Hari ini aku dan si country road berencana jalan-jalan sedikit, kali ini kita memi-lih jalan ke Pasar Tengah sambil melihat-lihat berjejernya pertokoan dilanjutkan kearah simpang Lebong lalu kembali lagi. Kita hanya berdua tidak ditemani oleh para anak-anak kecil yang biasanya selalu disekeliling kita mungkin mereka capek serta yang lain seperti habib dan Ziyad sekolah.
Ketika lewat di depan tukang jual buah yang menjajakan dagangannya dengan menggunakan grobak arah masjid Al-Jihad si tukang buah berkata
: - Bu.... suaminya yacc ... ?
: - Bukan .... teman . Kataku sambil tersenyum, ini bukan pertama kali orang
mengira kita sepasang suami istri, ketika di Bogor di angkot banyak yang
mengira seperti itu, semoga saja benar terjadi .
: - Semoga segera menikah . katanya lagi.
: - Aamiin........ Jawabku.
Kita mencari warung internet karena si country road sudah beberapa hari tidak contac dengan keluargan dan teman-temannya yang biasa dilakukan via FB's.
Kita temukan warung internet desebalah masjid, ada beberapa sekat komputer disana yang dipisah dengan sekat-sekat terbuat triplek tanpa kursi dan meja kecil-kecil untuk meletakkan Komputer, jadi kita duduk diatas karpet plastik.
Aku mencari-cari tempat yang kosong ternyata belum ada yang kosong , beberapa menit kemudian ada yang kosong dan kasir mempersilahkan kita masuk dengan terlebih dahulu melepas sandal karena sudah merupakan tradisi jika kita masuk kedalam rumah atau ketempat yang ada tulisan sandal/sepatu harap dilepas, kulihat banyak sandal diluar.
Dengan susah payah si country road berusaha duduk tanpa kursi alias duduk diatas karpet kelihatannya dia mengalami kesulitan mungkin dia tidak terbiasa, beda denganku langsung aku duduk disebelah ketika dia sudah mendapat posisi duduk yang nyaman. Komputer langsung on dan dia langsung membuka FB's.
Aku ikut memperhatikan dia mengecek satu-persatu yang ada di inbox serta menja-wab dan juga membaca serta membuat status di FB's.
Tanpa sengaja aku melihat di inbox ada seorang wanita menulis pesan padanya, terys terang aku agak cemburu, sepenulis pesan wanita indonesia aku tahu dia Indonesia karena aku melihat pembicaraan sebelumnya, jika si country road datang ke Indonesia dia akan menjemput ke airport dan dia dengan sukarela akan mengajak keliling Jakarta. Tapi dijawab dengan si country road kalau temannya yang tinggal di Bogor akan menjemput di Airport, yaitu aku. Mereka berbicara dalam bahasa Inggris.
Dipesan yang baru aku melihat dia menulis
: - Dimana kamu posisinya sekarang ?
: - Saya sekarang di Curup Bengkulu. jawab si country road.
: - Waaahhhhhh..... kok sudah jauh, berarti kita tidak bisa ketemu.
Katanya .
: - Sorry......... Jawab si country road.
Berikutnya dijawab lagi dengan gambar sedih oleh Ratih, lalu si country road off FB's dan off Komputer, katanya sudah cukup .
Kelihatannya dia tidak mau berlama-lama didepan komputer mungkin tidak nyaman duduk tanpa kursi. Kita menuju kasir untuk membayar, begitu terkejutnya aku ternyata hanya membayar tiga ribu rupiah, ini murah sekali diluar dugaanku.
Uang aku serahkan dan kita pulang , sebelum pulang kita mampir ke Toko Buku Abadi yang letaknya selisih dua rumah dari rumah orang tuaku.
Si Country road ingin mencari posrcard tentang Indonesia ternyata yang kita cari tidak ada, mungkin tidak ada peminatnya.
Istri pemilik Toko Buku berkata padaku ketika si country road asik melihat-lihat.
: - Tuti.... jadiin, waaahhh... ganteng banget , apa lagi matanya biruuu..
: - Sipppp...... doain yacchhhhh uni. jawabku sambil tersenyum.
Setelah pamitan pada pemilil Toko dan istrinya, kita keluar dari Toko buku .
Dari Benteng Marlborough perjalanan kita lanjutkan ke rumah bung Karno yaitu presiden pertama Indonesia ( Ir. Soekarno) du Jln Anggut.
