Otobiografi

Hidupku

posté le 28-09-2019 à 15:08:53

          Pagi ini tiba-tiba saja mba Tari  datang ke rumahku seperti biasa dia sharing mengenai hubungannya  dengan  seorang duda  yang punya anak satu dan dilarang sama keluarganya, akhirnya mba Tari minggat dari rumah . Seperti biasa aku memberi nasehat tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa,katanya " Biarkan orang-orang pada bingung, tochhh .. mereka tidak tahu tempat kost mba Tuti " saya pengen mene-nangkan pikiran , saya sumpek di rumah " lanjutnya lagi.

          Akhirnya mba Tari di tempatku nginap di tempatku beberapa hari, selama di tempatku aku membicarakan tentang keluargaku dan kalau dia mau ku perkenalkan sama masku yang sedang patah hati di khianati pacarnya.

          Setelah beberapa hari kemudian mba Tari  pulang ke rumahnya  , seingatku kuberi alamat rumah orang tuaku agar mba Tari segera melupakan pacarnya sebab aku sejujurnya juga kurang suka dengan pacarnya walau aku belum pernah ketemu hanya mendengar cerita dari mba tari. Pada dasarnya naluri kedua orang tua lebih tajam dari anaknya yang sedah jatuh cinta.

          Semoga aja mba Tari dan masku berjodoh itu harapanku, pokoknya pertama aku hanya memberikan jalan selebihnya tergantung kepada mereka berdua.

          Setelah kedatangan  mba tari ke rumahku aku  tidak pernah lagi mendengar khabarnya, sebab dia tidak pernah datang lagi kerumahku.

          Mbah putri sangat baik padaku , dia sering memberi makanan sementara untuk kedua temanku dia kurang cocok.                                                                             Cucu perempuan mereka sering latihan menari di rumah mbahnya, dengan bangga mbah putri memperkenalkan cucunya yang pintar menari , cucu  mereka tinggal di Bantoel bersama kedua orang tuanya.                                                                 Mbah kakung dan mbah putri  termasuk  orang yang agamis jadi setiap hari minggu mereka selalu pergi ke gereja.

          Kalau untuk mbah kangkung ,dia genit dan begadang berjudi sampai pagi,itu yang membuatku rada tidak nyaman tapi apa boleh buat karena dekat dengan kampusku jadi aku tidak ada pilihan.

          Kedua temanku sesama kost cerita padaku kalau mbah kakung suka berbuat jahil sama mereka , si kakek tua kiranya sadang puber kesekian kalinya  he he he..  dan berbuat nakal ingin memeluk  kedua temenku,lalu mereka menjorokkan si kakek hingga terjerembab, mereka cerita sambil tertawa dan aku yang mendengar ikut  tertawa. Sebetulnya sichhh .. kasihan , tapi kalau melecehkan wanita yacchhh harus 

dilawan agar jera ,  kata mereka " Rasain dia... perlu dijorokin ndak tuman " kata mereka. ( ndak tuman artinya nanti kebiasaan).

          Aku masih seperti biasa selalu datang ke kampus bertanya tentang yang akan ikut Ujian Negara, ternyata  masih belum banyak yang ikut , akhirnya aku putuskan  untuk Kursus dari pada nganggur, lebih baik ikut Kursus Bhs. Inggris lagi .                           Aku mencari tempat kursus yang bagus di Britania Raya, untuk bisa diterima  aku harus mengikuti testing untuk menentukan tingkat  dan aku mendapat tingkat elementary.

          Walau tempatnya jauh dari Pojok Benteng Kulon tak apa, tochh aku bisa jalan sambil cari hawa segar alias cuci mata sepanjang jalan Malioboro, aku pikir daripada duitnya untuk transportasi lebih baik untuk makan.

          Adikku masih  sering  menengokku di tempat kost kadang minta uang untuk beli bensin motornya alasannya kiriman sudah habis kadang bilangnya pinjam, tapi seperti  biasa cuman  bilang pinjam dan  lagian aku ini orangnya tidak tega ,bagiku jika aku punya maka aku akan memberi walau aku harus hemat, tapi jika aku tidak punya uang aku tidak mau saudaraku tahu. Intinya aku harus hemat agar aku tidak kekurangan uang, aku tidak akan beli kalau itu tidak penting.

