Otobiografi

Hidupku

posté le 20-04-2020 à 20:59:57

          Jadi ingat dulu ketika mba Fitri mengenalkan aku pada teman kakaknya, aku lupa siapa namanya selama dua minggu dia non stop menghubungiku dengan ngobrol via pesan di handphone, dalam sehari bisa banyak pesan dari mulai aku bangun sampai tidur. Pokoknya tidak ingat waktu dan aku harus membalasnya, kalau terlambat balas dia agak marah .

          : - Kenapa enggak dibalas...... kenapa terlambat balasnya .... dll.

 

          Apa dia tidak tahu kalau aku sibuk kerja terutama sejak jam kantor , kadang aku menyempatkan untuk membalas tapi sering juga aku susah untuk segera membalas karena waktu yang tidak tepat untuk membalas, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. Aku tidak bisa berkata kasar pada orang tapi ini benar-benar menjengkelkan belum apa-apa sudah seperti itu, kita ini masih masa perkenalan dan belum saling ketemu. Aku tetap menahan diri untuk tidak marah dan bersabar sampai aku ketemu langsung dengannya; siapa tahu ketika ketemu langsung ada kecocokan tidak seperti katika ngobrol via pesan handphone. 

          Akhirnya dia minta ketemuan, berdasarkan kesepakan kita mengadakan ketemuan di KFC ( Kentucky Fried Chicken ) Branang Siang tepatnya di depan Botiniqal Square dekat Tugu Kujang.

          Ketika aku tiba disana dia sudah di depan KFC sebelum ketemu kita sudah memberi tahu baju apa yang kita kenakan sehingga dengan mudah kita mengenal dan alangkah terkejutnya ketika aku melihatnya ternyata sama sekali tidak sesuai yang aku harapkan, aku agak kecewa tapi berusaha menutupinya dengan senyum.

Lalu kita berjabatan tangan dan dia mengajak masuk kedalam KFC, ketika berjalan beriringan dia berusaha menyentuh tanganku mungkin dia ingin menggandengku, tapi menghindar tanganku dari sentuhan tangannya. 

          Sejak pertama melihat aku sudah tidak nyaman, ternyata pernampilan dan tidak jauh bedanya dengan yang aku bayangkan alias tidak menyenangkan.

Kita sampai di kasir Kasir untuk pesan dan aku ingin cepat mengakhiri pertemuan ini aku memesan sop jagung sehingga ada alasan cepat pulang.

          : - Pesan yang lainnya juga, kok cuman sop .

          : - Ini sudah cukup, masih kenyang . Jawabku datar.

 

Setelah pesanan kita terima kita mengambil tempat duduk,aku berusaha makan dengan cepat itulah gunanya makan sup tidak perlu lama mengunyah.

          : - Jangan cepat-cepat makannya , santai aja ..... kita banyak waktu.

katanya padaku.

 

Aku memperlambat makanku, takut dia mengira aku kelaparan padahal aku ingin cepat menyelesaikan pertemuan ini, kursi terasa ada pakunya sehingga aku duduk tidak nyaman.

          Pembicaraan pribadi dimulai ,diawali dengan hobby kita masing-masing dan asal kita dari mana dll, tapi tiba-tiba  handphonenya berdering lalu dia minta izin untuk menjawab telponnya. Dari pembicaraan mereka sepertinya pembicaraan se -orang papa dan anak.

Pemibicaraan mereka tidak berlangsung lama dan akhirnya kita melanjutkan pembi-caraan kita yang tertunda.

Akhirnya dia menceritakan status dia yang sebenarnya, ternyata dia sudah punya anak perempuan yang berumur sembilan tahun karena pertikaian antar keluarga akhirnya dia pisah ranjang dan masih dalam proses perceraian. Adapun si anak ikut mamanya yaitu mantan istrinya. Sementara ini dia tinggal di rumah temannya.

Dari pembicaraan dengan aku menilai dia termasuk pria yang egoist dan mau mena-ng sendiri, aku menilai ketika aku sedang ceritakan tentang banyak hal padanya sepertinya hanya pendapat dia yang betul dan tidak mau mendengar pendapat orang lain. Ternyata dia tidak bedanya ketika ngobrol via handphone,  karakternya tidak cocok denganku, walau dia bergelar Insunyur dan punya pekerjaan mapan sebagai , posisinya boss  lagi tapi kalau kalau tidak cocok buat apa. 

 

 

 


 
 
posté le 16-04-2020 à 22:35:46

          Bekerja dalam suasana hati menyenangkan membuat serasa lahir kembali sete-lah liburan walau hanya beberapa hari , membuat aku semangat bekerja lagi dengan rutinitas yang begitu padat.