Tempat wisata dan tempat bersejarah letaknya tidak jauh sehingga bisa kita singgahi hanya dalam waktu sehari, di rumah bung Karno kita tidak lama hanya melihat-lihat dan lokasinya juga tidak banyak . Ketika keluar dari rumah bung Karno aku sempat melihat bekas kantor Pt. Dena Utama yang letaknya diseberang rumah bung Karno, ternyata sudah berubah menjadi rumah biasa dengan berpagar tinggi bukan kantor lagi.
Selesailah sudah perjalanan keliling kita di Bengkulu dan sebelum pulang kita mampir ke penjualan oleh-oleh , berbagai makanan khas bengkulu ,pernak-pernik bunga Raflesia khas bengkulu,gantungan kunci dan yang tak kalah menarik batik khas Bengkulu atau dikenal dengan nama batik Besurek.
Batik Besurek
Si country road membeli beberapa souvenirs, yang lainnya membeli makanan khas Bengkulu. Aku tertarik dengan batik berwarna hikau berpadu putih terbuat setengah sutra, melihat aku memegang batik yang aku minati.
: - Kamu mau itu, aku belikan untukmu. Katanya padaku.
: - Thank so much... jawabku dengan gembira. Siapa yang tidak gembira
dibelikan sesuatu oleh kekasih pujaan.
Hari mendekati sore , kita mampir ke Masjid Jamik untuk sholat ashr yang di Jln. Suprapto, ini merupakan Masjid yang didirikan bapak Soekarno, selain bangunan yang unik juga merupakan Masjid terkenal di Bengkulu.
Hingga kini Masjidnya masih digunakan untuk sholat orang-orang disekitarnya dan juga para pendatang seperti kita.
Satu hari full keliling kota Bengkulu sungguh menyenangkan bersama keluarga dan tamu spesial tapi masih ada yang kurang kebahagianku karena ada yang tidak ikut terutama bapak seandainya bapak tidak sakit maka kebahagianku akan lengkap.
Dua mobil beriringan menelusuri jalan berliku-liku dan naik turun menuju ke kota kecil Curup, hal ini yang membuat si country road mabuk beruntung dia duduk dekat kaca jendela sehingga dengan cepat dia melongokkan kepalanya di jendela, dengan sigap aku menyerahkan tas kresek yang sudah kita siapkan jika ada yang mabuk.
Melihat itu adikku Edi memberhentikan mobilnya untuk memberi kesempatan meng-hirup hawa segar untuk mengurang rasa mual.
Kita berhenti sebentar istirahat sambil melihat pemandangan pegunungan serta lembah hijau didepan mata. Kulihat si country road dengan sigap ingin membersih-kan muntahan yang tercecer di pintu mobil tapi dilarang oleh Edi.
: - Biarkan saya yang membersihkan. Edi lalu mengambil air yang ada dan
membersihkan.
: - Hebat dia..... benar-benar bertanggung jawab. Kata Edi
Perjalanan dilanjutkan dan kita sampai di Curup ketika hari mulai gelap............
Tinggal capeknya, tidur nyenyak besok pagi masih diisi lagi dengan liburan keliling Curup lagi dengan si country road.
Hari ini kita pergi ke Bengkulu memakai dua mobil dan yang ikut lumayan banyak, mas nano,istrinya, ibu dan Tami serta bapak tidak ikut .
Ketika tiba di Bengkulu yang pertama kita menuju Padang Harapan untuk mengunjungi om Wasol tapi ternyata begitu kesana hanya rumah kosong yang menyambut kita karena seluruh penghuni sedang pergi keluar kata tetangganya, kebetulan rumah om Wasol tidak jauh dengan Musium Bengkulu.
Di Musium ini kita bisa melihat adat istiadat tentang Bengkulu, dari pakaian adat,rumah adat dan masih banyak lagi.
Setelah dari Musium kita membeli makanan di restauran padang untuk makan siang di Pantai nanti juga kopi hangat untuk si country road, sebelum ke Pantai om Wahban ingin bertemu om Kosim yang rumahnya tidak jauh dari Pantai Panjang, tapi ketika sampai disana harapan musnah ternyata tidak ada di rumah yang ada hanya anak bungsunya Tito yang kini sudah jadi bujang. Dari Tito kita tahu bahwa bapaknya baru saja pulang dari jawa tengah dan sekarang berada di Airport bengkulu.
Lalu kita putuskan lanjut ke Pantai panjang, kulihat dimata om ada seberkas rasa kecewa setelah telp dengan om kosim entah apa yang dibicarakan mereka berdua dan akhirnya om memutuskan untuk kita langsung ke Pantai .
