Kali ini aku menceritakan adikku Ririn, setelah selesai SMA dia melanjutkan ikut testing di UNIB (Universitas Bengkulu) mengambil jurusan FKIP (Fakultas Keguruan Pendidikan) kalau lulus barang tentu jadi guru.
UNIB adalah Universitas Negeri dan masih baru pada waktu itu, zamannya aku tamat SMA UNIB belum ada. Adikku ini kelihatannya tidak sepenuh hati untuk kuliah disana, karena pada waktu itu jurusan FKIP tidak banyak peminat dibandingkan dengan jurusan lain jadi harapan untuk diterima besar dan akhirnya dia diterima kuliah di UNIB , untuk tidak jauh dari Kampus dia ngekost di Kampung Bali aku pernah diajak ibu kesana. Ibu kostnya baik dan ramah kita diterima dengan baik.
Karena dia belum pernah merantau dia seminggu sekali pulang ke rumah kata nya tidak betah dan sudah biasa kumpul keluarga , tentu Heri senang sekali karena dia tidak perlu ngapel ke Bengkulu. Kadang Heri juga ngapel ke Bengkulu ketika di ada Pelatihan untuk tanding Sepak bola, malah dia pernah di skors karena tidak di-siplin. Heri salah satu pemain Sepak bola team Bengkulu, nama terkenalnya di Team Sepak bola Heri Cong.
Ririn tidak lama kuliah di UNIB, dikarenakan ada penerimaan pegawai Pukes-mas lalu dia iseng-iseng ikut testing jika diterima di Pukesmas maka dia berhenti kuliah tapi kalau jika tidak diterima maka tetap melanjutkan kuliah. Ternyata dia lulus testing dari yang ikut 600 orang yang diterima hanya 15 orang termasuk adik, setelahlah lulus testing dia mendapat Pendidikan selama 6 bulan kalau tidak salah di Muko-Muko. Kiranya selama Pendidikan disana dia tergoda dengan teman satu pendidikan namanya Edy, yang aku tahu katanya tinggi selebihnya aku kurang tahu . Hal ini membuat kalang kabut Heri ,aku orang selalu dimintain pendapat ten-tang hubungan mereka dibikin pusing jika mereka sedang berantem, akhirnya aku aku sarankan jika adikku sudah selesai Pendidkannya segera tunangan dengan harapan tenang karena sudah diikat. Ternyata saranku diterima sama Heri, " Enggak apa mba Tik dilangkah " kata Heri, " tentu saja enggak apa " jawabku, aku berpen-dapat kalau setiap orang jodohnya ada yang cepat dan ada yang lambat.
Ada mitos yang beredar jika dilangkahi maka dia akan lambat dapat jodoh,dalam hal ini aku tidak percaya mitos seperti itu. Benar juga akhirnya setelah Adikku bekerja dan kebetulan ditempatkan di Pukesmas Setia Negara curup , akhirnya adikku tuna-ngan dan tidak lama kemudian baru nikah.
Ada kejadian pasangan Girin dan Atik tidak mau didahului sama pasangan Heri dan Ririn, walhasil Girin dan Atik menikah terlebih dahulu diadakan di rumah Mis jadi rumah pembatas dibuka, acaranya dengan traditional Padang Pariaman.
Ternyata Acara Padang Pariaman setelah selesai acara, semua berkumpul dan semua
bingkisan serta amplop dibuka lalu ditulis yang memberi bingkisan dan amplop,sete -
lah dijumlah berapa dapat serta berapa habis biaya Perkawinannya jika ternyata rugi
maka pihak keluarga ada yang nyumbang agar tidak rugi jadi mereka berusaha agar tidak rugi kalau bisa untung, Itulah sudah jadi tradisi mereka.
Setelah beberapa bulan kemudian adikku menikah dengan Heri,ini merupakan mantu pertama untuk kedua orang tuaku, Ririn melangkahi tiga orang yaitu masku, aku dan adikku yang laki-laki. Untuk aku sesuai adat aku mendapat barang pelang -kah sesuai yang aku inginkan, aku minta yang tidak mahal yaitu celana panjang Lejing pada waktu itu sedang ngetrend. Sebenarnya aku tidak mau pakai pelangkah tapi karena sudah adat yacchhhh .. aku terima.
Acaranya cukup ramai dan diadakan di rumah ,banyak para udangan yang datang dari teman kantor bapakku,teman-temanku sesama guru,teman Heri,teman ririn , kawan emak di Pasar dll.
Perkawinan diadakan dengan memakai adat Rejang Lebong karena Heri asli orang Rejang Lebong. Perkawinan adikku yang berjalan lancar dan cukup meriah walau tanpa hiburan hanya cukup Prasmanan saja dan acara Marhaban.
Sekarang aku tenang karena akhirnya Heri dan Ririn menikah , sebelum pacaran aku pernah bermimpi kalau Ririn punya anak dengan perawakan tinggi berkulit putih bersih dan tidak gemuk ternyata itu betul setelah anak pertama Ririn yang bernama Deni berumur sekitar 15 tahun mirip dalam mimpiku.
Setelah menikah Heri dan Ririn tinggal satu rumah dan kamar emak yang dibelakang untuk mereka , kita keluarga besar.
Setelah mba Das punya anak Lia dan Rico,mba Das dan kedua anaknya pulang ke rumah orang tuanya di Salatiga sedang suaminya pulang ke orang tuanya di Le -bong mereka pisah. Penyebab pisah aku tidak tahu mungkin karena ketidak cocokan atau ada masalah lain .