          Seperti biasa pak RT menganggap adikku itu pacarku , kali ini pak RT bicara langsung padaku karena aku suka main ke rumahnya disebabkan anaknya yang perempuan kuliah di salah satu universitas swasta  dan sering minta batuanku untuk menterjamahkan Bhs. Inggris ,sudah tentu aku suka sekali sehingga aku mendapat ilmu.  Kali ini aku jawab langsung ke pak RT kalau yang sering datang itu benar-benar adikku, " acchhhh .. saya tidak percaya.. ..saya lihat wajahnya lebih tua dari mba Tuti " katanya  tidak percaya " Benar pak..... dia benar-benar adikku, mungkin dia tinggi jadi kelihat lebih tua " aku berusaha meyakinkan pak  RT.  pada akhirnya  dia  percaya juga.

          Mbah putri seperti biasa baik padaku, sering memberi makanan dan pernah aku diajak ke rumah sakit menengok salah satu keluarganya yang sakit disana.

          Kalau mbah kakung terus terang aku tidak suka padanya setelah mendengar cerita kedua temanku ,jadi aku jaga jarak walaupun begitu aku masih menghormatinya selaku orang tua.

          Kedua temanku sudah  selesai Sekolahnya dan  mereka pulang ke Kampung halamannya di Baron, aku pernah ke kampung halaman mereka,  kita ke kebun jambu klutuk , kita puas makan disana karena itu khusus kebun jambu dan banyak muda-mudi kesana untuk pacaran.  Pacaran  sambil metik buah jambu  unik khan.. Kita bayar sebelum masuk kesana dan kita bisa makan jambu sepuasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 
 
posté le 25-09-2019 à 08:56:13

KEMBALI LAGI KE JOGYAKARTA .

           Masku sudah selesai ikut Ujian Negara dan dia sudah mendapat Izasah D3 ,dia  sudah berada di Curup setahun yang lalu.  Tahun ini yaitu  th 1987 tepatnya sekitar bulan Juli aku kembali ke Jogyakarta, aku sudah mempersiapkan diri uang selama aku tinggal di Jogyakarta dan uang untuk ikut Ujian Negara dari hasil mena-bung selama jadi guru serta pemberian emak setiap aku membantu emak di warung juga hasil makanan yang aku titip di warung emak.

          Adikku (Edi) mencarikan tempat kost dan ketika aku tiba di Jogyakarata  aku dan dia langsung ke tempat kostku yang baru di Pojok Benteng Kulon di Jln. Bantoel karena dekat Kampusku yang baru cukup jalan kaki untuk kesana.

          Di tempat kostku yang baru, merupakan rumah sederhana berdinding bilik bambu terdiri tiga kamar untuk tempat kost, yang dua kamar ditempati anak gadis dibawah umurku mereka tinggal di Bantoel tidak jauh dari pantai Baron dan mereka Sekolah di SPG Olah Raga, aku lupa nama mereka berdua, kamarku ujung dekat kandang ayam dan di depannya ada kamar kosong. Pemilik rumah sepasang suami istri yang sudah tua, meraka beragama kristen katolik, walaupun mereka beragama berbeda kita bisa melaksanakan agama kita dengan bebas, intinya kita saling hargai menghargai agama kita masing-masing, agamamu agamamu dan agamaku agama-ku.  Di depan rumah kostku adalah rumah pak RT, seperti biasa kalau ada a nggota  baru kita melapor ke pak RT, sewaktu aku melapor ke pak RT ditemani pemilik rumah pak RT tidak percaya kalau yang mengantarku adalah adik, pak RT menyangka pacarku.

