Otobiografi

Hidupku

posté le 14-02-2020 à 22:43:34

           Di mess juga sering datang kucing, ada kucing yang setia di mess dan anak-anak mess mengatakan itu kucingku karena memang kucingnya sangat setia padaku. Ketika aku keliling malam dan tanpa didampingin satpam karena kebetulan di pos jaga tidak ada satpam, kucing mengikutiku. Dan ketika aku membuka kotak uang di toilet kecung masuk kedalam ruangan seakan-akan memeriksa ruangan toilet, tak lama kemudian datang satpam menghampiriku.

           : - Bu kok pergi sendiri ? memang di pos jaga tidak ada orang ?

           : - Enggak ada pak,

           : - lho pada kemana mereka.

           : - Enggak apa-apa kok pak, sendiri juga. 

 

Lalu aku dikawal oleh satpam dan kucing menghilang entah kemana, tetapi ketika aku pulang sendiri menuju mess kucing sudah menghadang di dekat pohon bambu , dia kiranya menjadi temanku pengantar yang setia. 

Itu sering dilakukan dan orang yang melihat heran karena kucingku begitu setia dan patuh padaku.

           : - Bu kucingnya lucu banget suka ngikutin ibu . Kata orang yang aku jumpai ketika aku  pulang dari kerja.

           : - Iya pak , suka ngikutin .

Aku melanjutkan langkahku dengan diikuti kucing disampingku menuju mess.

          

          Aku fokus pada pekerjaan dan tugas koprasi yang dipercayakan padaku sehingga,orang-orang mengira aku adalah wanita karir yang tidak memikirkan rumah tangga karena tidak pernah orang melihat aku pergi dengan lawan jenis dengan pria yang sama seperti yang dilakukan teman-temanku di mess.

Bukan aku tidak tertarik pada pria, ada salah satu karyawan yang aku suka, dia di bagian unit lain dan sama-sama kepala bagian/supervisor sepertiku. 

anak buahku bu Ocoh suka menyampaikan salam padaku, tentu saja aku jadi berbunga-bunga menerima salamnya dari seorang pria yang orang bilang ganteng.

Tapi kalau aku pikir memang iyaa... juga; dia kuning langsat, berhidung agak mancung berambut hitam agak sedikit ikal dan tubuhnya sedang-sedang saja, dia orang sunda asli Bogor.  Mitos orang sunda tidak semua orang sunda percaya mitos ini, kalau yang pria sunda dan menikah dengan wanita jawa tengah maka rumah tangganya tidak bagus karena dalam ras suku jawa tengah lebih tua dari suku sunda, tapi aku tidak percaya dengan mitos seperti itu. 

           Kadang aku berpikir dan merenung , apakah aku jatuh cinta padanya ? atau ini hanya rasa suka sesa'at ?  tapi yang jelas aku sebagai wanita ada rasa senang jika mendapat salam dan perhatian dari lawan jenis, walau aku ragu apa dia benar-benar titip salam dari lubuk hati atau hanya sekedar iseng saja.

didalam hatiku yang paling dalam ada terbesit kalau aku tidak yakin dia itu jodohku.

           Disa'at sedang menggebu-gebu saling berbalas salam , malah dia pernah datang ke mess disore hari dan anak-anak mess mengatakan kalau dia ngepel istilah anak mudanya, tiba-tiba saja seminggu kemudian aku mendapat khabar dia akan menikah dengan seorang gadis satu daerah dengannya.

Tentu saja membuat aku kaget dan tidak menyangka, ternyata selama ini dia hanya mempermainkan aku saja, tapi walaupun demikian aku harus datang dan sudah membeli kado . Ketika waktunya akan kondangan mendadak aku demam sehingga aku batal datang dan kado aku titipkan teman untuk disampaikan padanya serta mohon ma'af kalau aku tidak bisa datang.

           Ketika dia mulai bekerja setelah cuti nikah , dia mulai cuap-cuap di T-mart kalau aku tidak datang karena aku patah hati dan kecewa kalau dia nikah.

           : - itu tucchhhh... kerjaan kalian yang mengosok-gosok mba Tuti, jadi dia

                ge'errr ...... kalau saya suka dia .

itu yang aku dengar dari salah satu anak mess yang bilang padaku, karuan saja aku marah dan tersinggung, kok bisa-bisanya dia bilang seperti itu.