Hanya dalam waktu sepuluh menit kita sampai dipantai, setelah menyewa tempat istirahat berupa rumah terbuka semua sibuk menurunkan bawaan untuk makan siang, anak-anak kecil sudah tidak sabar untuk pergi kepantai.
Setelah kita makan langsung anak-anak mengajak aku dan si country road untuk ke pinggir pantai, kulihat anak-anak senang berlari-lari diikuti si contry road .
Kemana country road pergi selalu diikuti sama mereka walau dengan bahasa inggris sekenanya anak-anak berusaha komunikasi, beruntung si country road mengerti .
Aku membuat video di pantai dan photo-photo juga, ini merupakan moment yang tidak pernah aku lupakan.
Setelah kita puas di pantai, mungkin hanya dua jam disana, kita lanjutkan ke Mall di pinggir pantai . Ternyata Mallnya cukup besar serta lengkap , hanya dalam waktu dua tahun aku tidak ke pantai sudah mengalami kemajuan. Aku dan si dia sempat foto di box foto dengan anak-anak , dengan gaya yang membuat tertawa.
Di Mall kita menemukan roti panjang, kata si country road itu roti special Perancis yang namanya baguette. Kita beli dua roti baguette untuk dibawa pulang ke Curup.
Setelah dari Mall kita lanjutkan ke Benteng Marlborough, benteng ini peningga-lan Inggris yang didirikan dati th 1714 - th 1719 dibawah pimpina Gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Kedekatan gedung tua ini dengan pantai menjadi perpaduan antara alam dan budaya.
Benteng Marlborough
Setelah kita membeli tiket masuk si anak-anak kecil, Habib,Ziyad dan Daniyah langsung berhamburan melihat-lihat yang ada di benteng, kulihat banyak meriam yang mengarah ke pantai namanya juga benteng pertahanan jadi mengarahnya ke pantai. Kesempatan ini kita gunakan berphoto-photo disana, aku didampingi anak-anak kecil selalu mendampingisi country road kemana dia pergi, maklum sebagai penterjemah juga jika country road bertanya sesuatu serta sebagai pacar harus mendampangi gaya dikit jalan sama bule serta jadi pusat perhatian he... he ... he....
Aku dan si dia sampai di ruangan besar benteng ketika selesai melihat-lihat , disana ada beberapa orang muda-mudi memperhatikan kita berdua, salah seorang pemuda menghampiriku mohon izin ingin berphoto dengan si country road.
Setelah mereka berpohoto beberapa kali dan si dia bersamaku kembali, seorang pemudi dari mereka menghampiriku untuk minta izin kembali untuk berphoto , salah satu pemuda berkata dan sempat tertangkap ditelingaku berkata.
: - Salah sendiri jadi orang ganteng, jadi dechhh ... diminta berphoto.
Aku tersenyum mendengarnya, ada rasa bangga di hati , pacarku ganteng............
Hawa dingin kota Curup memang cocok untuk mandi air hangat apa lagi sore hari tentu malam nanti tidur akan nyenyak.
Sebelum kita berangkat kita sudah menyiapkan pakaian ganti, di indonesia jika mandi di kolam renang tidak menggunakan bikini atau baju renang jika memakai bisa menjadi bahan tontonan didepan umum.
Rombongan kita ada sekitar delapan orang, setelah kita membeli tiket masuk Suban dengan gembira kita memilih tempat duduk yang agak tinggi tentu saja lewat tangga ditempat itu kita bisa melihat kolam renang air panas yang tidak begitu lebar serta sebelahnya ada kolam renang tidak panas yang lebih luas.
Dengan leluasa kita bisa melihat mereka yang sedang berenang disana juga yang sedang berendam dikolam kecil air panas. Mereka berendam dan berenang dengan memakai celana pendek dan t-shirt, ada juga yang memakai celana panjang serta t-shirt . Disini seperti itu sudah biasa.
Aku lihat juga ada yang mandi di bawah pancuran dari bambu dengan pakaian yang melekat dibadan mereka, kata Iip air yang mengalir dari bambu masih murni belum dicampur dengan air hangat sehingga sulfurnya lebih banyak dibandingkan dengan yang ada dikolam panas tentu saja ini bagus untuk penyakit kulit.