          Setelah selesai dengan berbagai urusan aku langsung ke Kampus disana aku bertemu dengan Dosenku pak Martono ,aku mendaftarkan diri untuk ikut Ujian Ne-gara " wahhhh Tuti .. sayang belum banyak  yang daftar hanya baru beberapa orang saja, kamu tunggu banyak dulu yachhh........... soalnya kalau yang ikut sedikit nanti permata kuliah mahal sekali" kata pak Martono,  " Baik pak , aku akan tunggu " jawabku.  Di  Kampus aku berkenalan dengan  adik tinggkatku yang juga mendaftar namanya Rosmini rumahnya masih satu lingkungan tempatku hanya berbeda RT dan RW juga aku bertemu dengan temanku baru adik kelas , yang satu ini aku lupa namanya tapi yang aku ingat dia kalau datang ke tempatku selalu bawa Salak, salak-nya manis banget diambil dari kebun, yang aku ingat dia punya tahi lalat dipipi sebelah kanan berambut pendek ala laki-laki. Kalau Rosmini  berambut sebahu keri-ting, kulit agak kuning langsat, badannya kurus dan orangnya lincah .

Aku sering diajak pergi sama Rosmini, aku diajak nonton Wayang Kulit khusus orang bule yang nonton disana, aku penasaran seperti apa .

Aku dan Rosmini pergi nonton pertunjukan Wayang kulit, tempatnya  masih sekitar Pojok Benteng Kulon  karena Rosmoni kenal sama yang bekerja disana kita gratis , benar juga kata Rosmini sebagian besar yang nonton orang bule dan orang jepang, pokoknya khusus untuk  taurist, sementara aku dan Rosmini jadi taurist lokal. 

Sang Dalang dalam berbahasa tidak dengan bhs. Jawa seperti  biasa tapi memakai bhs. Inggris sehingga semua taurist tertawa kalau Petruk ,Semar, Bagong  keluar.

Wahhhhhh.... benar-benar menakjubkan walau aku akui bhs. Inggrisku masih perlu  di perdalam lagi, tapi lumayan aku masih bisa mengerti.

Tanpa terasa pertunjukan selesai  perasaanku singkat banget malah lebih lama aku dandannya dari pada pertunjukannya he he he he

          Aku juga berdua Rosmini sering keliling Malioboro ,Kraton, Musium dan ke Ngasem , Rosmini jadi guide untukku, kita kemana lebih sering jalan kaki.

          Sekarang aku ceritakan ibu kostku, ibu kostku umurnya mungkin sekitar 65 tahunan, berambut putih dan konde kecil kalau di rumah berkebaya seperti wanita jawa pada umumnya, sedang suaminya sudah tua sekitar  70 tahun, kalau jalan agak gemetar ,dia  kalau malam  kadang begadang. 

Pernah aku kaget ketika malam ,terdengar suara beberapa orang laki-laki berbicara didepan kamarku di ruangan yang kosong, aku pasang telingaku dan aku agak kaget ternyata mereka sedang bermain kartu dengan taruhan uang alias berjudi; " Mbah yang dikamar itu siapa " tanya seorang lelaki " oohhhh itu penghuni baru, dia berasal dari Bengkulu mau ikut Ujian Negara,  dia Kuliah di Akademi Kemaritiman " Itu yang kudengar, aku sempat takut sekali , takut kalau salah satu diantara mereka masuk kekamarku, malam itu aku banyak berjaga-jaga daripada tidur, sehingga paginya aku ngantuk. 

 

 

 

 

 

 


 
 
posté le 20-09-2019 à 22:21:18

          Tanpa terasa Tahun Ajaran Baru di mulai lagi dan kali ini aku dapat tugas men-jadi Penatar untuk murid baru, aku mendapat Mata Pelajaran Kesenian dan yang satu lagi aku lupa, hanya yang aku ingat kesenian, karena terus aku terkesan dengan ma-ta pelajaran ini. Untuk pertama kalinya aku mengajar menyanyi padahal terus terang aku tidak pernah menyanyi di depan umum,  beda dengan orang Curup banyak yang pintar menyanyi karena mereka sering di acara Pesta Perkawinan.

