ngaji di pak Hambali dan aku putuskan untuk mengaji sendiri di rumah aku berhenti karena aku sering diajak ikut Takziyah dan ini bertentangan dengan diriku dimana di Muhammadiyah tidak ada yang namanya Takziyah selama seminggu dan makan-makan, maka dari itu aku membuat alasan berhenti karena aku ingin fokus menghadapi ujian kelas tiga.

          Aku fokus dengan pelajaran, guruku  orang cina yang pintar menjahit, pelanggan jahitannya banyak karena cocok.  Kita berempat semangat belajar.

Team kita belajar semakin lama semakin menyusut, mungkin karena malas biasa kita kalau mengerjakan sesuatu yang baru pertama semengat tapi lama-lama bosan, itu sudah biasa, akhirnya akupun ikutan berhenti tidak kursus lagi. 

Aku berpikir bagaimana caranya agar aku bisa menjahit dengan pengetahuan menjahit yang masih dasar, aku berpikir  aku harus banyak praktek dan untuk itu aku perlu uang untuk beli bahan dll. Akhirnya aku mencoba membuat Rok span untk Wagina bahannya dari wagina, aku yang  menjahitnya aku lihat Wagina puas dengan hasil jahitanku, aku juga membuat baju untuk diriku sendiri, aku mencoba terima jahitan , kali ini Mirah menjahit tentu saja dengan angkos yang tidak mahal sebab tujuanku hanya untuk praktek ,dengan percaya diri yang tinggi aku menerima jahitan walhasil jahitannya aku rombak terus karena ada saja yang kurang he .. he .. he

Aku pernah mencoba bikin celana panjang dan baju Kebaya, hasilnya selalu gagal sehingga aku tidak pernah mencoba lagi. Aku tidak pernah mau terima jahitan lagi kecuali aku bikin untuk diri sendiri. 

          Menjahit atau memotong rambut butuh keberanian , jika salah motong harus bisa bagaimana agar membuat yang salah menjadi bagus. Pernah aku memotong rambut tetangga kalung emas kepotong dan akhirnya aku mengeluarkan  uang untuk membetulkan kalungnya. Itu pengalaman pertama aku belajar memotong rambut, aku tidak kapok malah aku mencoba lagi untuk memotong rambut lagi. Kali ini adik bungsuku yang jadi sasaran percobaan dan kali gagal lagi .. " wadouuuhhhhh bagaimana ini ," aku panik  untung aku tidak kehilangan akal, rambut yang salah potong aku buat sebaik mungkin , walau hasilnya lebih pendek yang penting adik bungsuku puas dengan hasilnya, akhirnya berhasil juga jadi untuk menghasilkan sesuatu yang bagus harus berani,belajar dari kegagalan dan jangan panik serta menyukai apa yang kita kerjakan maka hasilnya akan memuaskan, Itu kuncinya menuju kerbehasilan menurutku.

         Aku sering bermimpi sehingga didalam keluarga aku dijuluki tukang mimpi, mimpiku sering menjadi kenyataan, kali ini aku bermimpi lagi mimpi yang tidak pernah dapat kulupakan, dalam mimpiku aku melihat matahari kembar dua.

Kebetulan aku punya buku tafsir tentang mimpi, aku lihat kalau bermimpi melihat Matahari kembar itu artinya dalam negara akan terjadi perebutan kekuasaan  dimana pembesar dan pembesar memperebutkan kekuasaan, mimpiku itu sekitar jam  1.00 malam. Tapi apakah mungkin mengingat selama ini dibawah Pemerintahan bapak Presiden Suharto berjalan baik, rakyat aman damai, swa sambada pangan dimana Petani makmur dengan pertaniannya,Dollar juga aman terkendali serta  Pemerintah dekat dengan ulamanya malah yang saya dengar Indonesia akan membuat Pasawat Terbang sendiri serta aku berpikir  lagi apa mungkin indonesia akan ada perebutan kekuasaan dan terpuruk, lebih baik aku abaikan  saja mimpiku aacchhh...... cuman mimpi biasa pastinya ini  hanya bunga tidur yang tidak ada artinya sama sekali, sebab tidak mungkin disaat situasinya aman damai seperti ini  di th 1979 semua orang puas dengan Presidennya yang memperhatikan rakyatnya atau aku tidak tau tentang politik diatas, untuk saat ini yang penting semua bahagia dengan kehidupannya dan aku fokus dengan Sekolahku, itu saja.

