Dalam pembicaraanku dengan si country road kita berspakat jika kita berjodoh maka pertama aku tinggal di perancis dan sesudahnya dia tinggal di Indonesia atau pertama dia yang tinggal di Indonesia kemudian aku tinggal di Perancis, tapi menurutku sepertinya Lebih baik aku yang pertama tinggal di Perancis karena untuk si country road tinggal di Indonesia tanpa pekerjaan itu tidak mungkin,tapi jika dia tinggal di Indonesia setelah pensiun itu akan lebih baik dan tinggal dekat dengan keluargaku.
Tapi sa'at ini yang utama dia datang dulu ke Indonesia, untuk masalah yang lainnya nanti menyusul jika memang dia serius pertama bertemu denganku serta keluargaku. Aku punya prinsip jika dia jadi jodohku maka dia harus mau menerimaku serta keluar gaku juga, begitu juga sebaliknya.
Alhamdulillah akhirnya dia berani mencoba naik pesawat, ternyata usahaku tidak sia-sia memberi semangat padanya, satu masalah sudah teratasi walau masih dalam rencana paling tidak itu merupakan kemajuan.
Tentu saja ini merupakan berita bagus untukku dan perkembangan hubunganku selalu aku ceritakan pada pak Ahmad sertak adikku serta istrinya. Teman-temanku dan keluarga dekat serta pak Ahmad selalu memberi semangat, ini membuatku semakin semangat melangkah lebih jauh.
Aku selalu yakin jika dia memang jodohku maka semuanya akan berjalan lancar dan mudah.
Mba Ira sudah pulang dari Haji dan membawa banyak oleh aku kebahagian juga, kelihatannya mba Ira senang sekali tinggal disana.
Banyak yang diceritakan padaku tentang ibadah Haji di Mekah, katanya jika ada rizki dia ingin kesana lagi.
Mba Ira pada akhirnya mengundurkan diri, aku pernah bilang kepadanya agar dipikirkan kembali. Tapi dia tetap saja dengan keputusannya keluar dari pekerjaan katanya sudah tidak betah, maklum dia satu unit dengan Kepala Personalia yang usil dan pengen tahu urusan orang, aku saja yang lain unit kupingku dibuat panas. Tahu sendiri jika sudah tidak suka dengan seseorang masalah pribadi dimasukkan dalam pekerjaan apa lagi dia Kepala Personalia jadi dia super power.
Sebelum keluar mba Ira menyerahkan tugas Bendahara I Koperasi padaku, sebetulnya aku keberatan tapi berhubung menurutnya aku sudah berpengalaman jadi diserahkan padaku.
Semuanya sudah disetujui oleh para anggota, aku menerimanya dengan syarat aku akan mendidik pekerjaan Bendahara I ke Bendahara II yaitu Rizki dengan harapan jika nanti sudah bisa maka aku akan mengajukan menjadi Bendahara I.
Bulan pertama berjalan lancar dan disusul bulan-bulan berikutnya dan pada akhirnya timbul gosip yang dihembuskan dari Bendahara II kalau aku Korupsi uang Koperasi sudah tentu aku marah, bagaimana dia bisa mencurigai aku dan membuat gosip seperti itu sungguh tega, apa dia tidak tahu aku dari awal aku memegang posisi Bendahara I sampai beberapa priode dari Koperasi kecil hingga besar dan para anggota percaya padaku.
Kalau sudah masalah kejujuran aku paling marah, aku sudah jujur dan dia mencurigai sesuatu harusnya tanya padaku bukan langsung menyebar gosip, tentu saja aku marah lalu aku membuat surat Pengunduran diri untuk Ketua Koperasi, pada awalnya Ketua keberatan tapi aku jelaskan Bendahara II sudah bisi menggantikanku. Kerja satu team tidak akan nyaman jika tidak ada kecocokan lagi.
Jalan-jalan satu-satunya yacchhhh ... keluar agar tidak ada beban.
Sebelum aku keluar dari Koperasi Bendahara II minta ma'af kalau dia keliru dalam menilai aku, mungkin memang itu jalannya aku keluar dari Koperasi dan rizki menggantikan posisiku menjadi Bendahara I. Banyak orang meragukan dia berada di posisi Bendahara I karena posisi penting dalam memegang uang.
Wait and see aja pikirku.............. apakah dia bisa, selama ini dia merasa sudah bisa padahal masih banyak yang harus dia pelajari.
