Hari Senin merupakan hari yang paling sibuk, aku harus mondar-mandir dari restaurant ke kantor STS (Solitronindo Tol Semesta) kantor dimana aku bekerja, semetara karyawan restaurant sibuk membersihkan lantai dll.
Aku harus memeras otak bagaimana cara membuat pembukuan pembagian hasil antara pihak restaurant dengan pihak STS sesuai yang telah disepakati, mengi-ngat ini kerjasama dan kesepakatan kedua belah pihak, akhirnya selesai juga pekerjaanku membuat laporan omzet tiap harinya untuk dilaporkan ke pihak STS.
Tanpa terasa masa percobaanku berakhir dan aku ditetapkan menjadi karya-wan kontrak dengan gaji pertama Seratus ribu rupiah, lumayan untuk hidup di Bogor.Ketika itu uang sebesar itu bisa untuk bayar kontrakan,beli beras dll kebutuhan untuk hidup sebulan.
Rest Area hanya ramai pada hari sabtu,minggu dan hari libur tertentu , pada waktu itu tempat peristirahatan di jalan Tol masih sedikit dan Area adalah tempat yang besar tergolong kelas A.
Pada waktu itu Rest Area terdiri Pom bensin, Rm. Sunda Sagita, Rm. Padang Beringin, mini Market T-Mart dan Pujasera.
Aku dipanggil ke kantor untuk menghadap Manager Umum " Mba nanti akan ada mess baru, mba Tuti mau di mess di depan Maintenance atau di mess yang baru ? " aku tertegun sejenak lalu aku menjawab , " Di mess baru aja bu........... karena kalau yang didepan Maintenance takut pas tidur ada yang ngintip dan susah juga menjemur pakaian dalam " jawabku dengan nada ingin meyakinkan lawan bicaraku.
Manager mengangguk tanda mengerti dan kelihatannya dia menyetujui usulanku itu lalu dia menulis di atas secarik kertas untuk dilaporkan ke the big boss, itu dugaanku, " Nanti kalau mba sudah tinggal di mess, ada tugas tambahan keliling malam sebagai kolektor omzet dan ngumpul uang uang dari kotak toilet "
" jam berapa bu ? " tanyaku
" jam 21.00 sampai selesai , paling pekerjaannya tidak makan waktu lama dan paginya orang Pom bensin ngambil ke tempat mba , jadi mba cukup nunggu saja.
" omzetnya nanti di masukkan di Brankas, hanya mba dan big boss yang tahu kode nya " lanjutnya .
Aku termenung ...... antara senang dan tidak aku dapat tugas baru, senang hanya dalam tempo singkat aku sudah dipercaya, sedihnya ........bebanku berat sekali karena berhubungan dengan uang, juga keselamatanku tapi aku yakin Allah akan selalu melindungiku.
Awal Februari th 1994 aku pindah ke mess karyawan masuk kedalam area di iringi air mata ibu Hapid yang punya kontrakan padahal aku mengontrak di rumahnya hanya dua bulan, kiranya berkesan untuknya.
Dengan membawa barang-barang pindahan yang tidak seberapa banyak aku menuju mess karyawan, aku menuruni tangga pendek yang dikiri kanannya pohon bambu kecil dan aku tiba di pintu pagar mess yang terbuat dari besi, lalu aku turun lagi ada tiga anak tangga terbuat dari semen , kemudian ada lagi lantai datar berikut-nya turun satu lantai lagi baru itulah halaman mess terbuat dari lantai semen yang memanjang. Kamar yang nomor satu dekat halaman kecil yang ada pohon jeruknya diikuti kamar nomor dua, nomor tiga dan nomor empat yang dekat dapur.
Aku berhenti dikamar yang nomor empat, aku buka pintu kamarku karena aku sudah menerima kunci sebelumnya dari manager umum dan aku letakkan tas berisi bajuku,serta bawaan lainnya sudah tentu dibantu sama seseorang.
Kakiku melangkah lagi disamping kamarku, ternyata hanya ada halaman kosong de -ngan lantai batako . Beruntung jendela sudah ada hordengnya jadi aku malam ini bi -sa langsung tidur di mess yang baru.
Di mess ada tiga kamar mandi dan tiga toilet dengan ukuran 1m x 2m semua ukurannya sama dan letaknya berjejer, aku mengambil kamar mandi nomor satu ya - ng letaknya tidak jauh dari kamar. Untuk ke kamar mandi kita harus hati-hati sebab letaknya agak dibawah tiga puluh centi, ini agak membahayakan kalau kita ngantuk besa masuk ke saluran air. Untuk sementara tak apa nanti pelan-pelan aku akan min-ta dibuatkan tangga menuju ke kamar mandi dan juga dapur kecil.