Aku mendengar sejak hari pertama gempa banyak orang sholat dari yang biasanya melalaikan sholat merekapun sadar , ini belum terlambat mumpung masih diberi waktu untuk menjadi lebih baik lagi, mudah-mudahan seterusnya mereka tidak lalai lagi. Aku mendengar juga banyak orang berkumpul dilapangan Setia Negara untuk tidur disana sebab dengan tidur disana dirasa aman karena jika terjadi gempa lagi mereka lebih aman di tanah lapang.
Aku melihat tanah dibelakang rumah terlihat tanahnya mulai agak retak agak lebar.
Hari kedua kita mulai berani tidur di dalam rumah , tapi kita masih tidur di ruang tamu, ini lebih nyaman dibandingkan tidur dihalaman yang dingin, di ruang tamu dengan berlantaikan papan dan beralaskan tikar lebih nyaman. aku melihat uda Am dan uni En tertidur nyenyak, kulihat lagi disebrang sana Mis tertidur pulas juga, yang lainnya juga tertidur pulas, kucari emak dimana emakkk..... kucari-cari diantara mereka tidak ada, lalu aku mencari di ruang tamu ternyata emak tidur di ruang makan saat yang lainnya takut tidur ditempat lain ruangan kecuali ruang tamu, emak berani tidur di ruang makan. Aku mulai mencoba tidur di ruang tamu bersama mereka dengan mata belum bisa tidur juga, tiba-tiba grek... grek... grek... grek.... kudengar suara dari dinding rumah yang bergerak dan lantai yang kita tiduri juga bergerak, aku sadar gempa lagi, asstagfurullahh halazim... asstagfirullah hallazim... aku bangun dan membangunkan orang-orang yang sedang tidur nyenyak " bangun ! bangun ! gempa ! orang-orang disekitar ruangan terkejut dan bangun, dengan tergopoh-gopoh meraka berlari serta masih setengah ngantuk keluar rumah tapi karena bingung dan terkejut bukan keluar tapi malah masuk ke ruangan makan, aku melihatnya segera berkata " Jangan kedalam ..keluar ! mereka berbalik arah, tidak lama kemudian gempa berhenti. Setelah berhenti mereka sudah sadar sepenuhnya dari tidurnya , alhamdulillahhh..... akhirnya berhenti setelah itu kita tidur kembali tapi tidur tidak nyenyak sambil berjaga-jaga jika ada gempa lagi.
Tanpa terasa beberapa hari berlalu tanpa ada lagi gempa susulan, kita mulai berani beraktifitas seperti biasa, begitu juga sekolah mulai berjalan seperti biasa.
Pagi itu di kelas sedang ada mata belajaran bhs. Jerman , aku suka pelajaran bhs. jerman sama halnya bhs. Inggris untuk teman-temanku ini merupakan beban walaukita dapat pelajaran bhs. jerman hanya satu semester tapi itu cukup menyenangkan untukku. Seorang guru masuk namanya pak Sianturi orang Batak masih bujangan berambut kriting dan berkulit sawo matang badannya sedang masuk ke kelas kami seperti biasa aku duduk didepan berdua dengan sobatku Emi, aku hormat padanya walau teman-temanku kadang mengolok-olok mungkin begitulah watak anak-anak dengan berbagai kelakuan dan tingkahnya, belum apa-apa sudah ada yang minta izin ke toilet entah benar ke toilet atau karena mata pelajaran yang tidak disukai. Aku seperti biasa memperhatikan pak guru menerangkan tapi tiba-tiba papan-papan tulis di dinding bergerak diikuti lantai bergerak juga terdengar para wanita bereteriak dan meja diterjang oleh teman-temanku " gempa ! gempa ! gempa ! ,aku bergegas keluar dan belum sempat aku keluar gempa sudah berhenti sedang pak guru hanya bisa termangu tanpa beranjak dari tempat, dia berdiri dan hanya bisa memandang tingkah laku muridnya. Setelah berhenti kita masuk kembali dan guru melanjutkan pelajaran seakan-akan tidak pernah terjadi.