Walau aku sudah tidak di Koperasi, Rizki selalu minta saran dan bertanya jika ada masalah dalam pekerjaan Bendahara I dan aku bukan type orang pendendam, dengan senang hati aku akan mengajarkan serta memberi ilmu yang aku punya.
Aku bahagia pekerjaanku kembali normal fokus pada pekerjaan pokok tidak punya pekerjaan tambahan lagi, sehingga waktuku tidak banyak tersita dan juga tidak banyak pikiran lagi, aku bukan robot dan aku butuh punya waktu tidak diganggu disa'at aku istirahat, biasanya ketika aku memegang posisi Bendahara I Koperasi disa'at aku istirahat ada saja orang datang butuh dan aku tidak bisa mengatakan tidak mereka butuh uang mendadak, jika aku diposisi mereka akupun akan seperti mereka.
Setelah mandi aku segera ke rumah mbah Ida, cukup buka pintu samping di dapur pehubung rumah mbah dengan rumah orang tuaku.
Aku menuju ke kamar yang ada didepan dekar ruang tamu, hordeng kamar kubuka dan disana terbaring lemah seorang wanita tua kurus berbalus daster.
Aku memperhatikan .. tak tahan air mataku menggenang dipelupuk mata tak lama kemudian .
: - Tuti ... kapan datang ? aku mendengar suara mbah lirih.
: - Tadi sore mbah.
Aku berjalan mendekati mbah dan memegang tangan yang kurus, tinggal tulang berbalut kulit.
: - Tuti .... ma'afkan mbah .Dengan suara lirih.
: - Iyaaa.. mbah semua sudah dima'afkan yang penting sekarang mbah sembuh.
Tak lama kemudian aku mendengar mbah merintih menahan rasa sakit sambil menarik dasternya. Aku berusaha menghiburnya sambil menuntun mbah mengucapkan Assahaduallaa illaa haillallah wa'ashaduanna muhammadar rasullah................ ,alhamdulilah.... rasa sakitnya berkurang dan mbah tenang kembali......... tanganku masih berada digenggaman tangan mbah, begitu aku lihat mbah tertidur ......pelan -pelan aku menarik tanganku dari genggamannya, ternyata mbah terbangun dan ber-kata : - Jangan pergi ..... tetap disini. Sambil menahan genggamannya.
: - Baik mbah..... jawabku , tanganku masih tetap dalam gengaman mbah.
Mbah tidur dengan nyenyak dan sesekali beliau sadar serta melihat kearahku takut aku pergi dari sisinya dengan air mata meleleh dipipinya.
Aku tak tahan melihatnya, air matakupun turun dipipi sambil mengelap air matanya aku menghibur sambil meyakinkan mbah kalau kita semua sudah mema'afkan dan setiap kali rasa sakit datang aku selalu menuntun dua kalimat syahadat.
Ketika mbah sudah benar-benar tidur pelan-pelan aku melepaskan tangan mbah dan diganti yang menunggu bapak, aku segera kembali ke rumah .
Keluarga memasang alarm di kamar mbah yang diletakkan didinding dekat tempat tidur yang menghubungkan didapur rumah orang tuaku sehingga memudahkan mbah jika ada perlu.
Esok paginya seperti biasa kalau aku pulang ke rumah orang tua aku tidak bisa diam ada saja yang aku kerjakan, seperti membantu jualan ibu , masak dll.
Kali ini mbah minta dimasakkan sayur lodeh , mbah ingin merasakan masakanku dan begitu selesai aku antarkan ke rumah mbah.
Aku menyuapi mbah dengan perlahan dan sabar.... ternyata mbah makannya lahap habis banyak juga, setelah selesai makan mbah minta dibelikan anggur.
Aku segera pergi mencari tukang buah dan aku menemukannya dibelakang Pasar Bangmego . Aku senang dapat memenuhi permintaan mbah.
Anggur aku kupas sesuai keinginan mbah dan aku potong-potong kecil agar mudah ditelan lalu aku suapin ke embah , mbah senang sekali bisa makan buah kesukaannya.
Selama aku di Curup komunikasi aku dengan si country road tetap berjalan, aku videocall dengannya untuk memperkenalkan pada mbah .
Mbah senang dapat bertemu dengan si country road walau hanya dalam videocall itu sudah cukup dan dia tambah yakin pria yang dekat dengan cucunya ternyata pria baik sehingga belia tenang jika meninggal nanti.
Waktunya aku kembali lagi ke Bogor, walau berat hati apa boleh buat aku tinggalkan mbah yang sakit , tapi setidaknya aku sudah ketemu dan membuat mbah bahagia walau menurutku tidak seberapa yang aku berikan.