Ketika si dia membuka kaos kaki tanpa sengaja aku melihat kaki sebelah kanan seperti eksim tanpa pikir panjang aku mengajaknya untuk mandi di pancuran, tapi sepertinya dia tidak mau lalu aku jelaskan lebih baik kepancuran untuk meng-gosok dan membersihkan penyakit yang ada dikaki karena airnya mengandung sulfur/belerang sama halnya yang aku lakukan dahulu . Nanti setelah itu bisa mandi dikamar mandi air hangat untuk mandi sepuas dan beerganti pakaian disana.
Diapun setuju dengan setelah aku terangkan panjang lebar, tanpa pikir panjang aku tuntun dia menuruni tangga yang agak basah menuju ke pancuran.
Disana hanya ada dua pancuran bambu , si country road langsung menjulurkan kaki-nya yang sakit dan aku membantunya serta memberi arahan untuk menggosok bagian yang sakit dengan sesekali aku ikut menggosokan. Aku mandi dipancuran sebelahnya sambil memperhatikan yang dia lakukan,lalu aku mengambil kaos kakinya untuk dicuci dipancuran .
Oooohhhhh................ aku lupa belum membawa pakaian ganti, aku arahkan pandanganku diatas ternyata disana adikku dan beberapa orang tidak mandi hanya mengawasi yang sedang mandi.
Sementara si dia masih asik dipancuran dengan pakain basah aku berjalan menuju ketempat dimana adikku berada untuk mengambil pakain ganti untukku dan si dia dari ransel yang kita bawa.
Aku kembali lagi ketempat semula, pakain kering dan bersih aku serahkan padanya, kulihat kakinya yang sakit kulitnya agak kemerah-merahan semoga belerang sudah berproses. Kita masing-masing menuju kamar mandi untuk mandi kembali di kamar mandi belerang yang sudah bercampur dengan air normal serta berganti pakaian.
Walau membayar untuk sewa kamar mandi tidak masalahn yang penting puas mandi disana, kamar mandi pria disebelah kanan terdiri dari lima kamar mandi dan disebe-lah kiri untuk wanita dalam jumlah kamar mandi yang sama.
Setelah puas mandi disana dan berganti pakaian aku segera keluar, mataku mencari-cari si dia tanpa sadar mataku tertuju di atas dimana adikku dan beberapa menunggu . Kulihat si dia sudah disana tanpa menunggu lagi segera menuju kesana, setibanya disana kulihat dia sedang asik makan nastar dengan toples ditangan, kiranya dia lapar setelah mandi.
Tidak lama kemudian ponakanku yang kecil-kecil datang dengan pakain basah kuyup mereka melepaskan pakaian mereka,lalu mereka melap dengan handuk bergantian karena hanya satu handuk serta menggantinya dengan pakaian bersih dan kering yang sudah disiapkan Iip.
Kelihatan mulai mendung pertanda akan hujan, kita bergegas ke angkot yang kita carter. Hujan semakin deras dan angkot tua agak tiris lalu kita putuskan berhenti sebentar di warung untuk membeli makanan serta kopi , mengingat si country road sudah beberapa jam tidak minum kopi jadi dia haus maklum pecandu kopi serta perokok berat. Perut terisi dan minum teh hangat dikala hujan sungguh nikmat......
Hari ini sungguh menyenangkan, si country road memberi kenang-kenang untuk sopir angkot (nama sipir Angkot Roby) selembar Sepuluh dollars Amerika, Roby sangat senang sekali katanya baru sekarang dia melihat uang Dollar dan katanya akan disimpan.
Tiba dirumah aku langsung menuju ke kamar bapak, kulihat bapak tidur lalu kuusap dahi bapak sambil berkata : - Cepat sembuh yacchhh .... pak. Lalu kucium
dahinya yang sudah mulai keriput, kutahan airmataku yang akan jatuh dipipi.
Hari pertama kita menghabiskan waktu di rumah orang tua , aku senang ternya-ta si dia cepat beradaptasi baik dalam hal makanan maupun lainnya dan selalu gelak tertawa mewarnai percakapan mereka dengan bahasa mereka masing-masing.
Seperti biasa jika aku berkunjung ke rumah orang tua aku menyempatkan waktu mem-bantu jualan orang tuaku, warung lotek masih buka seperti biasa walau ada tamu.
Sementara aku membantu melayani , si dia duduk di depan warung lotek sambil memperhatikan jalan raya . Namanya juga kota kecil tentu saja jadi pusat perhatian sehingga ada sebagian pelanggan warung lotek minta berphoto terutama wanita dan dengan senang dia menerima ajakan mereka, maklum jarang ada bule di kotanya.
sesekali dia bercanda ketika selesai berphoto .
: - Sepeluh ribu rupiah satu kali photo. Katanya sambil tertawa.
