VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 01-08-2020 à 12:04:12

PELAN PELAN TAPI PASTI

          Hari demi hari hubunganku dengan si country road semakin erat, kita sering membicarakan tentang masa depan dan aku masih tetap memberi semangat untuknya agar tidak takut naik pesawat dengan memberi contoh banyak orang yang berpergian ke seluruh negara dan juga naik Haji ke Mekah mereka aman saja.

Setiap hari kita dari mulai bangun kita selalu menceritakan apa yang kita lakukan dan yang akan kita lakukan, setiap pagi aku telpon misscall agar dia tidak terlambat pergi kerja, misscall selalu jam 8.00 pagi waktu Indonesia karena disana jam 3.00 pagi jadi selisih lima jam ketika disana musim panas, tapi ketika musim dingin maka akan selisih enam jam, semua itu aku pelajari dari obrolan dengannya selama selama ini.

Dengan hubungan yang aktif serasa kita dekat walau kita jauh .

          Mba Ira akan pergi haji , orang yang berdoa ditanah suci Mekah doanya in shaa Allah akan dikabulkan.

          : - Mba Tuti mau titip doa gak ? katanya.

          : - Yaa mba ..... aku titip doa agar aku berjodoh dengan country road.

          : - sippp mba.. ini saya sudah menerima catatan orang yang titip doa, maklum

               banyak yang titip makanya akan agar tidak lupa dicatat sama mereka 

               masing-masing.

 

Lalu aku menyerahkan secarik kertas kecil doa yang aku inginkan selama ini, semoga terkabul aamiin.

         

          Pagi ini ketika aku libur kerja datang anak omku yaitu Budi (Tutut) bersama temannya ke mess, seorang pria berumur sekitar lima puluhan berbadan agak gemuk tapi maaf ketika aku duduk angin membawa bau badan dari temannya.

Kita duduk seperti biasa di depan kamarku dengan beralaskan tikar gulung dan ditempat terbuka. Aku tetap ramah dan tersenyum untuk menujukkan sebagai tuan rumah yang baik.

          Setelah kita berbicara ngalor ngidul, Tutut ingin berbicara pribadi denganku lalu aku masuk kedalam kamar dan pintu tetap dalam keadaan terbuka , lalu Tutut masuk dia seperti biasa kalau datang menemuiku selalu pinjam uang , uang aku berikan serta aku selalu bilang tidak usah dikembalikan. Hal yang sama juga aku lakukan pada Anto anak om Wahban.

Mereka menemuiku jika ada perlu dan aku memakluminya, lalu dia berbicara padaku kalau dia datang sambil ingin memperkanalkan temannya siapa tahu berjodoh katanya . Dia bilang temannya duda, kerja sebagai sopir taxi tembak yaitu kerja jika ada taxi yang kosong maka dia baru kerja, jadi intinya kerjanya tidak tetap.  

Sudah tentu diiringin dengan mempromosikan yang baik-baik tentang temannya, dia baik,dia anaknya sudah pada besar dan sudah punya cucu juga .

Sebelum dia mempromosikan lebih jauh lagi aku langsung memotong pembicaraannya dengan mengatakan.

            : - Maaf Tut aku sudah punya pacar . Kataku sambil membuka lemari                                 pakaian  dan menunjukkan photo yang tertempel disana.

            : - Aacchhhhh ..... dari dulu begitu melulu, tidak mungkin dia datang .

                 Katanya dengan nada mengejek .

            : - Dia bilang akan datang kok. Kataku meyakinkan walau aku sebenarnya

                 belum mendengar dari si country road akan datang, tapi entah kenapa

                 aku merasa yakin itu akan terjadi.

            : - Ok.... kita lihat aja nanti bener gak dia datang. Kata Tutut dengan mimik

                 masih mengejek dan ada rasa kecewa dimatanya, mungkin tidak berhasil

                 menjodohkan temannya padaku.

 

Lalu kita bertiga ngobrol lagi, pembicaraan kita tidak begitu lama dan Tutut dengan temannya pamit pulang . Aku tetap tersenyum ramah walau hati ini terasa marah dengan ejekan dan perkataan Tutut tapi aku tetap berusaha menahan marah walau sejujurnya aku benar-benar tersinggung. 

Aku bukannya tidak menghargai jerih payah dia agar aku cepat nikah, tapi caranya yang aku tidak suka. Cobaan lagi...... cobaan lagi... beginilah hidup.