         Akhirnya ujian akhir hampir mendekati, teman-teman sekelas berencana jika IPS1 lulus semua maka kita akan melaksanakan potong kambing dan  akan makan besar di Rumah Uci yang rumahnya tidak jauh dari Sekolah serta semua guru-guru akan di undang makan sebagai syukuran akan keberhasilan kita, kita semua setuju dan kita siap untuk patungan beli kambingnya.

 

 

 

 

 

 


 
 
posté le 29-04-2019 à 19:23:12

          Aku sekarang naik kelas tiga dan alhamdulillahhh.... mendapat nilai bagus serta berhasil mempertahankan rangking pertama di IPS.

          Pernah Wali kelasku pak Idrus berkata " Masak anak laki-laki kalah sama anak perempuan, juara kelas masih dipegang anak perempuan" aku tidak menyalahkan pak Idrus berbicara seperti itu, mungkin untuk memberi semangat untuk anak laki-laki agar jangan kalah sama anak perempuan, aku semakin bersemangat untuk mempertahankan sampai tamat SMA dan itu bukan pekerjaan mudah aku harus bisa.

         Sekolah berjalan seperti biasa dan aku selalu datang kesekolah lebih awal , aku tidak mau terlambat lagi, beberapa hari yang lalu aku terlambat datang karena angkot yang aku naiki lama ngetem nunggu penumpang walhasil begitu aku sampai di Sekolah pintu gerbang sudah di tutup dan di gembok. aku tidak bisa berbuat apa-apa dan akhirnya aku pulang ;kapokkk... benar-benar kapok... aku tidak mau terulang lagi.

         Aku dan kelompokku masih giat belajar, anggota tetap kelompok kita belajar Emi,aku,Supratman,nasution dan Waginah. Sri jarang ikut lagi sebab jauh.... dan mungkin Sri banyak kesibukan juga.

Pernah Malam minggu Supratman mengajak temannya yang SMA PGRI datang ke rumahku untuk belajar, aku yaaachh.... tetap belajar sementara Mis bilang " masak belajar malam minggu , mau ngapel bukan ?  sambil tersenum dia menggodaku " benar kok kita mau belajar " aku berusaha meyakinkan Mis.

          Minggu berikutnya temannya Supratman datang sendiri tanpa Supratman entah kenapa, aku tidak mempermasalahkan bagiku siapapun yang datang dan berniat belajar aku terima. Minggu berikutnya  lagi Supratman datang  dan bercerita kalau dia ada masalah dengan temannya dikarenakan tidak menjemput dan pergi sendiri ke rumahku. akhirnya aku buat kesepakatan untuk malam minggu tidak usah belajar lagi, cukup belajar di group yang biasa.

        Temanku Zulaiha sebelum naik kelas tiga berhenti Sekolah karena terpaksa menikah dengan sepupunya Emi, kita semua tidak diundang karena acaranya hanya untuk keluarga saja dan Zulaiha akhirnya di boyong ke Lebong, mungkin inilah jalan yang sudah digariskan oleh Allah menikah cepat dan tidak menunggu sampai tamat SMA. Hilang satu sahabatku yang baik dan cantik.

         Kata orang masa SMA adalah masa yang paling indah, banyak kejadian dan tingkah laku dari teman-teman . Pernah ada teman yang nakal mengarang cerita  dia bilang kalau guru berikutnya tidak masuk kelas kita karena meeting jadi diminta untuk pulang , kelaspun riuh sorak-sorak dan ramai karena itulah yang ditunggu mereka serentak keluar kelas bergegas pulang hanya beberapa yang ragu termasuk aku , salah satu temanku yang bergegas akan pulang lihat aku masih di tempat  bertanya " ayoooo pulang, kok enggak pulang " aku jawab " nanti aja, aku takut nanti pak guru masuk " akhirnya teman yang mengajak batal pulang , sekarang hanya beberapa orang yang tersisa didalam kelas.