Lho... selama ini siapa yang pertama kirim salam padaku via bu Ocoh, yacchhhh dia.

dan itu bukan sekali saja dan juga anak-anak mess tau semua, kalau dia ada rasa padaku, tapi kok bisa-bisanya dia bilang seperti itu........

Aku tida bisa habis pikir ... untung aku tidak jadi sama dia, ternyata dia bukan orang yang terbaik untukku. Alhamdulillahhh..........alhamdulillahhh....; selalu aku ucapkan padamu  yacchhh........ Allah , aku tidak jadi dengannya dan hatiku jadi tenang serta normal kembali. Intermezo dalam kehidupanku...... 

 

 

 

 

 

            

 


 
 
posté le 04-02-2020 à 19:58:25

          Untuk menarik orang beristirahat dan singgah , pihak Bogor Rest Area mebuka kolam Pemancingan , lumayan banyak lapak untuk mancing disana. Letaknya tidak jauh dari mess dan sebagian ikan diletakkan di kolam depan mess.

Ikan yang diletakkan disana ikan mas, tapi ada juga ikan mujair, ikan mujair paling cepat berkembang biak. Ikan mujair tidak sengaja diletakkan hanya ikan terbawa saja.

          Dengan adanya pemancingan mess kita tidak terasa sepi sebab pemancingan buka dua puluh empat jam alias non stop , jika malam ada saja orang yang mancing sampai pagi serta di rumah panggung pemancingan selalu ada karyawan yang jaga disana. 

          Lama-lama pemancingan banyak juga yang mancing begitu juga mess sudah banyak yang menetap, kali ini kamar mess yang dekat pohon jeruk  ditempati Pak yatman dan pak Burhan. Pak yatman tidak terlalu lama tinggal di mess hanya beberpa tahun tepatnya aku tidak ingat dan datang Adang,Acu . Mereka sementara tinggal di mess perempuan sebelum tinggal di mess laki-laki yang sedang dibangun,letaknya de-kat deretan gudang.

          Di mess banyak yang datang dan pergi, hanya aku adan Tetty yang menetap, mungkin mereka keluar dari T-Mart ingin mencari yang lebih menjanjikan.

           Th. 1996 dengan kesepakatan pak Direktur dan kep. karyawan serta disetujui big boss mendirikan Koprasi karyawan , dari hasil rapat karyawan aku terpilih menjadi bendahara dan aku tidak bisa menolak karena diberi kerpecayaan .

            Pekerjaanku tambah semakin banyak karena banyak karyawan yang menjadi anggota, sementara belum ada kantor para karyawan datang ke Rm. Multi Sarirasa di Pujasera dimana aku bertugas. Kadang karyawan datang juga ke Mess disaat aku istirahat, ini benar-benar melelahkan baik fisik maupun otak.

Ini merupakan pekerjaan sosial dimana pengurus tidak di gaji karena masih awal, tapi lama-lama aku mengusulkan agar di gaji karena aku sebagai Bendahara sering tekor, mungkin aku kelebihan ngasih uang kadang kembalian tidak dikembalikan.

            Tanpa terasa Koprasi makin lama makin maju dan  Koprasi mengadakan kredit barang Eletronik dari perusahaan big boss. Kali ini aku punya TV dan teman-temanku di mess senang nonton di kamarku, bisa dikatakan kamarku jadi tempat kumpul mereka.  Tetty juga punya TV tapi entah kenapa mereka lebih suka ditempat-ku.

             Ada kejadian yang tak pernah aku lupakan , sa'at aku selesai sholat tahajud sekitar jam 3.00 pagi dan posisi berdoa , tiba-tiba saja ada bayangan hitam besar melengok di jendela kamar, aku terperangah dan bayangan hitam besar itupun berlalu. Aku sudah bisa menebak siapa gerangan........... karena aku sudah akrab dengan keanehan yang terjadi di mess.

