Aku cepat-cepat kembali ke kantorku yang letaknya dekat kebun buah-buahan, masih banyak yang harus aku lakukan dengan pekerjaan yang tertunda.
Tak terasa sebentar lagi jam kerja selesai tapi oohhhhh ....... aku ingat dengan bapak bagaimana khabar bapakku tersayang ? apakah bertambah sehat ?
Segera aku menghubungi telp rumah bapak.... kebetulan yang mengangkat telpon beliau sendiri.
: - Hallo....... suara bapak disana; kedengerannya agak sehat tidak loyo.
: - Assalamualaikum pak ? bapak agak mendingan rasanya ?
: - Alhamdulillahhh....... sudah mendingan Tik.
: - Alhamdulillahhhh........ senang aku dengarnya pak, banyak makan yaccch..
pak, agar tambah sehat jadi bapak bisa melihat aku nikah,doain tahun depan nikah pak. Kataku dengan semangat.
: - Aamiin...... bapak doain untukmu, udah yachhh Tik, bapak mau makan dulu.
: - Iyaaaaa pak....... asalamualaikum.
: - Waailaikumussalam....... Jawab bapak , kudengar gagang telpon ditutup.
Aku bahagia mendengar bapak sudah agak sehat, sebentar lagi jam pulang kerja serasa aku ingin segera menemui kekasih pujaan .
Kulirik jam tanganku, akhirnya.......... tiba jam 5.00 waktunya pulang dengan semangat aku menuju scan untuk absen, aku berjalan ke pintu gerbang Area untuk menuju ke Bogor inn . Hanya menunggu sebentar ojek menghampiriku,langsung ojek meluncur menuju arah masjid Kuba tempat biasa pangkalan ojek dan biasa aku naik angkot 05 . Hanya dalam beberapa menit aku sudah tiba di Bogor inn, disana si country road sudah siap karena kita janji akan jalan-jalan ke Trade Mall dan makan disana.
Tanpa tunggu lama kita langsung naik angkot 05 menuju Trade Mall ketika turun dari angkot kudengar handphoneku berdering dan bergetar tas kubuka..... ternyata telpon dari Ririn .
: - Assalamualaikum .....Kudengar suara Ririn agak bergetar.
: - Mba..... bapak meninggal tadi jam 3.00
: - Apa ..... Rin ? Bapak meninggal ? Tadi aku ngobrol sama bapak.
Kataku serasa tidak percaya, bukan tadi bapak bilang sudah agak sehat
tapi ternyata sekarang sudah meninggal... ini benar-benar berita yang
mengejutkan. Lalu kudengar telpon ditutup disana.
Air mataku langsung mengalir dipipi, seakan tak percaya bapak telah tiada padahal belum lama aku berbicara dengan bapak. Jadi sehatnya bapak hanya untuk menye -nangkan untuk keuarga yang akan ditinggalkan.
Aku ceritakan tentang meninggalnya bapak pada si country road, air mata tetap mengalir tanpa aku bisa tahan. Aku berkata pada si dia tetap ke Trade Mall karena hanya itu yang bisa aku perbuat, si dia hanya bisa memandangku tanpa bisa berbuat apa. Lalu dia menggandeng tanganku untuk menyebrang jalan ke arah Trade Mall dan aku menuju mushollah di Mall untuk sholat magrib sedang dia menunggu diluar mushollah.
Setelah sholat kita melanjutkan lihat-lihat di mall, walaupun begitu aku tetap tidak bisa menyembunyikan rasa sedihku. Beruntung si country road sempat bertemu dan berbicara dengannya, kiranya ketika berpamitan itu pesan terakhir bapak yang disampaikan pada si country road.
Aku jadi ingat ketika aku dikamar bapak, aku bilang ke ibu agar nanti jendala kamar bapak dibuka agar hawa segar masuk, tapi ketika yang ada dibenakku pada waktu itu burung akan keluar dari kamar........ kiranya..... ternyata itu firasat.
Tidak lama kita disana, setelah makan kita memutuskan pulang ke penginapan beberapa menit kemudian Edi datang menemui kita, Edi berencana pulang ke Curup untuk hadir ke acara pemakaman bapak, pertama aku dan si country road akan ikut tapi hari kamis siang si country harus pulang pe Perancis, jika ikut ke curup itu tidak mungkin khan tahu sendiri kadang penerbangan terlambat bisa kacau..... bisa-bisa ketinggalan pesawat pulang ke Perancis. Akhirnya dengan rundingan Edi serta keluarga di Curup diputuskan hanya Edi yang berangkat ke Curup , untuk beli tiketnya si country road berbaik hati membelikan tiket untuk Edi .
Kata ibu lebih baik aku fokus untuk si country road pulang kasihan kalau si country road pung sendiri takut nyasar , aku tidak hadir tidak apa tochh... aku sudah ketemu sama bapak sebelum beliau meninggal.
Aku pikir benar juga pendapat ibuku...... ibuku yang bijaksana, love you mum.