          Tarap pertama aku beli buku Lagu-lagu Daerah , sengaja aku beli dengan ha-rapan untuk murid-murid mengenal lagu berbagai Daerah di Indonesia , aku beli di Toko Buku Abadi yang pemiliknya juga rekan guru SMP PGRI .  Beruntung aku bisa sebagian lagu-lagunya sehingga aku tidak banyak kesulitan, jika aku agak lupa ada notnya . Aku selalu bertanya dalam hati " Bisakah aku nantinya ? "

          Penataran berjalan lancar dan untuk pertama kalinya aku bisa bernyanyi di - depan umum dan mengajar menyanyi didepan kelas. Murid-murid marasa terhibur serta senang dengan mengenal Lagu-Lagu Daerah. Aku tidak tahu apakah suaraku merdu atau tidak dalam mengajar kesenian, bagiku yang pertama aku haru percaya diri. Aku berpikir jika mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh maka hasilnya  akan memuaskan. 

          Kiranya rekan-rekanku sesama guru  memperhatikan ketika aku mengajar , ada salah satu temanku aku akan menikah dan dia bilang, nanti aku harus nyanyi di  acara Pesta Perkawinannya, aduhhhh gawat nich... kalau nyanyi di Pesta Perkawinan bisa-bisa aku balapan dengan musiknya, strategi menghindar yaitu tidak datang .                 Paling titip salam tempel atau kado serta titip pesan kalau aku tidak bisa da- tang,tapi biasanya kita para guru kolektif mengumpulkan uang jika ada mengundang 

          Hari ini aku dipanggil Kepala Sekolah di ruangannya, pak Kholik menegur aku karena aku memberi nilai anak -anak dengan nilai bagus , aku menerangkan bahwa aku  memberi nilai  dengan sejujurnya tidak ditambah  maupun  dikurangi memang anak-anak bersih mendapat nilai yang sebenarnya , tapi pak Kholik tetap menyalah-kan aku, disini aku berbeda pendapat sebab aku sudah berusaha keras dalam meng-ajar dan berbagai cara aku lakukan agar murid-murid dapat mengerti pelajaran  ya- ng aku ajarkan, eecchhhhhh ......begitu anak didikku berhasil mendapat nilai bagus kok..... aku disalahkan bahwa nilai yang aku berikan terlalu bagus khan aneh.

          Sementara itu bu Nurul dan guru lainnya mengatakan kalau murid-murid jika aku ajarkan mereka dengan mudah mengerti, beda dengan guru lainnya yang sama mengajarkan  bidang sama  yang aku pegang , sebab  setiap guru punya cara yang berbeda dalam mengajar. Istri pak Kholik juga bilang begitu ketika dia makan Lotek di warung emak, kiranya pak Kholik suka membicara tentang aku, nachhh sekarang kok malah menyalahkan aku. Hal ini membuat aku patah semangat dan rasanya aku jadi malas untuk mengajar karena  aku merasa jerih payahku tidak dihargai oSekolah           Aku akan berhenti jadi guru dengan  alasan akan ikut  Ujian Negara di Jogya , tochhhh....... aku jadi guru juga hanya untuk mencari pengalaman karena memang guru bukan bidangku. 

          Akhirnya aku dapat panggilan untuk mengikuti Ujian negara, semua aku uta-rakan ke Kepala Sekolah kalau aku mengundurkan diri mau mengikuti Ujian Negara, kiranya Kepala Sekolah ada  merasa kehilangan  dan menyadari  kalau aku berbeda pendapat dengannya sehingga dia merasa kalau aku tidak akan mengajar lagi sehingga Kepala Sekolah menawarkan jika butuh pinjaman uang untuk biaya maka akan diberikan. Aku tahu maksudnya dengan memberi pinjaman maka otomatis aku terikat sehingga aku tidak berhenti dan jika selesai ujian aku bisa kembali mengajar.

Niat baik Kepala Sekolah aku terima dengan mengucapkan terima kasih dan  meng-harap agar aku begitu selesai ujian mengajar kembali , tapi dalam hatiku aku tidak akan kembali mengajar. Aku akan mencari pengalaman kerja lainnya.