            Anak-anak mess rata-rata cantik dan manis, sudah barang tentu semua belum ada yang menikah sebab kalau sudah menikah tidak boleh tinggal di mess, hal ini sudah tentu menarik perhatian karyawan lainnya.  Terutama para lawan jenis yang masih bujangan, semua itu tak luput dari perhatianku ketika pagi hari ada saja para pria di Minaloka mulai tebar pesona. Minaloka adalah nama pemancingannya.

            Mereka pagi-pagi sudah gymnastic dengan mengangkat barbel yang mereka buat sendiri dari besi dan semen diujung kiri kanannya memakai semen, aku jadi ter-tawa sendiri melihat tingkah mereka.

Ada untungnya juga mereka ada disana, dengan adanya mereka jika kita memerlukan  pertolongan mereka selalu siap membantu, seperti supervisor mereka yang bernama Awis jika panen pisang atau metik kelapa muda kita selalu dapat bagian. Kebetulan di depan mess ada beberapa pohon kelapa.

           Ternyata di mess selain seram banyak ular dan kelabang, kelabangnya besar-besar, aku sering menemukan ular di dapur dan orang andalan kita Awis.

Pernah ketika aku duduk di depan mess , kelabang lewat di depan pintu ke pintu, oleh karenanya aku sering menyebar garam di pintu agar ular dan kelabang tidak masuk ke kamarku.  Yang aneh tingkah kelabang seperti memeriksa kamar satu demi satu dengan cara berhenti setiap kamar tanpa masuk kedalam, aku memperhatikan tanpa berani membunuh. 

 

 

 

  

            

 

 

 

 


 
 
posté le 30-01-2020 à 21:33:39

          Aku di mess lebih sering sendiri karena banyak kejadian aneh sehingga teman-teman kalau tidak terpaksa tidak akan mau tidur di mess.

Pernah temanku Wida terpaksa tidur di mess karena takutnya dia tidur di kamarku , aku sebagai orang yang lebih tua tentu saja harus melindungi, malam itu disa'at mataku su-dah ngantuk wida masih belum juga tidur, setiap aku tidur dia membangunkan aku katanya takut dan akhirnya aku berusaha tidur menunggu sesudah dia tidur, paginya aku jadi ngantuk.

          Pekerjaanku di restaurant padang berjalan dengan lancar dan aku sudah terbiasa dengan pekerjaan disana, selama aku menjadi kasir aku banyak mendapat uang tip ka-rena keramatamahanku dan sesuai kesepakatan dengan Supervisor restaurant uang tip Tapi ternyata hingga uang terkumpul  sama bapak supervisor tidak dibagi-bagi .

          Pada akhirnya STS dapat karyawan baru untuk kasir restaurant, sehingga aku dan Adang dapat jatah libur. Badanku serasa remuk karena tanpa libur dan libur perta -maku aku mana'atkan untuk mengenal Bogor lebih jauh, untuk itu aku mulai jalan-jalan ke Pasar Anyar dan ke Taman Topi di Pasar Anyar.

Liburan pertamaku yang begitu mengesankan ditambah pakai kesasar jadi tambah ber-kesan.

          Kiranya Menager umum memikirkan aku juga karena aku lebih sering sendiri, datanglah penghuni mess baru yang menetap orang batak dari marga Pangariuan, ber-kulit putih dan berambut potong pendek dari perkenalan namanya Tetty Pangaribuan. 

Kamarnya disebelah kamarku dengan sekejap aku cepat akrab dengannya, walau kita berbeda agama kita saling menghargai. Akhirnya aku punya teman yang menetap dan selalu ada teman tidak seperti sebelumnya.

           Hanya jangka waktu kurang dari satu tahun aku dipindahkan ke bagian lain, kali ini aku dipindahkan ke RM. Chinese  dimana dikelola sendiri oleh STS tanpa ker-jasama, disini posisiku sebagai Supervisor. Letaknya di Pujasara.

Anak buahku berjumlah delapan orang termasuk koki , dari sini aku banyak belajar cara masak makanan Chinese Food  karena aku sering melihat koki masak.

           Secara tempat aku sekarang di tempat yang lebih kecil tapi kalau secara posi-si aku naik jabatan,bagiku dimana saja ditempatkan sama saja yang penting aku nya man  dalam bekerja. Tugasku kali ini berat karena harus mengerti anak buahku dan ada kalanya anak buah bikin masalah, aku harus bisa menyelesaikan masalah demi masalah.  Sudah tentu dalam bekerja ada yang pro dan kontra itu sudah biasa dan semuanya aku harus bisa hadapi.