          Pelan-pelan yang aku pegang seperti Bendahara Mushollah aku letakkan pada orang lain, ini membuatku agak ringan.                                                                             Setelah  masa berakhir priode kepengurusan koprasi dan seperti biasa diadakan pemilihan kengurusan baru, aku tidak terpilih lagi hal ini membuatku senang sebab memang sudah lama aku ingin meletakkan jabatan, memegang uang kadang orang mengira aku korupsi padahal aku selain kerja punya usaha sampingan disamping itu aku termasuk orang yang hemat. Padahal terus terang uang tunjungan sebagai bendahara yang tidak seberapa sering aku tidak ambil karena kadang aku salah hitung dan akhirnya aku nombok. Mbak Ira pada akhirnya terpilih sebagai bendahara yang baru, aku senang sekali sebab sejak berdiri belum pernah bendahara diganti, sedang untuk ketua selalu berganti-ganti.

Alhamdulillahhhh bebanku semakin ringan.........

          Aku semakin dekat dengan pak Ahmad bagiku beliau sebagai pengganti orang tua yang jauh dan sering datang ke tempatku untuk therapy aku juga sering minta pendapat kepadanya.

          Aku punya sahabat pena dari Inggris dan aku begitu dekat dengannya, pernah sekali dia menelpon dari Inggris sepertinya dia suka padaku,aku begitu dekat dengan

nya . Surat-suratnya berjalan lancar, dia sering curhat tentang hubungan yang tidak baik dengan bapaknya serta cerita yang lainnya tentang kita dan aku sering mendapat paket darinya, tapi aku pikir-pikir hubungan kita tidak ada akhirnya dan  membuatku berpikir secara realita , buat apa aku menunggu yang belum pasti sementara umurku semakin lama semakin bertambah lebih baik aku harus membuka hati pada lainnya. Sementara diluar sana disekeliling tempat kerjaku orang banyak membicarakan tentang diriku. Semua masalah pribadiku aku ceritakan kepada pak Ahmad dan minta pendapatnya, kalau aku ingin membuka hati ke orang lain. Pak Ahmad sangat setuju karena buat apa menunggu yang tidak pasti.

          Ketika aku sedang asik nonton TV seperti biasa selalu diselingi iklan, kali ini ada iklan Extra joss yaitu minuman eneergy penambah tenaga dan astagaaa..........

apa mataku tidak salah lihat, itukan pria yang mengajakku main surfing di pantai Kuta, aku yakin itu ... itu pantai Bali. Ternyata dia orang yang terkenal yaitu salah satu pemain sepak bola dari Protugal, yang hobby bola pastinya mengenal dia dengan baik karena dia bintang yang karirnya sedang naik daun.

Aku sejujurnya nonton bola kalau sedang ada world cup saja, selebihnya aku jarang nonton.

          Keinginanku sekarang membahagiakan kedua orang tuaku untuk datang ke Bogor dengan naik pesawat karena pada waktu itu tiket pesawat mahal, semoga keinginanku terkabul.

Dahulu sebelum aku bekerja dan masih sekolah aku bercita-cita jika sudah bekerja aku ingin membelikan sepasang cincin emas untuk kedua orang tuaku, keinginanku sudah terkabul alhamdulillahhhh....

Aku juga ingin membahagiakan kedua orang tuaku, dengan gaji yang aku terima serta usaha sampingan jual krupuk kulit,peyek yang aku jalankan aku bisa mengirim uang tiap bulan untuk mbah Ida dan bapak walau tidak besar.

juga aku  pelan-pelan menabung perhisan emas seperti cincin,kalung,antingan dan gelang.

Tinggal satu lagi keinginan orang tuaku yang belum dapat aku wujudkan yaitu menikah, untuk yang satu ini susah sebab menikah bukan seperti beli pisang goreng jika ingin langsung dapat. Kadang aku berpikir jika aku tidak menikah sampai dan aku sudah tua renta aku bersandar pada siapa ...? itu yang selalu menjadi beban pikiran dikala malam hari sehingga aku tidak bisa tidur.

Apakah pria mau melirik diriku yang sudah berumur, pasti pria mencari wanita yang masih muda bukan wanita seumuran diriku.

Apakah Allah belum memberi aku jodoh karena aku akan mendapatkan orang yang terbaik untukku atau aku harus banyak berbakti dulu kepada kedua orang tuaku.

          Aku menikah bukan untuk melepaskan status tapi aku ingin menikah dengan pria yang benar-benar aku cintai,baik,bertanggung jawab dan menyayangi keluargaku juga.  

