Tetty rencana akan menikah dan sudah tentu pria yang beruntung adalah Hans yang romantis, karena keuletannya akhirnya berhasil mempersunting Tetty.
Mereka rencana akan menikah di Medan , otomatis Tetty berhenti kerja karena akan memulai hidup baru bersama suami tercinta di Medan.
Aku kehilangan sobat dekatku , satu-satu orang lama meninggalkan mess hanya aku yang masih bertahan di mess.
Selamat menempuh hidup Baru sobatku, semoga bahagia bersama orang tercinta dalam menempuh bahtera kehidupan.
Sejak itu kita tidak pernah komunikasi lagi, dia sibuk dengan keluarganya dan aku sibuk dengan pekerjaan yang sehari-hari yang begitu banyak dengan berbagai masalahnya.
Aku ceritakan kembali tentang omku, sejak meninggalnya bulek om benar-benar menderita tidak ada yang mengurus dan entah kenapa masalahnya om diusir oleh anak-anaknya dari rumahnya sendiri yang di Depok tanpa membawa baju yang aku ingat om tidak punya sepatu untuk kerja karena pergi tanpa membawa apa-apa hanya baju yang melekat dibadan, akhirnya om memakai sepatu baru yang aku beli dari temanku Gofar, aku ingat aku beli dengan cara kredit. Entah bagaimana cerita-nya akhirnya om menikah dengan Bu Sri seorang janda dengan beberapa anak yang sudah besar dan sudah punya cucu juga. Bu Sri bekerja sebagai perawat dan yang aku dengar kepala perawat si Rumah Sakit terkenal di Jakarta.
Anak-anak om tidak setuju om menikah lagi sementara mereka tidak mengurusinya, om sering sakit , tidak salah kalau om mencari pendamping.
Aku dan teman-teman kantor berkunjung ke rumah om di belakang Kampung Rambutan, kita berkunjung dalam rangka berkenalan dengan istri baru om.
Istri om ternyata cantik dan supel juga sehingga kita bisa cocok dalam pembicaraan.
Omku akhirnya berhenti dari Area setelah lama dalam pengabdiannya dan bisa dikatakan perintis Area dan dari sisa uang pensiun setelah dikurangi hutang di kantor karena sering sakit sehingga sering pinjam uang di kantor untuk berobat, sisanya untuk membeli rumah di Jayakarsa, aku tidak tahu persisnya beli patungan berdua dengan istri barunya atau uang om sendiri, yang jelas dari pembicaraan bulekku yang baru itu yang selalu dipermasalahkan sama anak-anak om.
Kalau menurut pendapatku pribadi apapun itu seharusnya mereka jangan mempermasalahkan, toch... mereka sudah mendapat uang bagian dari penjualan rumah yang di Depok, masih tegakah mereka ingin uang bapaknya lagi sementara bapaknya sudah ada yang mengurus, susah juga kalau yang ada dipikirannya cuman uang, sedang mereka sudah lumayan mampu.
Harusnya mereka jangan membuat beban pikiran bapaknya kalau bapaknya ingin sehat.
Alhamdulillahhh..... dikeluargaku, kedua bapakku mendidik agar kita hidup mandiri dan tidak selalu pada materi, ingin kaya kita berusaha sendiri tanpa mengharap harta dari orang tua dan dari dulu kita sudah biasa hidup susah.
Di kantor terjadi dua kubu, biasa saling bersaing dan aku tidak mau perduli dengan pertekaian mereka tapi aku tetap saja dapat dampaknya karena aku dibawa pimpinan langsung Manager Umum dan akhirnya Rm. Makan Sunda, Rm. Makan Padang dan Rm. chinese food ditutup dengan alasan rugi, otomatis anak buahku di perhentikan , juga usaha kecil-kecilanku juga tidak ada lagi. Tapi aku beruntung Rm. Tape Uli dan Rm. Laksa Cibinong bersedia menerima titipan krupuk .
Aku ditarik ke staf Administrasi untuk beberapa bulan sebelum aku diberi tugas sebagai staf administrasi dan supervisor di agian Air Isi ulang serta aku akan membawahi beberapa karyawan saja. Air Isi Ulang hanya untuk interent Area dan Perusahaan big boss yang ada di jakarta. Jadi dipakai untuk sendiri bukan konsumsi luar.
Bulan February th 2005 aku mulai ditugaskan di administrasi merengkap Supervisor Air minum isi ulang yang letaknya mojok sendiri dekat Kebun buah-buahan , jauh dari keramaian lalu-lang mobil, aku suka karena bekerja sendiri.
Anak buahku hanya empat orang dan kantor koperasi juga pindah ke kantorku yang baru. Aku mulai bekerja seperti staff kantor dan hari sabtu hanya setengah hari tapi tugas malam masih seperti biasa.
Ada yang aku lupa sebelum aku berhenti jadi Bendahara koprasi, ketika aku lewat di kantor kepala maintenance dari kantor koprasi , pak yusuf memanggilku dan memperkenalkan seorang laki-laki sekitar umur enampuluhan keatas , berkulit sawo matang,berhidung mancung , dari perkenalan itu aku tahu kalau bapak tersebut se -
orang ahli dalam pengobatan theraphy dan obat-obatan herbal.
Sejak perkenalan itu aku akrab dengan pak Ahmad, kiranya pak yusuf sudah lama kenal dengan pak Ahmad dan sering berobat alternatif untuk ibunya.
Aku sering therapy dan sering minta nasehat padanya karena pak Ahmad sudah aku anggap pengganti orang tuaku.