Belum lagi masalah di mess yang selalu dibebankan ke aku, kadang aku protes di kantor, sebab aku tidak pernah dinyatakan sebagai ketua mess di atas kertas sehingga menimbulkan masalah diantara teman-temankan di mess,mereka mengira aku sebagai mata-mata orang di kantor, nasib... nasib..... ketiban pulung. 

           Bekerja di pujasera kadang ada konsumen yang mencemo'ohkan mereka me-nganggap rendah , sama halnya yang aku alami dulu.

Seperti contoh aja ketika seseorang mau beli Tape uli Cisalak, seorang gadis bertanya padaku  : -  Bu ... Tape Ulinya berapa ?                                                                    kasir sedang sibuk lalu aku  menjawab  : -  Tiga ribu tiga ratus                                  mendengar jawabanku si penanya tadi langsung bilang ketemannya dengan bhs. Inggris   : - Expensive .

Mendengar itu aku gerak riflek menjawab : -  Not expensive .

 : -  Ooohhhhhh....kiranya tukang Tape Uli bisa juga Bhs. Inggris .                                         Mereka pergi dengan agak sedikit malu, rasain lho................. jangan suka menganggap remeh orang dan masih banyak lagi kejadian menghadapi berbagai pembeli, ada yang sabar,pemarah,tidak sabar,yang tidak menghargai orang dll.

           Aku kadang merasa tidak betah juga menghadapi orang merendahkanku tapi inilah resiko kerja semua harus aku hadapi dan aku hanya bisa cerita pada omku ke -tika menghadap di ruangan kantornya.

           Sementara itu hobbyku bersahabat pena masih tetap berlanjut, malah setiap bulannya sengaja aku sisihkan dari uang gaji untuk membeli prangko dan temanku semakin banyak.

           Awalnya setiap surat dialamatkan di Balai Desa dan petugas desa mengan -tarkan surat ke mess, sering surat yang kuterima sudah dalam keadaan terbuka dan malah ada yang tidak sampai padaku, semua aku ceritakan di kantor.

Setelah kantor punya PO Box sendiri di kantor pos aku menggunakan alamatnya, sejak itu tidak ada lagi surat yang hilang atau dibuka lagi dan tak jarang orang kantor protes dalam candaan mereka, po box harusnya yang bayar aku sebab lebih banyak suratku daripada untuk kantor , aku hanya bisa tersenyum. 

 

 

            

 

 


 
 
posté le 27-01-2020 à 19:00:24

          Siang hari aku sibuk membersihkan kamar dan malam ini untuk pertama kalinya aku tidur di mess karyawan, mess baru yang bau cat temboknya masih bau semerbak di hidung.  Untuk sementara ini penghuninya masih diriku rencana nanti akan ada karyawan T-Mart yang shift. 2 .

          Malam ini pertama kalinya aku tidur di mess, setelah tugas malam dan aku harus tidur cepat sebab besok aku harus kerja kembali.

Malam begitu sepi , hanya suara jangkrik dan suara air pancuran kolam  di depan mess yang terdengar . Seperti biasa ketika tidur lampu aku matikan, alangkah susahnya mata ini terpejam dan akhirnya aku tertidur juga.

          Kira-kira sebelum subuh aku terbangun, aku melihat sekelebat bayangan lewat di depan jendelaku tapi tidak terdengar orang jalan, aku berpikir ini bukan manusia dan tidak lama kemudian bayangan itu kembali lewat di depan jendela tapi kali ini dua bayangan , dalam hatiku " hmmm...... lihat nanti aku akan bacakan ayat Kursi, baru tahu rasa kamu " .                                                                                        Aku jadi ingat mimpiku dahulu sebelum pindah di Bogor, jadi ternyata ini arti mimpiku ternyata aku tinggal ditempat yang sama dalam mimpiku dan kali ini penghuninya su-dah menampakkan dirinya.