          Kelihatannya temanku Kartini akan senang jika aku berhenti, sebab dari dulu dia kepengen sekali mengajar Bhs; Inggris kls. 2 dan kls. 3 , sa'at ini dia mengajar Bhs. Inggris dan Biologi  untuk kls. 1 itu juga banyak murid-murid yang tidak ngerti . aku tahunya dari murid-muridku yang cerita padaku.

Bagaimana murid-murid akan mengerti jika dia sendiri tidak menguasai materi yang diajarkan.  Aku mendapat pengalaman lagi dari semua ini , ternyata untuk  menjadi seorang guru tidak cukup aku  suka dan ingin mengajar yang di-inginkan jika tidak menguasai apa yang akan diajarkan, atasan kita lebih tahu kita mampu atau tidak , yang menilai bukan diri kita.  Kita sebagai guru hanya berusaha keras dan mengua-sai  Mata Pelajaran yang diberikan oleh atasan kita sehingga anak didik kita mengerti apa yang kita ajarkan , itulah tugas seorang guru pada waktu itu. 

Bagi seorang guru berhasil membuat anak didiknya mengerti , menyukai  apa yang diajarkan dan berhasil itu merupakan  kebahagian yang tidak dapat diukur dengan apapun juga.                                                                                                                   Semoga pengalamanku sebagai guru yang tidak seberapa bermanfa'at.       Aku menjadi guru dari th 1986 - 1987 jadi hanya 2 tahun.

Walau tidak seberapa lama cukup untuk pengalaman bekerja . Semoga bermanfa'at bagi yang membacanya. Aamiin. 

 

 

 

 

 

 

 


 
 
posté le 19-09-2019 à 21:18:42

           Ujian Nasional untuk Kls3 berjalan lancar, pengawas  diadakan sistim silang aku medapat tugas jadi pengawas di SMPN diatas arah Linggau . Dalam ruangan pengawasnya terdiri dua orang guru aku dan seorang guru pria dari Sekolah lain.                  Untuk SMP PGRI tentu saja pengawasnya dari guru sekolah lain juga aku pi-pikir ini bagus jadi murid-murid benar-benar menyiapkan diri ,untung sebelum Ujian anak didikku sudah digembleng dengan pelajaran bhs Ingris tambahan sore hari.

Ini yang membuat aku percaya murid-muridku akan bisa menjawab soal.  

Untuk pelajaran lain aku pikir sama hanya beda hari , aku senang sekali anak-anak antusias belajar Bhs. Inggris. Jika hari sabtu aku selalu memberi Pekerjaan Rumah untuk mereka, kadang mereka menagih untuk diberi tugas .

           Pernah ada guru yang tidak masuk setelah habis jam pelajaranku tapi anak-anak malah minta aku melanjutkan dengan mengisi jam guru yang tidak masuk, aku dengan suka rela mengikuti keinginan mereka karena tujuanku mengajar untuk me- mbuat mereka berhasil menjadi anak yang pintar.

           Dalam kelas pastinya ada saja anak yang naka l, dalam menangani anak ya-ng nakal  aku tidak perlu dengan keras cukup memberi banyak pertanyaan dengan berbagai soal untuknya, sehingga dia  akan rajin belajar karena malu dengan teman-temannya  jika tidak  bisa menjawab begitu juga akan mali padaku.

          Semua tentang watak anak-anak aku dapatkan ketika aku mengajar dan aku mengatasi mereka dengan caraku begitu saja mengalir dengan sendirinya,semuanya aku dapat bukan dibangku kuliah seperti  bu Nurul  yang guru Bhs.  Inggris  Taman Siswa tapi aku dapat langsung dilapangan alias praktek langsung. Akhirnya bu Nurul menyatakan salut  dan kagum buatku yang berhasil menjadi guru baik dalam men-didik murid-murid setelah ternyata Hasil Ujian National SMP PGRI Sukaraja mendapat jajaran kelulusan yang baik, bu Nurul memujiku ketika di warung emak berbicara sa-ma emak dan ibuku.  Ini pelajaran untuk dia bahwa orang yang bukan lulusan FKIP juga bisa mengajar,  walau dia tidak mengenal ilmu physikoligy, tata cara jadi guru , selama orang mau belajar dan berusaha keras inshaa allah akan bisa dan juga orang seperti bu Nurul yang suka menganggap remeh orang harus diberi pelajaran.

