Aku berusaha tegar setelah putus dengan si country road, walau sudah berusaha
menutupinya tetap saja teman-temanku tahu. Benar kata orang " MATA ADALAH JENDELA HATI " dari sini terlihat sedih, kecewa, gembira,cinta dll.
Tentu saja semua kuceritakan pada pak Ahmad ketika berkunjung ke mess untuk theraphy yang biasa aku lakukan setiap bulannya.
Aku bersyukur ada tempat minta pendapat dan nasehat dari orang yang lebih tua dan banyak pengalaman.
: - Padahal aku sudah kursus bhs. Perancis dan beli tas koper pak. Kataku pada pak Ahmad dengan kesedihan yang mendalam.
:- Nanti juga kepakai bu.... enggak usah kuatir. Katanya sambil tersenyum dengan santainya.
Bagaimana mungkin aku akan kesana , sementara aku sudah putus dengan si country road, tapi kata-kata pak Ahmad hanya aku jawab dengan aamiin..... sebab aku yakin Allah akan mempunyai rencana yang terbaik buatku.
Hari-hari berjalan sepi dan aku tetap seperti biasa menjawab surat-surat teman sahabat pena tapi sekarang bedanya tidak ada surat spesial yang aku tunggu-tunggu, yang membuat hatiku berdebar-debar serta berbunga-bunga.
Semuanya serasa sudah musnah , hanya disetiap doaku ketika selesai sholat aku mohon pada Allah .
: - Yacchhhh....... Allah jika dia memang jodohku maka dekatkan dia padaku dalam bentuk yang baru tapi jika dia bukan jodohku maka datangkanlah orang lain yang lebih baik menurutmu bukan menurutku, aamiin...
Aku berdoa seperti itu karena Allah tahu yang terbaik buatku, jadi aku pasrahkan padanya. Kadang kita berpikir menurut kita baik tapi tidak baik menurut Allah, jadi
jika doa kita dikabulkan ada kemungkinan .
- Allah sedang menguji sampai dimana kesabaran kita.
- Bisa jadi dikabulkan tapi ditunda dulu untuk kebaikan kita nantinya.
- Tidak dikabulkan karena tidak baik untuk kita , ini berarti Allah sayang
dan akan digantikan dengan yang terbaik.
Aku sering berdiskusi dengan pak Ahmad dan darinya aku disarankan agar aku banyak bersedekah serta mengeluarkan zakat penghasilan 2,5 % dari penghasilan bersih untuk orang miskin, alhamdulillahhh.. akhirnya aku bisa melaksanakannya.
Hidupku mulai terasa jemu,hampa dan kosong , pokoknya selalu galau .
Ternyata berhasil dalam karir tidak menjamin hidup kita bahagia, aku butuh seorang pendamping untuk menghabiskan sisa hidupku.
Dihari tua nanti aku bagaimana .....? Sementara aku sudah pensiun otomatis tidak ada lagi penghasilan, bagaimana hidupku selanjutnya....... yang jelas aku tidak ingin mengganggu keluarga adik-adikku maupun keluarga masku dan juga tidak mungkin ibuku hidup selamanya. Membayangkan semua itu serasa gelap masa depanku, beda jika aku punya pendamping hidup maka aku bisa mengisi hari tua dengan suami dan keluargaku. Pikiran itu selalu terlintas disetiap malam sehingga membuat aku susah tidur , ini benar-benar membuat aku tersiksa.
Ada beberapa teman kerjaku juga belum menikah, seperti mba Ani,mba Ira, mba Eha , mereka sudah mulai gelisah terutama mba Ani dan mba Ira mereka selalu curhat padaku padahal mereka umurnya beberapa tahun dibawahku bagaimana denganku.......
Manager umum pernah bilang dihari ulang tahunku karena aku tetap sendiri.
: - Selamat ulang tahun, mba Tuti harus ikhlas ditakdirkan sendiri, tanpa
menikah.
Hatiku langsung deg......ohhhh tidak ada dalam kamusku kata menyerah, karena aku yakin aku akan menikah suatu hari nanti, prinsipku berusaha dan berdoa.
: - Terima kasih bu......
Sambil tersenyum kearahnya walau sejujurnya aku tersinggung, sudah jadi rahasia umum bagaimana watak manager umum.