Teman-temanku di belakang malah asik cerita dengan kejadian gempa yang baru saja terjadi dalam beberapa menit.
Pagi itu sebelum berangkat ke Sekolah aku diminta ibuku untuk antar ketan urap ke mbah Ida, aku sudah memakai seragam sekolahku putih abu-abu dan aku melangkah keluar rumah , waktu itu pagi sekitar jam 6.30 .
Ketika aku asik berjalan didepan Gudang Indoma ( Gudang tempat penyimpanan kopi ) tiba-tiba jalan aspal didepanku bergoyang-goyang , aku jongkok dan ketan di rantang masih aku pegang aku melihat orang cina sebelah Indoma berlari keluar rumah begitu juga orang Batak disebelahnya juga berlari keluar rumah, lalu aku menghampiri gudang untuk mencari perlindungan, aku berpikir kembali " Kenapa aku malah kesini, sedang mereka pada keluar rumah menyelamatkan diri, wahhhh kiamat nichhh " lalu dengan tenang aku berjalan kembali ke jalan tempat semula dengan rantang masih ditanganku, kejadiannya tidak berlangsung lama hanya beberapa menit lalu dengan tenang seakan-akan tidak terjadi aku melanjutkan perjalanananku, sesampainya di rumah mbah aku langsung kebelakang ,dibelakang kulihat termos dan beberapa barang jatuh ke lantai, lalu kuletakkan ketan sambil bilang ke mbok Musirah ketan dari ibu lalu buru-buru aku pamit karena aku ingin tahu bagaimana keluargaku,semoga tidak terjadi apa-apa.
Ketika aku sampai di rumah seisi rumah sudah dihalaman rumah begitu juga rumah pemilik rumah dan penyewa rumah dibawah pada keatas, mereka ramai berbincang-bincang mengenai yang mereka alami. Saai itu kita tidak berani masuk kedalam karena takut ada gempa susulan, disaat darurat kadang kita bisa melalukan yang tidak biasa kita lakukan. Sama halnya aku pada waktu itu aku diminta untuk mengangkat Tv 20 inci , dalam keadaan normal aku tidak bisa melakukannya karena berat, tapi kali ini aku bisa mengangkat dengan mudah tanpa terasa berat. Ada cerita tetanggaku yang nyewa di bawah, adik laki-lakinya diminta untuk menggendong keponakannya karena gugup bingung , dia salah ambil yang diambil malah bantal guling. Banyak kejadian yang lucu-lucu terjadi pada waktu itu.
Aku dan masku tidak ke Sekolah pastinya Sekolah diliburkan dikarenakan setiap beberapa jam masih sering terjadi gempa susulan.
Ternyata penyebabnya gempa Tetonik di Despeta arah ke bengkulu dikarenakan ada lubang besar sehingga dan tanah diatasnya menimpa lubang besar sehingga menguruk lubang dibawahnya dan menimbulkan getaran besar, itu yang aku dengar dari cerita orang banyak.
Malam itu untuk pertama kalinya kita semua tidur di halaman rumah, menggelar tikar diatas ubin semen, aku dan beberapa orang lainnya termasuk tetanggaku yang dibawah ikut tidur dihalaman, pemilik rumah pak Muncak dan bu Muncak serta sepasang pengaten baru uda Am serta uni En, tidur di ruang tamu, papan penghubung dibuka sehingga banyak yang tidur disana walau masih dalam keadaan was-was.Pada waktu itu keadaannya sangat mencekam, lampu mati tidak ada listrik yang menyala dan hubungan dengan dunia luar terasa terputus dan ditambah lagi suasana mencekam pada waktu itu kita merasa beruntung tidak luka sedikitpun alhamdulillahhhh..; sebagian orang ada yang luka karena tertimpa kayu karena rumahnya roboh, ada juga setelah gempa rumahnya terbakar mungkin ketika gempang sedang masak untuk sarapan pagi, kejadian gempa ini sekitar th 1979 aku ingat ketika aku duduk di kelas dua SMA.
Aku di tempatkan di kelas IPS1 , IPS terdiri dua kelas , IPS1 dan IPS2 .