Seminggu telah berlalu sejak aku kembali dari Curup akhirnya aku mendapat khabar yang menyedihkan kalau mbahku tersayang telah kembali ke Penciptanya,
Innalilahi wainna ilaihirojiun... semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa dan menerima segala amal kebaikan serta amal ibadah beliau. aamiin...
Selamat tinggal mbahku tercinta... selamat tinggal mbah Ida.... airmataku jatuh dipipiku, mbahku meninggal th 2010 dan diusia 103 tahun, usia yang cukup tua sekali . Banyak ucapan duka cita datang dari teman-temanku di kantor dan big bos juga memberikan uang duka cita yang aku transfer ke Curup.
Beginilah hidup ada kebahagian dan ada kesedihan. Aku sadar semua orang akan kembali ke penciptanya semua hanya masalah waktu, ada yang cepat dan ada yang lambat. Apakah kita sudah punya tabungan untuk bekal diakherat nanti.... ?
Orang yang sangat mendukung hubunganku denga si country road yaitu mbah Ida, beliau selalu memberi suport padaku dan selalu mengharap si country road datang ke Indonesia serta mendoakan agar datang.
Aku sering komunikasi dengan mbah via telpon, mbah Ida walau usia sudah sangat tua tapi tidak mau diam kalau pagi selalu datang ke rumah orang tuaku dengan jalan pelan-pelan tanpa bantuan karena mbah tidak mau dibantu, lalu minta disiapkan air hangat , memasukkan sendok dan garpu untuk jualan kedalam baskom yang berisi air hangat kemudian sambil duduk mengelap sendok dan garpu.
Beliau sangat menikmatinya dan sesudahnya kembali lagi ke rumah, beruntung rumah mbah hanya bersebelahan.
Itu yang aku lihat ketika aku pulang ke Curup untuk mengunjungi orang tuaku, tapi kali ini aku mendapat telpon yang meminta pulang ke Curup dikarenakan mbah Ida sakit.
Mbah ingin ketemu aku kata bapak via telpon , aku punya perasaan jangan-jangan ini merupakan pertemuan terakhir dengan mbah Ida.
Aku minta cuti seminggu untuk pulang ke Curup , dengan pesawat Sriwijaya aku tiba di Bengkulu dan dengan mobil umum antar jemput bandara yang sebelumnya aku pesan via telpon, ketika aku tiba di bandara Fatmawati Bengkulu mobil sudah menungggu. Didalam sudah ada beberapa penumpang dan setelah penumpang penuh mobil berangkat menuju Curup, kota kecil yang dikelilingi pegunungan serta berhawa sejuk. Disana menunggu mbah Ida yang sedang sakit dan menunggu kedatanganku. Jalan yang berliku-liku naik turun di pegunungan, jurang, sungai dan hutan antara Bengkulu - Curup sudah terlewati . Mobil mulai masuk daerah Curup dan penumpang satu per satu turun , tinggal aku serta beberapa orang lagi. Sekarang giliranku yang turun, mobil tepat berhenti didepan rumah.
Warung lotek ibu sudah tutup karena sudah sore , lalu bel aku pencet dan mas Nano membukakan pintu, hawa sudah mulai terasa dingin.
Aku membawa barang-barang dibantu mas Nano menuju ruang keluarga,aku cepat-cepat membongkar olah-oleh untuk keluarga tak lupa aku keluarkan laptop , aku ingin videocall dengan si country road dan memperkenalkan keluarga serta mbah Ida agar beliau senang dan mengetahui pria yang dekat dengan diriku , yang selalu menjadi pembicaraan kita berdua. Badanku terasa lengket dan capek banget, ibu mendekati diriku.
: - Tik... kalau mau mandi ambil air diatas tungku api... disana ada air panas.
Kalau sudah mandi langsung temui mbahmu, dia ingin ketemu.
: - Iyaa bu... Jawabku.
Keluargaku masih masak menggunakan Tungku api dan kompor, ibu masih takut menggunakan kompor gas. Padahal yang jual minyak tanah dan kayu sudah tidak banyak. Agak rumit menurutku kalau memakai Tungku api ketika api mati untuk me-nyalakan lagi kita harus meniupnya belum lagi dinding akan hitam tapi menurut se -bagian orang rasa masakannya akan lebih enak dari pada dimasak dengan kompor gas atau kompor listrik.
Tungku Api
Hari demi hari hubunganku dengan si country road semakin erat, kita sering membicarakan tentang masa depan dan aku masih tetap memberi semangat untuknya agar tidak takut naik pesawat dengan memberi contoh banyak orang yang berpergian ke seluruh negara dan juga naik Haji ke Mekah mereka aman saja.