Setelah beberapa menit dikelas masuklah pak guru " lho kok hanya beberapa orang yang ada, yang lainnya mana ? serentak teman-temanku menjawab " pulang pak !

akhirnya pak guru mengabsen ulang . Teman-temanku bilang " Untung kita ngikut Tuti , kalau enggak kita bisa di strap besok "

Benar juga keesokan harinya teman-tmanku kena strap di muka kelas, lumayan banyak, kenakalan dimasa SMA he he he 

 

 


 
 
posté le 28-04-2019 à 20:32:52

           Aku minta izin untuk pergi hiking ke Bukit Kaba ke ibu " Bu boleh aku aku ikut hiking hari minggu sama teman-teman SMA  ?" Sama siapa ? " tanya ibuku.

" Sama Emi,Dewi,Icih,Waginah," mendengar penjelasanku ibu agak lega.

           Keesokan harinya aku bersama teman-teman berangkat, ternyata begitu kumpul ternyata kita gabungan dengan anak SMEAN , kita mulai masuk kedalam hutan... serremmm banget, dengan bermodalkan tongkat kayu kita jalan setapak perjalanan sungguh perjalanan yang berat untukku.

Dengan semangat kita berjalan berbaris karena jalan setapak jadi tidak memungkikan kita berjalan berkelompok, hutan kita lewati dan aku bertanya kapan kita akan sampai , mereka menjawab " Masih jauh  Tuti," " Aduhhhh kok lama banget " Dalam hatiku. Kata teman-temanku nanti kita akan ke dataran dimana disana ada belerang dan pemandangannya indah banget.

Akhirnya kita sampai juga ke tempat yang dituju, teman-temanku benar "Masyaallah.... indahnya ,terbentang dataran yg luas  kekuningan, bau agak menyengat dengan belerang yang mendidih terdengar seperti sesuatu yang yang sedang di rebus, badan terasa capek tapi capek kita terbayar dengan pemandangan yang sungguh menakjubkan.

Aku termangu-mangu memandang pemandangan didepanku ,aku berpikir seandainya ada helikopter dan mengangkut kita pulang maka tidak perlu lagi kita melintasi hutan dan jalan setapak lagi, aku serasa malas untuk pulang karena sudah terbayang memerlukan perjuangan berat. Kita pulang diguyur dengan hujan, celana penuh dengan lumpur ada lintah dikakiku  dengan dibantu temanku akhirnya lintah berhasil lepas dari kakiku, dengan hati-hati dan bantuan tongkat kayu yang terbuat dari ranting pohon " sresekkkkk... buk ! aku jatuh terpeleset karena aku menginjak lumpur dan licin akhirnya aku dibantu anak SMEA, aku lupa namanya dia seorang cowok yang dengan setia menggandengku agar aku tidak jatuh lagi. Kalau ingat aku jadi malu selama ini aku tidak pernah digandeng seorang cowok, tapi terus terang tidak ada sebersitpun aku jatuh cinta padanya, dia hanya seorang teman yang ada dalam satu group. Begitu sampai di rumah badan benar-benar capek aku tidak ingin pergi lagi haking bagiku cukup sekali saja.  

 Aku bersama teman-temanku 

 di Bukit Kaba Curup aku yang berpakaian T-shirt warna kuning.

 

 

 


 
 
posté le 26-04-2019 à 20:13:14

          Aku pindah mengaji dari mengaji di masjid Al'jihad di sore hari , akhirnya aku memutuskan belajar Al'quran di Pengajian Hambali, itu juga aku tanpa sengaja bertemu dengan bapak Hambali . Pak Hambali pelanggan tetap warung emak dan ternyata murid pak Hambali banyak dan murid pak Hambali ikut MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran )yang sering diadakan oleh Pemerintah saat itu , dibawah Pemerintah bapak  Presiden Soeharto.

          Aku mulai belajar ilmu tajwid, setelah itu baru aku belajar cara membaca lagu-lagunya atau alunannya, aku pengen sekali bisa baca dengan alunannya seperti ketika orang membaca Al'quran diwaktu sebelum subuh serasa  syahdu dan tenang mendengarnya.

          Setelah dalam beberapa hari aku belajar ilmu tajwid , disana bertemu dengan seorang wanita  berkulit coklat tua,memakai baju dress panjang,rambut panjang kepang satu dan kelihatannya lugu tapi baik, dari pembicaraan aku tahu dia tinggal di Air Bang dan bernama Mardiyah, aku kagum dengan itikad dia belajar.  Dari Air Bang ke Curup bukan jarak yang dekat. Sekali lagi aku acungkan jempol untuknya dengan semangatnya menuntut ilmu. Kita pulang bersama dan sejak itu kita menjadi akrab.

