VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 27-01-2020 à 19:00:24

          Siang hari aku sibuk membersihkan kamar dan malam ini untuk pertama kalinya aku tidur di mess karyawan, mess baru yang bau cat temboknya masih bau semerbak di hidung.  Untuk sementara ini penghuninya masih diriku rencana nanti akan ada karyawan T-Mart yang shift. 2 .

          Malam ini pertama kalinya aku tidur di mess, setelah tugas malam dan aku harus tidur cepat sebab besok aku harus kerja kembali.

Malam begitu sepi , hanya suara jangkrik dan suara air pancuran kolam  di depan mess yang terdengar . Seperti biasa ketika tidur lampu aku matikan, alangkah susahnya mata ini terpejam dan akhirnya aku tertidur juga.

          Kira-kira sebelum subuh aku terbangun, aku melihat sekelebat bayangan lewat di depan jendelaku tapi tidak terdengar orang jalan, aku berpikir ini bukan manusia dan tidak lama kemudian bayangan itu kembali lewat di depan jendela tapi kali ini dua bayangan , dalam hatiku " hmmm...... lihat nanti aku akan bacakan ayat Kursi, baru tahu rasa kamu " .                                                                                        Aku jadi ingat mimpiku dahulu sebelum pindah di Bogor, jadi ternyata ini arti mimpiku ternyata aku tinggal ditempat yang sama dalam mimpiku dan kali ini penghuninya su-dah menampakkan dirinya.

          Sementara belum ada dapur aku masak air di dapur kantor dan begitu pulang dari kerja aku mengambil termos disana ternyata sudah di-isi air hangat.

" Bu Tuti termosnya kalau pagi letakkan disini saja, nanti saya isi "  kata bu Encop. 

" Terima kasih sebelumnya bu "  kataku.

Bu encop sungguh baik padaku, seorang wanita yang sudah berumur dengan rambut dikucir,berkulit coklat dan berbadan agak gemuk . Dalam waktu singkat aku kenal baik dengannya , bu Encop lebih dahulu masuk kerja di STS dibandingkan aku, dia khusus bagian bersih-bersih kantor dan melayani keperluan karyawan kantor.

          Banyak orang bilang kalau di mess agak seram karena hawanya tidak enak dan ini dikuatkan lagi dengan kejadian yang aku alami, menambah mereka takut ke mess terutama dimalam hari.

          Beberapa hari kemudian mess mulai agak ramai, karyawan  T-Mart mulai me - nginap jadi aku mulai ada teman .  Mereka dalam satu kamar bisa dua orang, untuk aku satu kamar hanya aku sendiri karena megang peranan penting dan secara tidak langsung ketua mess atau dengan kata lain dituakan juga.

          Aku mendapat tempat tidur baru kata Kepala Karyawan agar seragam dengan kamar lainnya, tempat tidurku yang lama tidak dipakai lagi.

          Hiburanku di mess hanya Radio kecil dan kesukaanku program sandiwara, seperti biasa setelah selesai keliling malam aku mendengarkan sandiwara, lalu aku keluar sebentar menyapa teman-teman yang baru pulang dari kerja di kamar sebelah, tidak lama hanya beberapa menit dan aku kembali ke kamar untuk mendengar sandiwara lagi tapi sudah berubah ke nyanyian sariosa , aku pikir sandiwara sudah selesai lalu aku pindah ke gelombang lain ternyata sandiwaranya belum selesai, kiranya ketika aku keluar kamar gelombang berpindah sendiri.

Kali ini aku dikerjain lagi, lama-lama aku jadi sudah terbiasa dan akrab dengan keanehan di mess, seperti disa'at aku sendiri sebelum tugas keliling malam aku sering melihat bayangan kearah dapur karena sekarang mess sudah punya dapur sendiri walau dapur kecil dan sederhana terbuat dari dinding triplek dan kawat tidak mengapa yang penting aku tidak lagi merepotkan bu Encop.

          Banyak keanehan yang terjadi di mess, aku sering mendengar suara orang di kamar mandi dan air mengalir dari kran, begitu aku lihat dari jendela, kalaulah ada orang keluar dari kamar mandi ternyata kutunggu tidak ada seorangpun yang keluar.

Ternyata yang mendengar suara seperti itu bukan aku saja, teman-temanku lainnya juga mendengar. 

          Menjadi orang dituakan enak tidak enak, tidak enaknya jika teman bermasalah yang ditegur aku oleh pihak kantor, temanku yang membuat masalah dan aku pikir ini adalah masalah pribadi karyawan dan aku tidak mau melapor, tapi orang lain yang melapor sehingga aku yang ditegur oleh pihak kantor, sementara itu yang bermasalah menyalahkan aku dikira aku yang melapor, nasib... nasib.. dihimpit dari dua arah, kejadian ini sering terjadi.