Aku paling suka duduk di meja paling depan dan teman akrabku Emi, Waginah, Sri, Julaiha dan yang untuk lelaki aku dekat dengan Supratman, nasution.
Kita tambah akrab karena karena kita membentuk group belajar, kadang aku belajar dengan Dewi Ningsih di Kampung Jawa dan kadang temanku Uci datang rumahku untuk belajar bersama. Dewi dan Uci tidak aktif belajar denganku hanya sesekali saja.
Waktu belajar bersama lebih sering mereka menunjuk diriku untuk memimpin group dan untuk tempat belajar berpindah-pindah tempat. Lebih sering di rumah Emi atau di rumahku.
Alhamdulillahhh ..... di IPS yaitu gabungan IPS1 dan IPS2 aku mendapat rangking pertama mengalahkan sainganku Suparta, teman-temanku memberi selamat padaku, akhirnya aku bisa meraih rangking satu sesuai dengan yang aku inginkan, ini perjuangan belum berakhir sebab mempertahankan lebih susah daripada meraih dan aku harus mempertahankan sampai aku tamat SMA.
Sejak aku mendapat rangking satu , aku jadi terkenal diantara guru-guruku begitu juga pak Sidik yang pernah membenciku mulai lunak padaku dan baik.
Aku aktif di pelajaran sehingga aku terkenal diteman-temanku dan aku selalu maju kedepan kelas untuk mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) Hitung Dagang sehingga guruku sangat perhatian padaku karena antusiasnya aku dengan mata pelajarannya. Kalau dalam Bhs inggris jangan tanya aku tentu saja tidak mau ketinggalan dimata pelajaran yang satu ini.
Ada kejadian ketika aku dan keluargaku pergi berlibur ke Sala Tiga , kita berlibur kesana naik bis DAMRI dari Curup - Sala Tiga karena perjalanan langsung naik jadi sekitar dua malam kita baru sampai , disana selama seminggu kita berkunjung kerumah embah dan ke Desa dimana masih banyak keluarga emak disana, tak lupa kita pergi wisata ke Kopeng.
Kopeng Pemandangannya sangat indah dengan hawa pegunungannya yang dingin dan kita bisa melihat hamparan hijau sawah serta gunung yang indah.
Disana ada juga penyewaan kuda untuk keliling Kopeng.
Aku dan adikku Edi memisahkan diri dari keluarga menyewa kuda, aku mulai naik kuda sendiri pertama kuda dituntun sama pemiliknya " Mau coba bawa sendiri ? kata si empunya kuda "enggak apa bawa sendiri tanyaku dengan cemas dan ingin mencoba bawa sendiri . Pemilik kuda meyakinkanku " Jangan takut, kudanya jinak, kalau ingin berhenti cukup tarik tali satu kekanan , kuda akan berhenti "
aku mengangguk tanda mengerti, kuda mulai berjalan tanpa dituntun pemiliknya dan aku menikmatinya tapi ... tiba-tiba kuda semakin agak cepat jalannya dan aku panik, sehingga aku lupa cara untuk menghentikannya aku tarik tali keduanya dan kudapun berdiri bummmm...! aku jatuh terhempas ketanah dan aku tidak ingat berapa lama aku pingsan yang aku ingat aku dituntun berdiri dan akhirnya aku berjalan menghampiri keluargaku dengan muka pucat pasi dituntun sama Edi,masku bertanya dan dia tahu kalau aku jatuh dari kuda tapi aku tidak bilang pada keluargaku kalau aku jatuh dari kuda.
Pulang dari berlibur di Curup dikejutkan dengan berita kalau Toko Teman disebrang jalan di jalan utama tapi tidak jauh dari rumah kita terjadi kebakaran, ini membuat panik semua rumah disekitarnya dan penyebabnya Kosleting Listrik.
Kini aku Kelas dua dan aku semakin giat belajar,aku tidak ingin dikalahkan dengan sainganku Suparta. Apa lagi Suparta pintar mengambil hati guru-guru selain dia aktif di olah raga dia juga termasuk pintar. Dia akrab dengan masku walau sekarang dia beda jurusan tapi dia tetap sering main ke rumah begitu juga Inad.