          Aku dan  mba Mardiyah didaftarkan untuk ikut MTQ tingkat lurah atau camat, aku lupa tapi yang jelas aku dan mba Mardiyah ikut kompotisi di Kepalak Siring , aku protes " pak aku egk mau , aku belum bisa alunannya dan masih belajar  " dengan tersenyum guruku berkata " udahhh.. enggak apa, untuk menambah pengalaman,lagian sudah bapak daftarkan" apa boleh buat..... dengan apa yg aku punya aku siap walau tidak yakin akan menang.

          Dan benar juga ketika tiba waktunya aku ikut MTQ dan ini jadi pengalaman pertama untukku dan aku tidak menang, itu jelas sebab aku belum bisa cara alunan Al'quran dan ilmu Tajwid juga belum banyak bisa.

          Aku dan mba Mardiyah sering diajak Tajiyah di tempat orang meninggal biasanya selama seminggu setiap malam, untuk itu  mba Mardiyah terpaksa menginap di rumahku sehingga keluarga semakin dekat dengannya.

          Besok memasuki awal bulan Ramadhan, seperti biasa ibu dan emak belanja serta masak daging untuk sahur pertama ,sore hari aku dan sobatku serta adikku  pergi Traweh pertama  ke Masjid Al'jihad dan kita melakukan 11 rekaat karena  Muhammadiyah berbeda dengan Masjid Jamik 23 rekaat.

          Pulang Traweh pertama aku cepat tidur, malam itu aku bermimpi dalam mimpiku aku berada di sebuah Gua,aku tidak nama guanya dan didalam gua aku melihat sebuah batu besar ditengah-tengah,Guanya tidak  tidak besar hanya cukup untuk dua atau tiga orang, "Disitulah dulu turun Al'quran " kata seseorang padaku , aku melihat batu yang ditunjuk,kulihat dibatu terang dan berganti-ganti tulisan Arab disana. Belum lama aku terpana melihatnya , orang itu berkata  lagi padaku " itu Nabi Muhammad datang " Aku melihat tapi aku hanya bisa melihat baju gamis beliau  yang berwarna putih lalu aku berjalan ber-iringan dengan beliau menuruni bukit, makin lama makin dingin kurasakan akhirnya aku bangun , ternyata aku bermimpi.

Lalu aku ceritakan mimpiku kepada seisi rumah , mereka bilang " kamu machh... tukang mimpi"  aku tidak bisa berkata apa-apa setelah pulang sholat subuh di Masjid siangnya aku sakit, badanku demam panas dingin dan kepalaku sakit aku sakit selama 3 hari aku tidak bisa bangun dari tempat tidur.

          Setelah sembuh dari sakit aku cerita tentang mimpi kepada mbah Ida, mbah Ida bilang" mimpimu bagus Tik , gua didalam mimpimu itu Gua Hira disitu memang tempat turunnya Al'quran dan guanya diatas bukit " lanjut mbah menerangkan, aku percaya sama mbah sebab mbah pernah pergi haji kesana dan apa yang diterangkan mbah sesuai dengan mimpiku.

Apa arti mimpiku itu ? tapi yang jelas jika bermimpi sering terjadi diberikutnya kadang sobatku sering cerita tentang mimpinya begitu juga aku ;aku sering cerita mimpiku kepada sobatku.

Kadang aku tidak yakin dengan mimpiku tapi setelah terjadi baru aku sadar ternyata mimpiku yang lalu ini tochhhh.... artinya. 

          Mbah Ida pernah bilang padaku, jika kita rajin sholat Tahajud dan puasa Senin-Kemis  maka kita akan dikasih sama Allah kelebihan,seperti insting kita tajam dan juga awet muda.

Alhamdulillahhh aku melakukan itu karena aku ingin jadi anak pintar, aku harus jadi orang yang berhasil dan aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku. 

 

 

 

 

 

 


 
 
posté le 25-04-2019 à 17:40:05

           Akhirnya kejadian gempa berlalu sudah, tanpa ada gempa susulan lagi dan kondisi sudah normal. Aku melakukan kegiatan seperti biasa belajar,membantu emak jualan dan aku bikin makanan ringan seperti agar-agar dan yang lainnya aku titip di warung emak , emak tetap mengambil untung dari makanan yang aku titip di warungnya, sebab dalam prinsipku yang namanya usaha tetap usaha walau itu keluarga, uang dari keuntungannya aku tabung di BRI (Bank Rakyat Indonesia) sebab aku ingin melanjutkan kuliah di Jogjakarta, aku ingin merantau, aku ingin mandiri,  aku tidak ingin jadi anak kesayangan keluarga .