          Ternyata keberhasilanku menjadi guru membuat ibuku menyadari bahwa me-larang aku masuk mendalami Bhs. Inggris  adalah suatu kesalahan karena dari dulu aku suka  sekali Bhs. Inggris, ibuku bilang " Cobalah kalau waktu bisa diputar kem-bali yacchhh..... Tik, kamu lebih baik kuliah jurusan Bhs. Inggris, dari pada kamu masuk Akademi Kemaritiman " kelihatannya ibu menyesal " Ibu sichhh.... dulu egk boleh " jawabku, aku berpikir setiap orang punya jalannya yang sudah digariskan oleh Allah.

          Jadi guru ternyata enak juga, waktunya untuk di rumah banyak, dapat libur panjang dan yang enak lagi ketika ada Acara perlombaan masak-memasak  murid -murid biasanya yang makan  terlebih dahulu para guru untuk mencicipi ,sementara para murid-murid mengintip dari jendela dan meja banyak disukai menunya oleh  para guru merupakan kebanggaan untuk mereka.

Kalau pas seperti itu lumayan menghemat pengeluaran,tidak perlu beli makan siang di warung.

          Selain aku mengajar di SMP PGRI  tetangga sesama jln. Kartini orang cina yang rumahnya dekat Gudang Indoma (kopi) minta aku untuk memberi kursus Bhs. Inggris anaknya yang masih SD (Sekolah Dasar) 2 kali seminggu sore hari.

Dasarnya masih anak-anak jadi kurang perhatian ,kadang serius kadang tidak, pa-dahal aku mengajarkan mereka khusus pelajaran untuk SD, kursusnya terdiri lima anak, dalam hal  pembayaran aku tidak mentargetkan aku serahkan terserah mau memberinya. Aku mengajar mereka hanya satu tahun sebab ketika mereka kelas VI mereka harus fokus untuk menghadapi ujian akhir sehingga kursus dihentikan.

 

 

 

         

 

 


Commentaires

 

1. Fanny39  le 20-09-2019 à 14:05:23  (site)

Merci, Bon vendredi et excellent week end en cet automne 2019

 
 
 
posté le 18-09-2019 à 21:41:20

          Kali ini aku menceritakan adikku Ririn, setelah selesai SMA dia melanjutkan ikut testing di UNIB (Universitas Bengkulu) mengambil jurusan FKIP (Fakultas Keguruan Pendidikan) kalau lulus barang tentu jadi guru.

UNIB adalah Universitas Negeri dan masih baru pada waktu itu, zamannya aku tamat SMA UNIB belum ada. Adikku ini kelihatannya tidak sepenuh hati untuk kuliah disana, karena pada waktu itu jurusan FKIP tidak banyak peminat dibandingkan dengan jurusan lain jadi harapan untuk diterima besar dan akhirnya dia diterima kuliah di UNIB , untuk tidak jauh dari Kampus dia ngekost di Kampung Bali aku pernah diajak ibu kesana. Ibu kostnya baik dan ramah kita diterima dengan baik.

          Karena dia belum pernah merantau dia seminggu sekali pulang ke rumah kata nya tidak betah dan sudah biasa kumpul keluarga , tentu Heri senang  sekali karena dia tidak perlu ngapel  ke Bengkulu.  Kadang  Heri juga ngapel ke Bengkulu ketika di ada Pelatihan untuk tanding Sepak bola, malah dia  pernah di skors karena tidak  di-siplin. Heri salah satu pemain Sepak bola team Bengkulu, nama terkenalnya di Team Sepak bola Heri Cong.