Inad dapat jurusan IPA.
Di kelas teman-temanku pada sudah punya pacar, mungkin hanya aku saja yang belum pernah pacaran , ini bukan karena aku tidak ada yang ngesir .. tapi ini karena aku belum mau pacaran, bagiku nomor satu fokus belajar dan sekolah aku tidak mau pikiranku bercabang dengan punya pacar. Teman-temanku yang punya pacar kadang bermasalah dengan pacarnya sehingga mengganggu pelajaran,makanya aku belum siap pacaran karena aku takut seperti teman-temanku yang punya pacar.
Tapi lucunya temanku Sri jika dia bermasalah dengan pacarnya dia selalu minta saran dan nasehat padaku , ini benar lucu .
Pacar Sri seorang polisi yang bertugas di kantor Polisi tidak jauh dari Sekolah kita.
Pernah temanku Emi bilang " Tik.. kamu enggak tertarik pacaran, anehhh... orang-orang pada pacaran cuman kamu aja yang enggak, jangan-jangan kamu enggak normal yacchhh " aku tidak menjawab tapi aku hanya tersenyum aja mendengar gurauan dan perkataan temanku yang satu ini, Emi sudah tidak asing bagiku makanya dia suka guyon denganku, temanku Zulaiha pacaran dengan saudara sepupu Emi namanya Romi kalau enggak salah. Zulaiha mempunya badan yang ideal dan cantik,sedang Romi ganteng bagiku mereka pasangan yang ideal cantik dan ganteng.
Ada beberapa teman di lain kelas barang tentu cowok suka mengganggu, sungguh-sungguh berkata atau guyon, dia suka bilang " Malam minggu boleh datang kerumah tik ? aku jawab dengan lugu " boleh ... kita belajar yacchhh " biasanya kalau aku jawab seperti itu mereka tidak berkata lagi.
Akhirnya rumah baru selesai sudah, sekarang dinding pemisah dengan pemilik rumah , merupakan dinding yang bisa dibuka dan ditutup, sehingga jika
pemilik rumah ataupun kita punya hajat dinding pembatas bisa dibuka dengan mudah dan ruangan menjadi besar. Halaman depan rumah sekarang disemen , sehingga tanaman bunga Mawarku terpaksa ditebang dan aku meggantinya dengan tanaman yang diletakkan di Pot.
Kamar orang tuaku disulap jadi warung untuk etalase dan meja panjang serta beberapa kursi ,sekarang kita tidak perlu bersusah payah menggotong etalasi dan menyiapkan meja setiap hari keluar rumah. Emak dengan bersemangat membeli etalase yang lebih besar dan membeli cobek besar , sekali buat lotek bisa beberapa piring atau bungkus. Ruangan yang dulu untuk makan pembeli tetap dipakai, hanya kalau jualan sudah tutup meja dan kursi dipindah ke Warung sehingga ruangannya bisa untuk duduk sore hari untuk kita bersantai serta lantainya disemen. Dapur di pindah dekat sumur , jadi dapurnya kecil untuk menuju ke dapur pakai tangga tapi tidak terlalu tinggi, dapur yang lama dirubah jadi kamar untuk aku ,adikku dan emak sedang kamar kedua orang tuaku disebelah ruang makan.
Tempat cuci piring disamping rumah sekarang disemen dan untuk memudahkan air cuci piring aku tidak perlu lagi pakai ember tapi pakai selang dan dihubungkan memakai pompa tangan.
Emak tambah semangat untuk mengembangkan usahanya dan berniat menambah menu " Mau nambah jualan apa mak ? dengan semangat emak menjawab " jual Miso ayam " aku berkata " Enggak tambah repot ? emak menjawab lagi " Bihun ketoprak bisa jadi satu untuk miso, toge ketoprak bisa jadi satu dengan Miso, hanya menyiapkan kuah dan ayam serta daun seledri aja " jawab emak dengan mata berbinar-binar dan penuh semangat.
Aku hanya bisa memandang emak dan pikiran berbagai macam dikepalaku, tambah pekerjaan lagi...... tapi aku harus bisa belajar bagaimanapun caranya dan aku yakin bisa yang penting niat belajar ada.
