Tanpa terasa Tahun Ajaran Baru di mulai lagi dan kali ini aku dapat tugas men-jadi Penatar untuk murid baru, aku mendapat Mata Pelajaran Kesenian dan yang satu lagi aku lupa, hanya yang aku ingat kesenian, karena terus aku terkesan dengan ma-ta pelajaran ini. Untuk pertama kalinya aku mengajar menyanyi padahal terus terang aku tidak pernah menyanyi di depan umum, beda dengan orang Curup banyak yang pintar menyanyi karena mereka sering di acara Pesta Perkawinan.
Tarap pertama aku beli buku Lagu-lagu Daerah , sengaja aku beli dengan ha-rapan untuk murid-murid mengenal lagu berbagai Daerah di Indonesia , aku beli di Toko Buku Abadi yang pemiliknya juga rekan guru SMP PGRI . Beruntung aku bisa sebagian lagu-lagunya sehingga aku tidak banyak kesulitan, jika aku agak lupa ada notnya . Aku selalu bertanya dalam hati " Bisakah aku nantinya ? "
Penataran berjalan lancar dan untuk pertama kalinya aku bisa bernyanyi di - depan umum dan mengajar menyanyi didepan kelas. Murid-murid marasa terhibur serta senang dengan mengenal Lagu-Lagu Daerah. Aku tidak tahu apakah suaraku merdu atau tidak dalam mengajar kesenian, bagiku yang pertama aku haru percaya diri. Aku berpikir jika mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh maka hasilnya akan memuaskan.
Kiranya rekan-rekanku sesama guru memperhatikan ketika aku mengajar , ada salah satu temanku aku akan menikah dan dia bilang, nanti aku harus nyanyi di acara Pesta Perkawinannya, aduhhhh gawat nich... kalau nyanyi di Pesta Perkawinan bisa-bisa aku balapan dengan musiknya, strategi menghindar yaitu tidak datang . Paling titip salam tempel atau kado serta titip pesan kalau aku tidak bisa da- tang,tapi biasanya kita para guru kolektif mengumpulkan uang jika ada mengundang
Hari ini aku dipanggil Kepala Sekolah di ruangannya, pak Kholik menegur aku karena aku memberi nilai anak -anak dengan nilai bagus , aku menerangkan bahwa aku memberi nilai dengan sejujurnya tidak ditambah maupun dikurangi memang anak-anak bersih mendapat nilai yang sebenarnya , tapi pak Kholik tetap menyalah-kan aku, disini aku berbeda pendapat sebab aku sudah berusaha keras dalam meng-ajar dan berbagai cara aku lakukan agar murid-murid dapat mengerti pelajaran ya- ng aku ajarkan, eecchhhhhh ......begitu anak didikku berhasil mendapat nilai bagus kok..... aku disalahkan bahwa nilai yang aku berikan terlalu bagus khan aneh.
Sementara itu bu Nurul dan guru lainnya mengatakan kalau murid-murid jika aku ajarkan mereka dengan mudah mengerti, beda dengan guru lainnya yang sama mengajarkan bidang sama yang aku pegang , sebab setiap guru punya cara yang berbeda dalam mengajar. Istri pak Kholik juga bilang begitu ketika dia makan Lotek di warung emak, kiranya pak Kholik suka membicara tentang aku, nachhh sekarang kok malah menyalahkan aku. Hal ini membuat aku patah semangat dan rasanya aku jadi malas untuk mengajar karena aku merasa jerih payahku tidak dihargai oSekolah Aku akan berhenti jadi guru dengan alasan akan ikut Ujian Negara di Jogya , tochhhh....... aku jadi guru juga hanya untuk mencari pengalaman karena memang guru bukan bidangku.
Akhirnya aku dapat panggilan untuk mengikuti Ujian negara, semua aku uta-rakan ke Kepala Sekolah kalau aku mengundurkan diri mau mengikuti Ujian Negara, kiranya Kepala Sekolah ada merasa kehilangan dan menyadari kalau aku berbeda pendapat dengannya sehingga dia merasa kalau aku tidak akan mengajar lagi sehingga Kepala Sekolah menawarkan jika butuh pinjaman uang untuk biaya maka akan diberikan. Aku tahu maksudnya dengan memberi pinjaman maka otomatis aku terikat sehingga aku tidak berhenti dan jika selesai ujian aku bisa kembali mengajar.
Niat baik Kepala Sekolah aku terima dengan mengucapkan terima kasih dan meng-harap agar aku begitu selesai ujian mengajar kembali , tapi dalam hatiku aku tidak akan kembali mengajar. Aku akan mencari pengalaman kerja lainnya.
Kelihatannya temanku Kartini akan senang jika aku berhenti, sebab dari dulu dia kepengen sekali mengajar Bhs; Inggris kls. 2 dan kls. 3 , sa'at ini dia mengajar Bhs. Inggris dan Biologi untuk kls. 1 itu juga banyak murid-murid yang tidak ngerti . aku tahunya dari murid-muridku yang cerita padaku.
Bagaimana murid-murid akan mengerti jika dia sendiri tidak menguasai materi yang diajarkan. Aku mendapat pengalaman lagi dari semua ini , ternyata untuk menjadi seorang guru tidak cukup aku suka dan ingin mengajar yang di-inginkan jika tidak menguasai apa yang akan diajarkan, atasan kita lebih tahu kita mampu atau tidak , yang menilai bukan diri kita. Kita sebagai guru hanya berusaha keras dan mengua-sai Mata Pelajaran yang diberikan oleh atasan kita sehingga anak didik kita mengerti apa yang kita ajarkan , itulah tugas seorang guru pada waktu itu.
Bagi seorang guru berhasil membuat anak didiknya mengerti , menyukai apa yang diajarkan dan berhasil itu merupakan kebahagian yang tidak dapat diukur dengan apapun juga. Semoga pengalamanku sebagai guru yang tidak seberapa bermanfa'at. Aku menjadi guru dari th 1986 - 1987 jadi hanya 2 tahun.
Walau tidak seberapa lama cukup untuk pengalaman bekerja . Semoga bermanfa'at bagi yang membacanya. Aamiin.