          Ririn tidak lama kuliah di UNIB,  dikarenakan ada penerimaan pegawai Pukes-mas  lalu dia iseng-iseng ikut testing jika diterima di Pukesmas maka dia berhenti kuliah tapi kalau jika tidak diterima maka tetap melanjutkan kuliah. Ternyata dia lulus testing  dari yang ikut 600 orang yang diterima hanya  15 orang termasuk  adik, setelahlah lulus testing dia mendapat Pendidikan selama 6 bulan kalau tidak salah di Muko-Muko.  Kiranya selama Pendidikan disana dia tergoda dengan teman satu pendidikan namanya Edy, yang aku tahu katanya tinggi selebihnya aku kurang tahu .           Hal ini membuat kalang kabut Heri ,aku orang selalu dimintain pendapat ten-tang hubungan  mereka  dibikin pusing jika mereka sedang berantem, akhirnya aku aku sarankan jika adikku sudah selesai Pendidkannya segera tunangan dengan harapan tenang karena sudah diikat. Ternyata saranku diterima sama Heri, " Enggak apa mba Tik dilangkah " kata Heri, " tentu saja enggak apa " jawabku, aku berpen-dapat kalau setiap orang jodohnya ada yang cepat dan ada yang lambat.

Ada mitos yang beredar jika dilangkahi maka dia akan lambat dapat jodoh,dalam hal ini aku tidak percaya mitos seperti itu.  Benar juga akhirnya setelah Adikku bekerja dan kebetulan ditempatkan di Pukesmas Setia Negara curup , akhirnya adikku tuna-ngan dan tidak lama kemudian baru nikah.

          Ada kejadian pasangan Girin dan Atik tidak mau didahului sama pasangan Heri dan Ririn, walhasil Girin dan Atik menikah terlebih dahulu diadakan di rumah Mis jadi rumah pembatas dibuka, acaranya dengan traditional Padang Pariaman.

Ternyata Acara Padang Pariaman setelah selesai acara, semua berkumpul dan semua

bingkisan serta amplop dibuka lalu ditulis yang memberi bingkisan dan amplop,sete -

lah dijumlah berapa dapat serta berapa habis biaya Perkawinannya jika ternyata rugi

maka pihak keluarga ada yang nyumbang agar tidak rugi jadi mereka berusaha agar  tidak rugi kalau bisa untung, Itulah sudah jadi  tradisi mereka. 

          Setelah beberapa bulan kemudian adikku menikah dengan Heri,ini merupakan mantu pertama untuk kedua orang tuaku, Ririn melangkahi tiga orang yaitu masku, aku dan adikku yang laki-laki. Untuk aku sesuai adat aku mendapat barang pelang -kah sesuai yang aku inginkan, aku minta yang tidak mahal yaitu celana panjang Lejing pada waktu itu sedang ngetrend. Sebenarnya aku tidak mau pakai pelangkah tapi karena sudah adat yacchhhh .. aku terima.

          Acaranya cukup ramai dan diadakan di rumah ,banyak para udangan yang datang dari teman kantor bapakku,teman-temanku sesama guru,teman Heri,teman ririn , kawan emak di Pasar dll.

Perkawinan diadakan dengan memakai adat Rejang Lebong karena Heri asli orang Rejang Lebong. Perkawinan adikku yang berjalan lancar dan cukup meriah walau tanpa hiburan hanya cukup Prasmanan saja dan acara Marhaban.

          Sekarang  aku  tenang karena  akhirnya Heri dan Ririn menikah ,  sebelum pacaran aku pernah bermimpi kalau Ririn punya anak dengan perawakan tinggi berkulit putih bersih dan tidak gemuk ternyata itu betul setelah anak pertama Ririn yang bernama Deni berumur sekitar 15 tahun mirip dalam mimpiku.

Setelah menikah Heri dan Ririn tinggal satu rumah  dan kamar emak yang dibelakang untuk  mereka , kita keluarga besar. 

         Setelah mba Das punya anak Lia dan Rico,mba Das dan kedua anaknya pulang ke rumah orang tuanya di Salatiga sedang suaminya pulang ke orang tuanya di Le -bong mereka pisah. Penyebab pisah aku tidak tahu mungkin karena ketidak cocokan atau ada masalah lain .

 

 

 

 


 
 
 

Ajouter un commentaire

Pseudo : Réserve ton pseudo ici
Email :
Site :
Commentaire :

Smileys

 
 
 
Rappel article