Akhirnya emak menambah menu Miso ayam dan ternyata banyak peminatnya, kadang orang minta miso ayam pakai lontong , yang lucu lagi miso ayam pakai lontong minta pakai bumbu lotek, ada-ada aja selera orang he he he
Pembeli bertambah banyak dan kadang aku pulang dari Sekolah, aku tidak sempat makan langsung bantu emak melayani pembeli , apa boleh buat.... karena pas jam makan siang sehingga warung ramai.
Kali ini aku tidak mau banyak kegiatan di Sekolah, pernah teman-teman minta aku untuk mengisi acara perpisahan untuk anak kelas tiga dengan mengisi Dreklamasi karena sebagian teman-temanku di SMA berasal dari SMP PGRI jadi dia tahu tentang aku, tapi aku menolaknya , aku berpikir ....sekali aku mau maka akan diminta lagi mengisi acara, biasanya seperti itu , aku ingin fokus belajar.
Ada pengalaman yang sampai kapanpun tidak pernah aku lupakan dan membekas dihatiku yang paling dalam, tapi aku ambil dari segi poositifnya.
Dipagi hari ketika acara bebas dikelas , teman-temanku ada yang di kelas,ada yang pergi ke kantin dan ada yang didepan kelas sambil duduk-duduk ngobrol dengan ceritanya, aku sebagai pendengar dari pembicaraan mereka, tiba-tiba pak Sidik guru Prakarya memanggil, pak Sidik terkenal guru galak dan maaf selalu menyombongkan dengan gelar titelnya Bsc( Bechelor of scine) dari memaggil seseorang kearahku , sedang disebelahku ada temenku aku jadi bingung siapa yang dipanggil, lama dia memanggi tanpa menyebut nama, lalu aku melihat mukanya menjadi marah dan matanya melotot, dengan bingung aku bertanya " bapak manggil aku ? aku menghampirinya , dengan marahnya dia berkata " iyaaa kamu ! siapa lagi ! kamu orang paling bodoh di dunia ! lalu dia memerintahkan sesuatu untuk mengerjakan sesuatu aku lupa apa itu yang aku ingat aku merasa di hempas dan dibanting keras kebumi, ditengah-tengah orang banyak dan aku hanya bisa tertuduk menahan air mataku yang hampir jatuh ke pipi,marah,sakit hati berkecemuk dalam hatiku.
Sejak itu aku bejanji akan kubuktikan bahwa tuduhan pak Sidik tidaklah benar, aku akan buktikan " AKU ORANG PINTAR" lihat saja akan kubuktikan nanti begitu sesudah pembagian jurusan.
Semenjak itu aku berusaha keras untuk lebih giat lagi berlajar, kadang aku tidur sampai jam 12 malam kadang lebih, aku juga tak lupa puasa Senin-Kemis serta sholat tahajud.
Emak semakin kuwalahan dengan warungnya , padahal ada mbak Das juga .
Aku lupa kalau menceritakan tentang mbak Das, mbak Das adalah adik sepupu ibuku dia anak dari adik emak jadi aku memanggil ibu nya mbak Das embah. mbak Das datang ke Curup ketika aku masih duduk di kelas dua atau kelas tiga SMP aku tepatnya agak lupa.
Ujian pembagian jurusan tiba, aku berusaha bagaimana agar aku tidak dapat jurusan IPA karena aku ingin jurusan Bahasa, sehingga waktu ujian mata pelajaran Kimia,Biologi,Fisika aku tidak serius belajar karena aku tidak ingin ke IPA.
Begitu pengumuman hasil pembagian jurusan aku dapat Jurusan IPS aku agak kecewa karena tidak sesuai dengan jurusan yang aku inginkan, tapi tak apalah yang penting aku harus mulai start untuk dapat juara Rangking satu di IPS sedang masku malah dapat jurusan Bahasa, dunia ini kadang lucu, yacchhh.. begitulah Allah sudah menentukan jalan hidup seseorang, karena Allah tahu yang terbaik buat hambanya. Aku berpikir walau aku tidak dapat jurusan Bahasa tochhh aku masih bisa belajar bhs. Inggris sesuai yang aku sukai.