           Sobatku Mis pernah bilang kalau emak pernah cerita ' Tuti itu anak kesayangan keluarga"  aku jawab apa yang dikatakan sobatku " oohhh itu enggak betul, kita semua sama kok, tidak ada yang dibedakan "  aku di rumah jarang banyak bicara tapi kalau sudah bicara aku tidak berhenti , kadang aku bingung untuk mulai pembicaraan dan temanku Mis tahu pokok pembicaraan atau subjeck  yang akan dibicarakan sehingga aku bisa klop ngobrol dengannya.

           Kita saling  sharing biasanya aku kalau sudah selesai membantu emak aku duduk didepan rumah ngobrol dan melihat orang lewat di jalan sebab rumah kita  di jalan nomor dua dan tempat orang naik  angkot.

           Di Sekolah aku dipilih sama teman-temanku untuk menjadi Pembawa Acara untuk Upacara Bendera di hari Senin, kali ini giliran kelas IPS1 dan barang tentu kita ingin membuat kelas kita terbaik diantara kelas lainnya. Usaha kita berhasil  banyak guru yang memujinya karena bagus, sejak itu setiap ada giliran IPS1 aku tetap saja dapat bagian menjadi  Pembawa Acara, temanku Uci dan temanku zulkarnain dan satu lagi aku lupa mereka bagian mengibarkan Bendera.

          Mereka tinggi dan punya badan bagus tegap dan gagah, kalau aku alamak...... termasuk semampai ... semeter tak sampai he he he he ..; aku dikelas termasuk murid berbadan kecil imut-imut katanya  dan tidak banyak bicara sehingga teman-temanku merasa segan.  Wagina,Dewi,Aini Kusningsih,Sri sepantar denganku sama kecilnya. Kalau kita photo sama-sama... aku, Waginah,Dewi, Aini dan Sri selalu dapat di depan. Menyenangkan juga punya badan tidak tingga he he he

          Curup akirnya berangsur-angsur menjadi ramai, ada Bioskop Sampurna ,Bioskop  Kaba dekat sama rumah dan yang paling bagus pada waktu itu Bioskop Empat Patulai dekat Lapangan Satia Negara.  Aku suka nonton film terutama film India bersama adikku Ririn dan sobatku Mis.

Asal film aktornya Dramendra,Hema Malini,Jatendra,Amitha Bachan,Sri Devi,Soni Doel kita langsung pergi nonton ,tapi kalau pemainnya berkumis kita tidak tertarik nonton he he he he

          Hanya untuk kuliah baru ada IAIN  di depan Setia Negara tepatnya sebelah SMP PGRI dan di Bengkulu baru ada Perguruan tinggi swasta itu juga hanya beberapa, maka dari itu banyak yang melanjutkan ke luar kota terutama ke jogyakarta karena untuk kuliah di jogjayakarta segalanya  lebih murah . Jogjakarta terkenal dengan nama kota Pelajar dan kota sepeda serta kota Gudeg.

         Aku harus menabung dan kuliah disana, aku ingin kuliah di ABA ( Akademi Bahasa Asing), atau Akademi Bank atau Hubungan International di UGM( Universitas Gajah Mada). Untuk ABA ibuku tidak setuju karena dia sering membaca di Majalah" nanti kamu jadi guide bla.. bla.. bla... " aku tidak bisa menjawab , ibuku terpengaruh dengan apa yang sering dia baca di majalah  ada guide yang tidur dengan tamunya. Untuk itu semua tergantung orang pikirku, tapi ibu tetap saja dengan pandangannya. Jadi aku batalkan keinginanku tochh aku masih bisa belajar bhs. Inggris dengan cara lain walau tidak belajar khusus. Oce dechhhh.. aku menyerah......

Yang penting saat ini aku harus belajar giat tochh...... masih menunggu satu tahun lebih untuk lulus SMA dalam hatiku.

 

 

 

 

 

 

 


 
 
 

Ajouter un commentaire

Pseudo : Réserve ton pseudo ici
Email :
Site :
Commentaire :

Smileys

 
 
 
Rappel article