          Sementara belum ada dapur aku masak air di dapur kantor dan begitu pulang dari kerja aku mengambil termos disana ternyata sudah di-isi air hangat.

" Bu Tuti termosnya kalau pagi letakkan disini saja, nanti saya isi "  kata bu Encop. 

" Terima kasih sebelumnya bu "  kataku.

Bu encop sungguh baik padaku, seorang wanita yang sudah berumur dengan rambut dikucir,berkulit coklat dan berbadan agak gemuk . Dalam waktu singkat aku kenal baik dengannya , bu Encop lebih dahulu masuk kerja di STS dibandingkan aku, dia khusus bagian bersih-bersih kantor dan melayani keperluan karyawan kantor.

          Banyak orang bilang kalau di mess agak seram karena hawanya tidak enak dan ini dikuatkan lagi dengan kejadian yang aku alami, menambah mereka takut ke mess terutama dimalam hari.

          Beberapa hari kemudian mess mulai agak ramai, karyawan  T-Mart mulai me - nginap jadi aku mulai ada teman .  Mereka dalam satu kamar bisa dua orang, untuk aku satu kamar hanya aku sendiri karena megang peranan penting dan secara tidak langsung ketua mess atau dengan kata lain dituakan juga.

          Aku mendapat tempat tidur baru kata Kepala Karyawan agar seragam dengan kamar lainnya, tempat tidurku yang lama tidak dipakai lagi.

          Hiburanku di mess hanya Radio kecil dan kesukaanku program sandiwara, seperti biasa setelah selesai keliling malam aku mendengarkan sandiwara, lalu aku keluar sebentar menyapa teman-teman yang baru pulang dari kerja di kamar sebelah, tidak lama hanya beberapa menit dan aku kembali ke kamar untuk mendengar sandiwara lagi tapi sudah berubah ke nyanyian sariosa , aku pikir sandiwara sudah selesai lalu aku pindah ke gelombang lain ternyata sandiwaranya belum selesai, kiranya ketika aku keluar kamar gelombang berpindah sendiri.

Kali ini aku dikerjain lagi, lama-lama aku jadi sudah terbiasa dan akrab dengan keanehan di mess, seperti disa'at aku sendiri sebelum tugas keliling malam aku sering melihat bayangan kearah dapur karena sekarang mess sudah punya dapur sendiri walau dapur kecil dan sederhana terbuat dari dinding triplek dan kawat tidak mengapa yang penting aku tidak lagi merepotkan bu Encop.

          Banyak keanehan yang terjadi di mess, aku sering mendengar suara orang di kamar mandi dan air mengalir dari kran, begitu aku lihat dari jendela, kalaulah ada orang keluar dari kamar mandi ternyata kutunggu tidak ada seorangpun yang keluar.

Ternyata yang mendengar suara seperti itu bukan aku saja, teman-temanku lainnya juga mendengar. 

          Menjadi orang dituakan enak tidak enak, tidak enaknya jika teman bermasalah yang ditegur aku oleh pihak kantor, temanku yang membuat masalah dan aku pikir ini adalah masalah pribadi karyawan dan aku tidak mau melapor, tapi orang lain yang melapor sehingga aku yang ditegur oleh pihak kantor, sementara itu yang bermasalah menyalahkan aku dikira aku yang melapor, nasib... nasib.. dihimpit dari dua arah, kejadian ini sering terjadi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

           

 

 


 
 
posté le 22-01-2020 à 23:09:22

          Hari Senin merupakan hari yang paling sibuk, aku harus mondar-mandir dari restaurant ke kantor STS (Solitronindo Tol Semesta) kantor dimana aku bekerja, semetara karyawan restaurant sibuk membersihkan lantai dll.

           Aku harus memeras otak bagaimana cara membuat pembukuan  pembagian hasil antara pihak restaurant dengan pihak STS sesuai yang telah disepakati, mengi-ngat ini kerjasama dan kesepakatan kedua belah pihak, akhirnya selesai juga pekerjaanku membuat laporan omzet tiap harinya untuk dilaporkan ke pihak STS.

           Tanpa terasa masa percobaanku berakhir dan aku ditetapkan menjadi karya-wan kontrak dengan gaji pertama Seratus ribu rupiah, lumayan untuk hidup di Bogor.Ketika itu uang sebesar itu bisa untuk bayar kontrakan,beli beras dll kebutuhan untuk hidup sebulan.