 

 

           

 

 

 

 

 

 


 
 
posté le 14-04-2020 à 21:36:51

          HARI KELIMA ini adalah hari terakhir kita di Bali dan kita punya acara masing-masing,  jam 6.00 pagi aku pergi ke pantai Kuta sendiri untuk menghirup udara pagi. Hanya berjalan lima menit aku tiba di pantai, udara pagi dan hawa laut membuat aku merasakan udara pagi yang segar. 

Aku berjalan perlahan menyusuri pantai, tidak jauh-jauh hanya sekitar pantai dekat Trade Mall dan kembali lagi meyusuri pasir belok dekat Musroom, aku ingin tahu apa saja kegiatan orang disana setelah menghabiskan malam minggu disana.

Musrom adalah tempat orang mendengarkan musik dan joget-joget serta minum-minum, istilah orang kota bilang Dugem.

Aku penasaran mendekati gedung itu, kulihat seorang pria bertato,memakai anting, berambut gimbal, celana panjang ketat keluar dari sana. Aku melanjutkan jalan menyebrang jalan yang masih sepi untuk kembali ke bongalow, mungkin Dewi dan Ita sudah bangun

Betul juga ternyata mereka sudah bangun dan sudah mandi, kita lau menuju ke cafe untuk sarapan pagi, ini merupakan sarapan pagi terakhir dan besok pagi-pagi sekali kita sudah harus ke Bandara untuk kembali ke jakarta dan aku harus langsung kerja.

Setelah sarapan Ita dan Dewi pergi ke Trade Mall sedang aku berencana kepantai ingin berlama-lama disana.

          Aku ke Trade Mall dan aku membeli roti serta minuman untuk makan siang di pantai, dari trade Mall aku berjalan menyusuri pasir pantai , kulihat banyak orang di pantai dan aku berjalan lumayan jauh lalu kembali lagi ke jalan semula.

Kali ini aku benar-benar puas melihat ombak laut, mendengar suara deuran ombak tapi aku belum melihat orang bermain surfing.

Aku lebih baik duduk diatas pasir pantai dengan ganjalan sandal sebagai alas duduk, aku memandang laut panas pagi menjelang siang menyengat kulitku, kuambil sepotong roti dan memakannya sambil memandang laut.

Sudah mulai banyak orang bermain dilaut, bermain surfing,beerenang dll.

Aku masih asik memandang laut tanpa aku pedulikan orang lalu lalang dihadapanku, tapi tiba-tiba lewat seorang pria muda , berkulit agak coklat kena matahari, tinggi besar dan berhidung mancung, yang jelas orang bule lewat dekatku.

          : - Ecchhhhhhhh girl, do you want to surfing with me ?  aku terpana , dalam hatiku berkata, kamu tidak tahu kalau aku lebih tua darimu tahu..... kamu masih kecil, lalu spontan saja aku menjawab .

          : - No..... thank u .

 

Lalu diapun berlalu dari hadapanku menuju pantai dan menyongsong ombak yang datang dan aku tidak peduli lagi dengan semuanya, aku tidak lagi tahu kemana pria muda itu lagi. Aku berdiri dari tempat dudukku dan bersiap kembali lagi ke bungalow.

Sudah tentu semuanya aku ceritakan kepada Dewi dan Ita.

          Malamnya kita keliling lagi melihat-lihat kota Bali yang tidak jauh dan berencana bertemu dengan salah seorang teman Dewi, kita bertemu dengan teman Dewi tapi aku lupa namanya dia seorang wanita kalau dilihat seperti wanita karir. Kita berempat menghabiskan malam dipantai setelah jam 10.00 dengan diantar mobilnya kita kembali ke Bingalow kita harus tidur cepat kita tidak ingin tertinggal pesawat.

          Pagi-pagi sekali kita sudah bangun setelah sholat subuh kita menuju Bandara dengan mengendarai Taxi, kita kembali ke Jakarta dengan pesawat yang berbeda.

Sesampai di Jakarta cepat-cepat aku mengganti waktu jam tanganku sebab lebih cepat satu jam di Bali, jadi aku tidak terlambat masuk kerja.

Dari Bandara Soekarno Hatta aku mencari bis Damri menuju ke Bogor dan dari terminal Damri aku naik angkot 05 , dari Masjid Quba aku naik ojeg ke Rest Area.

Alhamdulillahhh..... aku sampai mess belum waktunya jam kerja dan  semua berjalan lancar , aku langsung berangkat kerja hari senin minggu peertama kerja.