Humornya disambut gelak tawa , ternyata si country road selain ganteng, humoris dan ramah. Aku memperhatikan tingkahnya ikut tertawa semakin lama aku semakin cinta, kalau di film kartun gambar love banyak keluar dari dadaku he .... he .... he.....
Keponakanku Tami pintar bahasa Inggris begitu juga kedua temannya Tami sehingga mereka asik berbincang-bincang, Tami kuliah di Akedemi bidan satu tahun lagi dia tingkat terakhir . Denni juga pintar bahasa Inggris hanya saja dia agak pendi-am hanya sesekali dia berbicara dengan si country road.
Habib,Ziyad dan Daniyah adalah keponakanku yang masih kecil, mereka se -nang berbicara dengan si country road tentu saja dengan bahasa menurut mereka tidak jauh dari kata yes or no...... mereka sudah lengket, kemana si country road pergi selalu diikuti mereka. Terutama Habib yang gampang cepat kenal orang begitu lengketnya sampai-sampai tak segan-segan memijit punggungnya.
Kalau ziyad........ juga ikutan nimbrung dengan tingkah nakalnya sebagai anak-anak
Daniyah tak henti-hentinya menyanyikan lagu " DANSANS LA CARMAGNOLE " yaitu lagu revolusi Perancis hanya dalam sekecap si country road mengajarkan dia sudah bisa walau belum sempurna memang anak-anak daya tangkap dan daya ingatnya masih kuat beda dengan diriku yang sudah berumur.
Dimana ada si country road selalu jadi pusat perhatian, kali ini aku dan dia tidur di rumah adik bungsuku Indah, dia bidan di Surobaru serta buka praktek juga disana. Surobaru merupakan Desa tapi beruntung rumah adikku dipinggir jalan besar antara Curup - Kepahiang - Bengkulu jadi banyak mobil dan motor lewat.
Selain buka praktek di rumah, adikku bekerja sebagai bidan di Pukesmas serta guru di Sekolah perawat di Curup. Suaminya seorang guru SMP di Kepahiang .
Anak mereka Habib,Ziyad dan Daniyah jadi dua laki-laki dan satu perempuan.
Di keluarga yang anaknya banyak yacchhhhh........ adik bungsuku ini, kata orang tua dahulu banyak anak banyak rizki. Tinggal aku di keluarga yang belum menikah.
Selama di rumah adikku yang bungsu ketiga keponakanku sangat senang se-lalu mengikuti kemana si dia pergi,si Habib senang memijit punggungnya.
Sesekali dia duduk di depan rumah dan ada saja orang minta photo bersamanya ka -pan lagi bisa photo bareng sama bule pikir mereka.
Tak lupa juga selama di rumah adikku yang bungsu aku melihat tanah yang aku beli beberapa tahun yang lalu, tanahnya tidak jauh dari rumah adik. Tanah yang berukuran 10 x 23 m lumayan bisa untuk buat rumah nantinya, hasil dari menabung dari gaji selama bekerja. Dari sejak dahulu aku membiasakan diri menabung ada pepatah bilang HEMAT PANGKAL KAYA, yang namanya hemat bukan berarti kikir dan hidup sederhana bukannya kikir juga tapi kita harus memikirkan kehidupan masa depan jika tidak bekerja lagi, jika sekarang berfoya-foya maka uang tidak akan terkumpul . Hidup bukan sekarang saja tapi kedepan juga harus dipikirkan, sebagian orang berprinsip " bagaimana nanti saja " itu tidak berlaku untukku.
Di rumah adikku yang bungsu dijamu berbagai makanan dan beruntung si dia orang yang menyenangkan, apa saja dia ingin mencoba .
Besok harinya kita jalan-jalan ke PLTA ( tempat pusat tenaga listrik ) di Surobaru dengan menyewa angkot tetangga adikku, dengan angkot tua yang tidak bagus lagi tapi yang penting bisa jalan istilahnya mobil odong-odong karena sudah tua. Pemandangannya sungguh indah dengan bukit-bukitnya membentang.
Dari PLTA kita langsung menuju ke Suban Air panas, suban Air panas air hangat yang mengandung sulfur dari Gunung Kaba serta bagus untuk penyakit kulit.
Adikku Indah sangat perhatian dengan si country road, dibawanya toples yang berisi nastar isi nanas untuk si country road, kiranya adikku memperhatikan kalau si country tak henti-hentinya makan nastar, ini artinya dia suka kue kering indonesia.
Commentaires