Jadi ingat dulu ketika mba Fitri mengenalkan aku pada teman kakaknya, aku lupa siapa namanya selama dua minggu dia non stop menghubungiku dengan ngobrol via pesan di handphone, dalam sehari bisa banyak pesan dari mulai aku bangun sampai tidur. Pokoknya tidak ingat waktu dan aku harus membalasnya, kalau terlambat balas dia agak marah .
: - Kenapa enggak dibalas...... kenapa terlambat balasnya .... dll.
Apa dia tidak tahu kalau aku sibuk kerja terutama sejak jam kantor , kadang aku menyempatkan untuk membalas tapi sering juga aku susah untuk segera membalas karena waktu yang tidak tepat untuk membalas, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. Aku tidak bisa berkata kasar pada orang tapi ini benar-benar menjengkelkan belum apa-apa sudah seperti itu, kita ini masih masa perkenalan dan belum saling ketemu. Aku tetap menahan diri untuk tidak marah dan bersabar sampai aku ketemu langsung dengannya; siapa tahu ketika ketemu langsung ada kecocokan tidak seperti katika ngobrol via pesan handphone.
Akhirnya dia minta ketemuan, berdasarkan kesepakan kita mengadakan ketemuan di KFC ( Kentucky Fried Chicken ) Branang Siang tepatnya di depan Botiniqal Square dekat Tugu Kujang.
Ketika aku tiba disana dia sudah di depan KFC sebelum ketemu kita sudah memberi tahu baju apa yang kita kenakan sehingga dengan mudah kita mengenal dan alangkah terkejutnya ketika aku melihatnya ternyata sama sekali tidak sesuai yang aku harapkan, aku agak kecewa tapi berusaha menutupinya dengan senyum.
Lalu kita berjabatan tangan dan dia mengajak masuk kedalam KFC, ketika berjalan beriringan dia berusaha menyentuh tanganku mungkin dia ingin menggandengku, tapi menghindar tanganku dari sentuhan tangannya.
Sejak pertama melihat aku sudah tidak nyaman, ternyata pernampilan dan tidak jauh bedanya dengan yang aku bayangkan alias tidak menyenangkan.
Kita sampai di kasir Kasir untuk pesan dan aku ingin cepat mengakhiri pertemuan ini aku memesan sop jagung sehingga ada alasan cepat pulang.
: - Pesan yang lainnya juga, kok cuman sop .
: - Ini sudah cukup, masih kenyang . Jawabku datar.
Setelah pesanan kita terima kita mengambil tempat duduk,aku berusaha makan dengan cepat itulah gunanya makan sup tidak perlu lama mengunyah.
: - Jangan cepat-cepat makannya , santai aja ..... kita banyak waktu.
katanya padaku.
Aku memperlambat makanku, takut dia mengira aku kelaparan padahal aku ingin cepat menyelesaikan pertemuan ini, kursi terasa ada pakunya sehingga aku duduk tidak nyaman.
Pembicaraan pribadi dimulai ,diawali dengan hobby kita masing-masing dan asal kita dari mana dll, tapi tiba-tiba handphonenya berdering lalu dia minta izin untuk menjawab telponnya. Dari pembicaraan mereka sepertinya pembicaraan se -orang papa dan anak.
Pemibicaraan mereka tidak berlangsung lama dan akhirnya kita melanjutkan pembi-caraan kita yang tertunda.
Akhirnya dia menceritakan status dia yang sebenarnya, ternyata dia sudah punya anak perempuan yang berumur sembilan tahun karena pertikaian antar keluarga akhirnya dia pisah ranjang dan masih dalam proses perceraian. Adapun si anak ikut mamanya yaitu mantan istrinya. Sementara ini dia tinggal di rumah temannya.
Dari pembicaraan dengan aku menilai dia termasuk pria yang egoist dan mau mena-ng sendiri, aku menilai ketika aku sedang ceritakan tentang banyak hal padanya sepertinya hanya pendapat dia yang betul dan tidak mau mendengar pendapat orang lain. Ternyata dia tidak bedanya ketika ngobrol via handphone, karakternya tidak cocok denganku, walau dia bergelar Insunyur dan punya pekerjaan mapan sebagai , posisinya boss lagi tapi kalau kalau tidak cocok buat apa.