Setiap hari kita dari mulai bangun kita selalu menceritakan apa yang kita lakukan dan yang akan kita lakukan, setiap pagi aku telpon misscall agar dia tidak terlambat pergi kerja, misscall selalu jam 8.00 pagi waktu Indonesia karena disana jam 3.00 pagi jadi selisih lima jam ketika disana musim panas, tapi ketika musim dingin maka akan selisih enam jam, semua itu aku pelajari dari obrolan dengannya selama selama ini.
Dengan hubungan yang aktif serasa kita dekat walau kita jauh .
Mba Ira akan pergi haji , orang yang berdoa ditanah suci Mekah doanya in shaa Allah akan dikabulkan.
: - Mba Tuti mau titip doa gak ? katanya.
: - Yaa mba ..... aku titip doa agar aku berjodoh dengan country road.
: - sippp mba.. ini saya sudah menerima catatan orang yang titip doa, maklum
banyak yang titip makanya akan agar tidak lupa dicatat sama mereka
masing-masing.
Lalu aku menyerahkan secarik kertas kecil doa yang aku inginkan selama ini, semoga terkabul aamiin.
Pagi ini ketika aku libur kerja datang anak omku yaitu Budi (Tutut) bersama temannya ke mess, seorang pria berumur sekitar lima puluhan berbadan agak gemuk tapi maaf ketika aku duduk angin membawa bau badan dari temannya.
Kita duduk seperti biasa di depan kamarku dengan beralaskan tikar gulung dan ditempat terbuka. Aku tetap ramah dan tersenyum untuk menujukkan sebagai tuan rumah yang baik.
Setelah kita berbicara ngalor ngidul, Tutut ingin berbicara pribadi denganku lalu aku masuk kedalam kamar dan pintu tetap dalam keadaan terbuka , lalu Tutut masuk dia seperti biasa kalau datang menemuiku selalu pinjam uang , uang aku berikan serta aku selalu bilang tidak usah dikembalikan. Hal yang sama juga aku lakukan pada Anto anak om Wahban.
Mereka menemuiku jika ada perlu dan aku memakluminya, lalu dia berbicara padaku kalau dia datang sambil ingin memperkanalkan temannya siapa tahu berjodoh katanya . Dia bilang temannya duda, kerja sebagai sopir taxi tembak yaitu kerja jika ada taxi yang kosong maka dia baru kerja, jadi intinya kerjanya tidak tetap.
Sudah tentu diiringin dengan mempromosikan yang baik-baik tentang temannya, dia baik,dia anaknya sudah pada besar dan sudah punya cucu juga .
Sebelum dia mempromosikan lebih jauh lagi aku langsung memotong pembicaraannya dengan mengatakan.
: - Maaf Tut aku sudah punya pacar . Kataku sambil membuka lemari pakaian dan menunjukkan photo yang tertempel disana.
: - Aacchhhhh ..... dari dulu begitu melulu, tidak mungkin dia datang .
Katanya dengan nada mengejek .
: - Dia bilang akan datang kok. Kataku meyakinkan walau aku sebenarnya
belum mendengar dari si country road akan datang, tapi entah kenapa
aku merasa yakin itu akan terjadi.
: - Ok.... kita lihat aja nanti bener gak dia datang. Kata Tutut dengan mimik
masih mengejek dan ada rasa kecewa dimatanya, mungkin tidak berhasil
menjodohkan temannya padaku.
Lalu kita bertiga ngobrol lagi, pembicaraan kita tidak begitu lama dan Tutut dengan temannya pamit pulang . Aku tetap tersenyum ramah walau hati ini terasa marah dengan ejekan dan perkataan Tutut tapi aku tetap berusaha menahan marah walau sejujurnya aku benar-benar tersinggung.
Aku bukannya tidak menghargai jerih payah dia agar aku cepat nikah, tapi caranya yang aku tidak suka. Cobaan lagi...... cobaan lagi... beginilah hidup.
Tiap malam aku berbicara dengan si country road, aku orang yang suka berbica-ra sehingga ada saja yang dibicarakan tanpa disadari malam semakin larut karena asik berbicara. Ketika berbicara serasa dekat, kalau aku pikir jauh dimata dekat di hati, pelan-pelan cinta tumbuh kembali.
Ketika sedang asik-asiknya berbicara kira-kira beberapa hari sejak beli Laptop, tiba-tiba Laptopku bermasal beruntung ada Andi yang selalu siap membantuku dalam hal elek -tronik.