Badan masih capek tapi semangat kerja timbul kembali, cari duit lagi...... semangat !

 

 

 

 

 

 


 
 
posté le 07-04-2020 à 21:54:08

          HARI KEEMPAT kita menuju Pulau Penyu,GWK  ( Garuda Wisnu Kencana ) ,beli oleh-oleh di sukowati lama katanya lebih murah dari pada di Sukowati Baru dan ke Pantai Jimbaran melihat matahari terbenam.

          Kita berangkat seperti biasa pagi hari  dan kita tiba di pantai , disana ada Perahu boat yang akan membawa kita ke Pulau Penyu, tapi sebelumnya kita membeli tiket  dan seperti biasanya tiket turis asing berbeda dengan turis lokal .

Setelah Perahu Boat penuh dengan penumpang, kita berangkat .... Perahu melaju perlahan ,angin laut berhembus menerpa rambutku dan bau laut menusuk hidungku, ditambah lagi hawa pagi yang segar yang membuatku sangat menikmati perjalanan ini, kulihat  berbagai jenis ikan hias berenang dan ikan loncat-loncat seiring deburan ombak seakan-akan ikan-ikan menyambut kedatangan kami.

Perjalannya tidak berlangsung lama dan akhirnya kita tiba di Pulau Penya, Pulau kecil dan disana ada ada Penyu besar, penyu kecil untuk bibit agar penyu tidak habis habitatnya,Burung  Elang ,ular ada pula tempat penyewaan pakaian untuk menyelam di laut.

Kita hanya lihat-lihat dan banyak yang berphoto dengan ular,Burung dan Kura-Kura serta banyak juga yang makan di restauran sea food.

Untuk photo dengan ular dan Burung kita membayar, aku mencoba berphoto dengan ular walau agak takut aku memberanikan diri, ternyata ular itu licin dan bau amis.

          Aku pikir tidak banyak yang dilihat lagi dan akhirnya kita makan direstaurant dan kita segera pulang dengan Perahu Boat.

          Begitu mendarat kembali di pantai tempat berlabuhnya Perahu boat awal kita berangkat, guide kita sudah menunggu dan perjalanan dilanjutkan ke GWK (Garuda Wisnu Kencana) , dari kejauhan kulihat Patung besar bagaikan Raksasa teringat kem-bali akan mimpiku sebelum aku ke Bali, dalam mimpiku aku melihat Raksasa besar , ternyata ini tochhhhh.....kita mengambil photo-photo disana.

Kulihat turis jepang sedang mengambil photo seperti yang aku lakukan

Kali inipun kita berlama-lama hanya sekedar berphoto-photo dan kita lanjutkan lagi beli oleh-oleh.

          Dasar wanita untuk belanja yang paling lama, tawar sini tawar sana dan aku membeli makanan khas Bali serta salak Bali yang sudah terkenal dengan rasa manisnya.

Aku juga  membeli berbagai jenis baju khas Bali serta kain Bali untuk oleh-oleh teman-teman di mess,teman-teman kantor serta untuk keluargaku yang di Curup.

Tanpa terasa hampir mendekati sore dan kita menuju pantai Jimbaran, disana banyak berjejer restaurant  sea food dengan berjejer kursi dan meja menghadap pantai.

Kursi dan meja berangsur-angsur mulai penuh dengan turis asing dan beberapa turis lokal seperti kita, minuman dan makanan sudah kita pesan sambil menunggu makanan datang kita menunggu datangnya matahari terbenam.

Salah satu pelayan bertanya kepada kita .

          : - Mbak-mbaknya... mana suaminya kok enggak diajak ?

          : - Suami kita pada kerja dan kita yang ngabisin duitnya . jawab Ita sambil tertawa, karuan aku ikut tertawa mendengar guyonan Ita.

Dia pikir kita sudah punya suami.... padahal kita semua masih pada single.

          Setelah melihat matahari terbenam yang seakan perlahan-lahan matahari terbenam di laut dan hari mulai gelap, kita beranjak dari kursi kita masing-masing menuju mobil yang telah lama menunggu kita.

Mobil menuju pulang kembali ke bongalow, aku sudah tenang karena oleh-oleh sudah banyak kubeli dan dari pembicaraan kita bertiga tadi besok hari minggu kita tidak kemana-mana , otomatis kita tidak rental mobil lagi.

           Besok aku ingin pergi kepantai Kuta , sendiri tak apa karena Dewi dan Ita tidak begitu suka pantai dan mereka ingin jalan-jalan di Trade Mall.

aku ingin melihat orang bermain surfing,yang pada berjemur matahari dan yang pada berenang, aku tak peduli kalau kulitku tambah berwarna coklat kena sinar matahari.

