Hubunganku dengan si country road berjalan tersendat karena hubungan jarak jauh andalannya hanya via surat, Indonesia - Perancis untuk surat memakan waktu la - ma kadang satu bulan aku baru menerima balasan.
Aku mencoba email tapi kendalanya internet si country road kadang mengalami masa -lah, kesabaranku masih di uji.
Ketika aku pulang ke Curup mengenai hubunganku dengan si country road aku ceritakan pada mbah Ida dan kelihatannya mbah Ida sangat setuju.
Aku ceritakan juga kendalanya untuk bertemu karena si country road takut naik pesa wat , jadi apa mungkin kita bisa berlanjut kejenjang perkawinan..... untuk ketemu saja mengalami kesulitan, sementara jika aku yang pergi ke Perancis butuh uang banyak dan juga aku belum pernah pergi keluar negeri. Ini tentu saja menakutkan jika aku pergi sendiri Indonesia - Perancis sangat jauh dan disamping itu aku tidak bisa berbahasa Perancis sedang bahasa Inggrisku untuk peercakapan langsung aku masih harus banyak berlatih. Pusing.... pusing......... tapi aku yakin akan ada jalan keluarnya, disetiap surat aku selalu membahasnya sebab hubungan tanpa akhir akan buang-buang waktu.
Hal yang pertama kita harus ketemu langsung dan untuk selanjutnya pokok -nya nanti, biarkan semua berjalan dengan sendirinya.
Bagiku kalau memang serius dia harus datang ke Indonesia, terus terang aku lebih suka dia yang datang ke Indonesia dibandingkan aku yang datang kesana .
Karena aku mendapat info kalau kesana susah mendapat visa serta aku harus punya saldo rekening Bank dengan jumlah saldo yang banyak, tapi apa mungkin dia bisa datang jika rasa takut masih menghantuinya.
Akhirnya ada si country road punya jalan keluar,dia menginginkan aku berkun-jung ke rumahnya dan dia bersedia membelikan tiket pesawat pulang pergi.
Antara senang dan bingung aku terima tawarannya, senangnya aku pergi keluar bisa pergi keluar negeri dan ketemu dengan si country road, bingungnya aku tidak mung-kin pergi sendiri, dari dahulu aku harus menjaga kesucianku dan aku takut jika aku tidak bisa mengontrol diri. Tahu sendiri bagaimana jika sepasang kekasih bertemu dan dari budaya serta agama yang berbeda.
Ksucian ini akan aku persembahkan disaat aku syah menjadi istri menurut agama dan negara. aku takut berbuat dosa nauzubilla minjalik....amit-amit dechhh....
Maka dari itu aku bersedia datang jika aku ditemani adik laki-lakiku dan aku tetap menginginkan lebih baik dia yang datang ke Indonesia sambil liburan serta melihat keindahan Indonesia. Semua aku utarakan didalam surat dan aku menunggu jawaban surat darinya.
Sementara aku menunggu jawaban surat darinya , aku mulai mencari kursus bahasa perancis di Bogor dan aku mendapat tempat Kursus di El Rahma Education Centre Aku mengambil kursus Prifat karena jika mengambil kelompok akan membu-tuhkan waktu lama , walau membayar agak mahal tidak apa.
Hal ini aku lakukan menjaga-jaga jika aku jadi pergi ke Perancis walau sebenarnya aku masih ragu.
Jika aku bertemu dengan pengikut kursus yang lain di ruang tunggu murid, ada saja yang bertanya hendak kursus apa dan mereka rata-rata kagum padaku dengan usia yang tidak muda lagi masih semangat untuk berlajar.
Kalau aku pikir aku belum begitu tua juga tapi kalau dibandingkan dengan rata-rata yang ikut kursus disana banyak yang masih muda sekitar masih SMA atau kuliah, maka tak heran aku dianggap tua.
Ada yang aku belum ceritakan, sebelum aku berhubungan serius dengan si country road dan aku masih dekat dengan orang Inggris, aku bermimpi ........... di dalam mimpiku aku berada didalam kantor bersama seorang anak prempuan kecil, bermata sipit dan warna matanya biru, berkulit putih dan rambutnya pirang dan ikal, lalu salah satu teman berkata padaku.
: - Mba .... anaknya flu.
Lalu aku terbangun dari mimpi dan paginya aku berpikir, apa benar itu anakku dan jodohku orang inggris tapi itu tidak mungkin sebab si orang inggris bermata coklat serta berambut coklat. Jadi sudah tentu bukan dia ... tapi siapa ?
Semua aku serahkan kepada Allah karena Allah jodoh yang terbaik buat hambanya, aku yakin semua itu dan aku juga yakin aku akan dapat pendamping hidup semua hanya masalah waktu.