Masku sudah selesai ikut Ujian Negara dan dia sudah mendapat Izasah D3 ,dia sudah berada di Curup setahun yang lalu. Tahun ini yaitu th 1987 tepatnya sekitar bulan Juli aku kembali ke Jogyakarta, aku sudah mempersiapkan diri uang selama aku tinggal di Jogyakarta dan uang untuk ikut Ujian Negara dari hasil mena-bung selama jadi guru serta pemberian emak setiap aku membantu emak di warung juga hasil makanan yang aku titip di warung emak.
Adikku (Edi) mencarikan tempat kost dan ketika aku tiba di Jogyakarata aku dan dia langsung ke tempat kostku yang baru di Pojok Benteng Kulon di Jln. Bantoel karena dekat Kampusku yang baru cukup jalan kaki untuk kesana.
Di tempat kostku yang baru, merupakan rumah sederhana berdinding bilik bambu terdiri tiga kamar untuk tempat kost, yang dua kamar ditempati anak gadis dibawah umurku mereka tinggal di Bantoel tidak jauh dari pantai Baron dan mereka Sekolah di SPG Olah Raga, aku lupa nama mereka berdua, kamarku ujung dekat kandang ayam dan di depannya ada kamar kosong. Pemilik rumah sepasang suami istri yang sudah tua, meraka beragama kristen katolik, walaupun mereka beragama berbeda kita bisa melaksanakan agama kita dengan bebas, intinya kita saling hargai menghargai agama kita masing-masing, agamamu agamamu dan agamaku agama-ku. Di depan rumah kostku adalah rumah pak RT, seperti biasa kalau ada a nggota baru kita melapor ke pak RT, sewaktu aku melapor ke pak RT ditemani pemilik rumah pak RT tidak percaya kalau yang mengantarku adalah adik, pak RT menyangka pacarku.
Setelah selesai dengan berbagai urusan aku langsung ke Kampus disana aku bertemu dengan Dosenku pak Martono ,aku mendaftarkan diri untuk ikut Ujian Ne-gara " wahhhh Tuti .. sayang belum banyak yang daftar hanya baru beberapa orang saja, kamu tunggu banyak dulu yachhh........... soalnya kalau yang ikut sedikit nanti permata kuliah mahal sekali" kata pak Martono, " Baik pak , aku akan tunggu " jawabku. Di Kampus aku berkenalan dengan adik tinggkatku yang juga mendaftar namanya Rosmini rumahnya masih satu lingkungan tempatku hanya berbeda RT dan RW juga aku bertemu dengan temanku baru adik kelas , yang satu ini aku lupa namanya tapi yang aku ingat dia kalau datang ke tempatku selalu bawa Salak, salak-nya manis banget diambil dari kebun, yang aku ingat dia punya tahi lalat dipipi sebelah kanan berambut pendek ala laki-laki. Kalau Rosmini berambut sebahu keri-ting, kulit agak kuning langsat, badannya kurus dan orangnya lincah .
Aku sering diajak pergi sama Rosmini, aku diajak nonton Wayang Kulit khusus orang bule yang nonton disana, aku penasaran seperti apa .
Aku dan Rosmini pergi nonton pertunjukan Wayang kulit, tempatnya masih sekitar Pojok Benteng Kulon karena Rosmoni kenal sama yang bekerja disana kita gratis , benar juga kata Rosmini sebagian besar yang nonton orang bule dan orang jepang, pokoknya khusus untuk taurist, sementara aku dan Rosmini jadi taurist lokal.
Sang Dalang dalam berbahasa tidak dengan bhs. Jawa seperti biasa tapi memakai bhs. Inggris sehingga semua taurist tertawa kalau Petruk ,Semar, Bagong keluar.
Wahhhhhh.... benar-benar menakjubkan walau aku akui bhs. Inggrisku masih perlu di perdalam lagi, tapi lumayan aku masih bisa mengerti.
Tanpa terasa pertunjukan selesai perasaanku singkat banget malah lebih lama aku dandannya dari pada pertunjukannya he he he he
Aku juga berdua Rosmini sering keliling Malioboro ,Kraton, Musium dan ke Ngasem , Rosmini jadi guide untukku, kita kemana lebih sering jalan kaki.
Sekarang aku ceritakan ibu kostku, ibu kostku umurnya mungkin sekitar 65 tahunan, berambut putih dan konde kecil kalau di rumah berkebaya seperti wanita jawa pada umumnya, sedang suaminya sudah tua sekitar 70 tahun, kalau jalan agak gemetar ,dia kalau malam kadang begadang.
Pernah aku kaget ketika malam ,terdengar suara beberapa orang laki-laki berbicara didepan kamarku di ruangan yang kosong, aku pasang telingaku dan aku agak kaget ternyata mereka sedang bermain kartu dengan taruhan uang alias berjudi; " Mbah yang dikamar itu siapa " tanya seorang lelaki " oohhhh itu penghuni baru, dia berasal dari Bengkulu mau ikut Ujian Negara, dia Kuliah di Akademi Kemaritiman " Itu yang kudengar, aku sempat takut sekali , takut kalau salah satu diantara mereka masuk kekamarku, malam itu aku banyak berjaga-jaga daripada tidur, sehingga paginya aku ngantuk.