Bali tempatnya turis dari berbagai negara, tak heran dimana-mana banyak turis.

          Ada pemandangan yang membuatku kaget ada sepasang turis mengendarai motor yang pria hanya memakai celana pendek dan yang dibonceng wanita hanya mengenakan bikini, aku sempat kaget dan heran tapi untuk Bali itu pemandangan biasa. Disini para turis berpakaian sexy sudah biasa, sampai turis lokalpun ada yang ikut-ikutan sexy.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 
 
posté le 04-04-2020 à 22:20:38

          HARI KETIGA kita menuju Monkey forest dan temple dekat Tapak siring aku lupa namanya kali ini lumayan jauh perjalanan kita lewat desa-desa dan persawahan, persawahan yang cukup rapi aku jadi ingat mimpiku ketika kecil dulu dalam mimpiku pernah melihat persawahan seperti ini. Tiba-tiba ban mobil bermasalah ntah kenapa tiba-tiba ban mobil meletus dan akhirnya kita menunggu supir untuk mengganti ban baru cukup lumayan juga kita menunggu.

Dan akhirnya perjalanan dilanjutkan setelah mengganti ban dengan yang baru, walau ada masalah dengan mobil aku tetap menikmatinya.

          Kita sampai di Temple dan kulihat banyak orang mandi di pemandian  dan aku lihat juga diseberang sana ada istana Tapang Siring  yaitu salah satu istana presiden yang dibangun oleh Presiden pertama Indonesia Bapak Soekarno.

disini kita tidak lama karena hari sudah mulai siang lalu perjalanan diteruskan ke Monkey Forest, karena Ita dan Dewi takut dengan monyet setelah mendengar cerita sopir rental merangkap guide akhirnya hanya aku dan guide yang masuk kedalam sedang Ita dan Dewi menuggu diluar.

          Ketika masuk didalam disana banyak monyet dan aku membawa kacang rebus yang aku beli sebelum masuk kedalam kawasan monyet-monyet , kacang kuberikan ke monyet-monyet disekelinglingku , kacang ditanganku habis , satu monyet menarik celana panjangku dia minta , aku tunjukkan tanganku yang sidah kosong tanpa kacang lagi  : - Nicchhhhh... lihat habis .

 

          Monyet-monyetpun pergi meloncat dan berlari menjauh mencari pengunjung yang membawa makanan.

           Ketika aku melihat-lihat dan membuat dokumantasi, tiba-tiba ada seorang wanita berteriak .

           : - Tolong..... ! Tolong....... !

 

           Aku kaget kiranya seekor monyet mengambil giwang yang dia pakai dan salah satu temannya mengejar si monyet, seterusnya aku tidak tahu lagi apakah giwangnya berhasil diambil dari si monyet atau tidak, yang jelas akupun berhati-hati menyimpan cameraku takut kejadian serupa menimpaku.

           Wwoooooo......aku terkagum-kagum melihat pemandangan diseberang sana,

mataku tertuju danau yang sunggu indah, ini benar-benar bagaikan mimpi pemanda ngan yang belum pernah aku lihat sebelumnya, aku sempat tertegun sejenak  lalu aku melanjutkan ke tempat yang lainnya.

Aku tidak lama di Monkey Forest karena aku tidak tega Ita dan Dewi menunggu lama dan kita pulang tapi sebelum pulang kita menuju Tanah Lot untuk melihat  Matahari terenam .

Banyak turis yang ada disana sambil menunggu mereka, makan dan minum di restaurant yang ada disana.

Kita hanya mengambil photo pemandangan yang ada di Tanah Lot, aku dan Ita sempat heran melihat tingkah Dawi, kenapa kalau dia mengambil photo dengan Handphonenya dia tidak mau mengajak aku dan Ita , mungkin dia tidak mau aku dan Ita ada di dokumentasinya, maklum kita jelek atau mungkin Dewi takut kita saingi karena kita khan cantik he he he ......  ( menghibur diri ).

Matahari terbenam selesai dan kita rombongan ramai-ramai berjalan menuju tempat parkir mobil, walau lumayan agak jauh tapi tidak terasa capeknya.

Perjalanan yang menyenangkan walau diselingi dengan gangguan ban mobil pecah. 

 

 

                                             Monkey Forest Bali

 

 

 

 


 
 
 

Ajouter un commentaire

Pseudo : Réserve ton pseudo ici
Email :
Site :
Commentaire :

Smileys

 
 
 
Rappel article