Jam 09.00 pagi kita sudah bersiap-siap akan berangkat ke airport Bengkulu, kita menunggu mobil jemputan yang khusus ke Bengkulu dan ke Airport.
Kali ini bapak bangun dari tempat tidur dan sengaja duduk ditemani om , mas Nano dan Edi di depan Warung, warung sudah dibuka dan ada beberapa pengunjung untuk makan.
Sebelum mobil jemputan tiba aku dan si country road berphoto, beberapa menit kemudian mobil jemputan datang. Aku, si country road,om dan Edi berpamitan sekeluarga . Ada pembicaraan di warung antara mba Tari (istri mas Nano) dan si country road .
: - i'm in my country no rich (Saya kalau di negara saya bukan orang kaya )
katanya.
: - Beres nanti saya kasih duit . Kata mba Tari sambil tertawa. Kiranya mba
Tari mengerti apa yang dikatakan dan akhirnya mereka tertawa terbahak-
terbahak. Aku melihatnya ikutan tertawa.
: - Cepatan nikah....... Kata mba Tari lagi.
: - Next year .....(tahun depan) . Jawab si country road.
Sekarang kita ada di dalam mobil, tadi ketika berpamitan dan bersalaman bapak sempat mengatakan sesuatu kepada si country road, mungkin pesan titip anak perempuannya yaitu aku agar segera menikah itu yang sempat kudengar sepintas.
Pesawat berangkat jam 15.00 , sengaja kita berangkat lebih awal agar tidak terlambat alias ketinggalan pesawat.
Lumayan lama kita menunggu di Airport tapi tidak apa, aku merasakan liburan kali ini sangat menyenangkan kelihatan bapak agak segar dan agak sehat . Tadi malam om dan si country road dapat batik bengkulu dari adikku indah.
Hanya dalam waktu satu jam setengah pasawat mendarat di airport Jakarta, om naik bis Damri, aku, si country road dan Edi naik Damri yang arah Bogor tapi Edi turun di Cibinong sedang aku dan si dia langsung ke Bogor.
Kita langsung ke penginapan , si country road sekarang di bongalow di Bogor inn.
Hanya dalam beberapa menit aku disana langsung pulang ke mess, besok aku masih ada cuti satu hari lagi dan aku akan manfa'atkan ke Taman Bunga Nusantara di Puncak Bogor.
Dengan kendaraan umum aku dan si dia ke Taman Bunga Nusantara, entah kenapa susah sekali kita mendapatkan Bis besar . Biasanya Bis besar arah Pelabuhan Ratu di Branang siang banyak tapi kali ini susah kita menemukannya bis yang sudah banyak penumpangnya, rata-rata bis besar masih kosong, hanya ada mobil travel mini bis yang hampir penuh. Dengan tergesa-gesa kita menghampiri, ternyata lumayan penuh sehingga kita duduk berdempet-dempetan.
Mobil melaju meninggalkan kota Bogor yang begitu ramai,melewati Cisarua terkenal dengan macetnya terutama sabtu dan minggu lalu dilanjutkan arah sukabumi tapi entah kenapa kali ini kita terjabak macet sehingga mobil berjalan seperti keong padahal hari ini bukan hari sabtu maupun hari minggu, kalau begini situasinya kapan kita sampai.........
: - Kalau begini caranya kapan sampai, lelet kayak keong . Kata si sopir
menggerutu , jengkel melihat jalan macet.
: - Cari jalan pintas mang........ spontan salah satu penumpang yang ada
dibelakang.
: - Setuju........ ! Jawab yang lain.
Aku tersenyum mendengar coletahan mereka, yachhhh .. wajar mereka
mungkin sudah tidak sabar ingin bertemu dengan keluarga, ada yang pu-
nya janji juga dan aku juga tak sabar ingin cepat sampai ke taman bunga
menghirup hawa segar dipagi hari dikelilingi bermekaran bunga-bunga
berdua dengan si dia bagaikan didalam film India he .... he .... he......
Untuk mang sopir tentu saja waktu adalah uang, jadi bisa berkali-kali
mengangkut penumpang.
: - Ok...! action...! dengan logat sunda yang kental.
Mobil berbelok menjauhi jalan raya menuju jalan pintas melewati perkampungan dan rumah-rumah warga, belok kanan...... belok kiri; jalan berbatu..; jalan beraspal semua kita lewati dengan gembira, walau kadang ketika berbelok badan kita condong ke penumpang lain dan bagian bawah kursu sebagai pegangan.
Ini supir kelihatannya sudah pengalaman dan tahu banyak jalan pintas............. salut mang supir, tapi harus hati-hati mang.