           Rest Area hanya ramai pada hari sabtu,minggu dan hari libur tertentu , pada waktu itu tempat peristirahatan di jalan Tol masih sedikit dan Area adalah tempat yang besar tergolong kelas A.

           Pada waktu itu Rest Area terdiri Pom bensin, Rm. Sunda Sagita, Rm. Padang  Beringin, mini Market T-Mart dan Pujasera.

           Aku dipanggil ke kantor untuk menghadap Manager Umum " Mba nanti akan ada mess baru, mba Tuti mau di mess di depan Maintenance atau di mess yang baru ? "  aku tertegun sejenak lalu aku menjawab , " Di mess baru aja  bu........... karena kalau yang didepan Maintenance takut pas tidur ada yang ngintip dan susah juga menjemur pakaian dalam "  jawabku dengan nada ingin meyakinkan lawan bicaraku.

Manager mengangguk tanda mengerti dan kelihatannya dia menyetujui usulanku itu lalu dia menulis di atas secarik kertas untuk dilaporkan ke the big boss, itu dugaanku, " Nanti kalau mba sudah tinggal di mess, ada tugas tambahan keliling malam sebagai kolektor omzet dan ngumpul uang uang dari kotak toilet " 

" jam berapa bu ? " tanyaku

" jam 21.00 sampai selesai , paling pekerjaannya tidak makan waktu lama dan paginya orang Pom bensin ngambil ke tempat mba , jadi mba cukup nunggu saja.

" omzetnya nanti di masukkan di Brankas, hanya mba dan big boss yang tahu kode nya " lanjutnya .

Aku termenung ...... antara senang dan tidak aku dapat tugas baru, senang hanya dalam tempo singkat aku sudah dipercaya, sedihnya ........bebanku berat sekali karena berhubungan dengan uang, juga keselamatanku tapi aku yakin Allah akan selalu melindungiku.

           Awal Februari th 1994 aku pindah ke mess karyawan masuk kedalam area di iringi air mata ibu Hapid yang punya kontrakan padahal aku mengontrak di rumahnya hanya dua bulan, kiranya berkesan untuknya.

           Dengan membawa barang-barang pindahan yang tidak seberapa banyak aku menuju mess karyawan, aku menuruni tangga pendek yang dikiri kanannya pohon bambu kecil dan aku tiba di pintu pagar mess yang terbuat dari besi, lalu aku turun lagi ada tiga anak tangga terbuat dari semen , kemudian ada lagi lantai datar berikut-nya turun satu lantai lagi baru itulah halaman mess terbuat dari  lantai semen yang memanjang. Kamar yang nomor satu dekat halaman kecil yang ada pohon jeruknya diikuti kamar nomor dua,  nomor tiga dan nomor empat yang dekat dapur.

           Aku berhenti dikamar yang nomor empat, aku buka pintu kamarku karena aku sudah menerima kunci  sebelumnya dari manager umum dan aku letakkan tas  berisi bajuku,serta bawaan lainnya sudah tentu dibantu sama  seseorang.

Kakiku melangkah lagi  disamping kamarku, ternyata hanya ada halaman kosong de -ngan lantai batako . Beruntung jendela sudah ada hordengnya jadi aku malam ini bi -sa langsung tidur di mess yang baru.

           Di mess ada tiga kamar mandi dan tiga toilet dengan ukuran 1m x 2m semua ukurannya sama dan letaknya berjejer, aku mengambil kamar mandi nomor satu ya - ng letaknya tidak jauh dari kamar. Untuk ke kamar mandi kita harus hati-hati sebab letaknya agak dibawah tiga puluh centi, ini agak membahayakan kalau kita ngantuk besa masuk ke saluran air. Untuk sementara tak apa nanti pelan-pelan aku akan min-ta dibuatkan tangga menuju ke kamar mandi dan juga dapur kecil.

 

 

 

          

 

 


 
 
 

Ajouter un commentaire

Pseudo : Réserve ton pseudo ici
Email :
Site :
Commentaire :

Smileys

 
 
 
Rappel article