Tiba-tiba datang sepasang suami istri yang sudah berumur, yang wanita memakai kebaya dan agak sedikit gemuk dengan selendang menutup dikepalanya dan yang pria memakai kemeja serta kopiah hitam. Mereka keliling rumah melihat-lihat dari depan sampai belakang serta halaman rumah juga ditemani pemilik rumah.
Dalam hati aku bertanya-tanya, siapa gerangan mereka... aku hanya bisa memandang dengan berbagai pertanyaan kenapa keliling rumah dan melihat-lihat, dari logat bicaranya seperti orang Sumatera Barat atau lebih dikenal orang Padang.
Buat apa aku memperdulikannya lebih baik aku melanjutkan pekerjaanku membantu emak, aku melanjutkan cuci piring. Didapur ada yang membantu selain ibu sebab tidak mungkin kalau hanya aku,ibu dan emak saja , apa lagi ibu punya anak kecil yang kadang disambi bekerja di dapur. Untung dengan sukarela dan untuk tambahan uang mbok cuci yang bekerja di rumah embah, ikut membantu alias bekerja di rumah kita karena jualan emak semakin ramai.
Mbok cuci setelah selesai bekerja di rumah embah , dia melanjutkan kerja di rumah kita dan pulang kerumahnya setelah jualan tutup. Lumayan mbok cuci jadi punya dua pekerjaan dan otomatis dapat dua gaji.
Seperti biasa mbok cuci keingin tahuannya besar sekali, dia bertanya ke emak lewat pembicaraan mereka akhirnya aku tahu kalau yang datang tadi orang yang akan membeli rumah, oohhhhh ternyata rumah yang kita tempati akan dijual.
Emak rada bingung dan seisi rumahpun ikut bingung sebab barang tentu kita akan pindah dan mengenai lengganan yang sudah mulai banyak bagaimana ? emak sangat kuatir sebab kita akan mencari pelanggan baru lagi, akhirnya sepakat ingin mencarikontrakan rumah dekat Bioskop Sempurna, tapi emak masih berharap siapa tahu pemilik rumah yang baru berbaik hati memperkenankan kita tetap menyewa rumahnya.
Kudengar dari pembicaraan dengan pemilik rumah yaitu bapak Sulaiman dan keluarganya akan pindah kalau enggak salah di daerah Talang Rimbo membeli rumah baru.
Esok harinya aku ngobrol dengan bapak Sulaiman ketika dia berada di halaman " pak ... tadi malam aku bermimpi , seorang tua menemui aku dan dia marah karena rumah ini mau dijual" bapak sulaiman mendengarkan dengan serius tentang mimpiku itu, lalu dia berkata " sebutkan ciri-ciri orang tua didalam mimpinya Tik " aku memberitahu cici-cirinya dengan mata serius bapak Sulaiman berkata " tidak salah lagi itu almarhum bapak, mungkin dia tidak rela rumahnya dijual " aku baru tahu kalau rumah yang kita tempati adalah rumah warisan orang tua bapak Sulaiman, mungkin karena terpaksa kebutuhan ekonomi jadi dijual.
Karena penghasilan pak Sulaiman selama ini dari berkebun dan pendapatan dari rumah yang dikontrakkan ke kita kemungkinan tidak cukup .
Akhirnya rumah berpindah ke pemilik yang baru, dari pembicaraan pemilik yang baru disepakati kita tetap alias kita tidak pindah, rumah akan dibuat dengan bentuk agak beda walau tetap terbuat dari papan. Ini khabar gembira untuk kita semua , terutama emak senang sekali walau agak cemas dikit takut biaya sewa akan lebih mahal. Bapak Sulaiman dan keluarganya pindah di-iringi salam perpisahan dengan kesedihan dimana kita belum lama bergaul serasa kita akrab seperti keluarga.
Selama perbaikan rumah kita tetap jualan dan ini tidak mengganggu pekerjaan sebab rumah tidak dirombak total.
Commentaires