Ternyata si country road berpesan pada Andi agar Laptopku cepat normal itu yang aku dengar dari cerita Andi.
: - Mba.... ternyata kelihatannya dia sudah tidak sabar pengen ngobrol lagi
mba Tuti, itu tandanya ayooooo........
: - Semoga yachhhhh ...... Ndi. Jawabku sambil tersenyum bahagia walau si
country road bilang berteman tapi dari cara dia berpesan, aku dan Andi
sudah tahu artinya.
Sejak aku berkomunikasi lagi dengan si country road aku sering bermimpi ular jika anak gadis bermimpi ular itu artinya jodoh hampir dekat , apa lagi kalau sampai digigit ular itu yang ditunggu-tunggu oleh para gadis artinya akan menikah.
Kalau aku dalam mimpi ularnya masih melingkar dikakiku, aku inginnya digigit kok belum juga yacchhhh.... lho mimpi tidak bisa diatur sesuai keinginan kita.
Aku tidak bisa dipisah dengan mimpi dan mimpi, tak heran aku didalam keluarga aku dijuluki tukang mimpi he..... he...... he.......
Malam itu aku bermimpi: Aku bersama teman-teman kuliah melewati kolam renang, sesudah itu aku berjalan sendiri di gang kecil cukup lama aku berjalan dan akhirnya aku tiba di sekolah, aku masuk kedalam, anehnya tidak ada yang peduli dengan kedatanganku dikelas tsb.
Guru tetap menjelaskan pada muridnya , sementara murid-murid asik mendengarkan penjelasan dari guru.
Aku masuk dari pintu depan dan aku berjalan melewati kursi demi kursi tanpa aku tahu yang dibicarakan guru karena aku tidak mengerti bahasa mereka, aku akhirnya keluar dari kelas dari pintu belakang tapi sungguh aneh ketika aku tiba diluar pemandangan sudah berubah . Aku melanjutkan perjalanan masih bertanya-tanya dalam hati dimanakah ini ... ?
Hawa sungguh dingin , aku melihat daun-daun berserakan dimana-mana dan pohon tinggal batangnya alias hampir gundul tanpa daun.
Aku melihat sebuah istana, bentuk istananya berbeda dengan yang aku lihat di TV, selama ini aku hanya melihat bentuk istana Inggris tapi ini beda.
Aku masih berdiri termangu sambil memandang istana dan sekitarnya tapi tiba-tiba datang seseorang menghampiriku.
: - Anda nanti ditunggu sama tuan dan nyonya. Katanya padaku.
Lalu aku menemui tuan dan nyonya, didalam mimpiku aku didampingi seorang pria berada disampingku . Pria dari tuan dan nyonya itu. Aku terbangun dari mimpi..... mimpi yang aneh.
Ada lagi mimpi sebelum terjadi bom Bali.
Malam itu aku bermimpi melihat langit mengerikan ada gambar orang-orang dan langit berwarna merah, pokoknya serrem sekali, aku sempat bertanya ada apa gerangan.
Sekitar seminggu kemudian terjadi bom Bali,ketika itu bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono( SBY) beserta rombongan mampir di Bogor Rest (di tempat aku bekerja) untuk sholat dan juga makan di RM. Sagita yang jadi kesukaan bapak presiden. Rm. Sagita adalah Rumah makan sunda , kiranya bapak presiden adalah salah satu pelanggan tetap sebelum jadi presiden .
Tapi tidak lama kemudian ada khabar terjadi bom Bali sehingga bapak presiden dan rombongan tidak lama berada disana karena akan segera mengadakan rapat , itu semua yang aku dengar .
Masalah mimpi, ada lagi mimpi yang tidak pernah aku lupakan ketika sebelum terjadi gempa dan thunami kecil di bantol Jogyakarta.
Mimpiku begini............ malam itu aku bermimpi melihat sekelompok tentara sepertinya tentara kerajaan yaitu tentara Nyi Loro Kidul, aku sempat terheran; mereka lewat di jalan dan berlalu dengan cepat tak tiba-tiba datang air membanjiri jalan bagaikan air bah tapi untungnya tidak lama kemudian jalan kembali normal.
Ternyata kejadian gempa yang dibarengin tsunami kecil di daerah Bantoel dan ternyata titik gempanya berasal dari Pantai Selatan kalau menurut legenda disitulah Kerajaan Nyi Loro Kidul.
Semua itu mimpi-mimpi yang aneh yang tidak bisa kulupakan.
Commentaires