Aku sungguh prihatin melihat kehidupan omku, setelah meninggalnya bulek om tidak ada yang memperhatikan, anak-anaknya sibuk dengan keluarganya masing-masing dan mereka sudah biasa melihat sesuatu diukur dengan materi.
Sepeninggalnya ibunya mereka mempermasalahkan harta sementara bapaknya masih hidup mereka sudah mempermasalahkan harta, ini yang membuat aku perhatin dengan om, masalah dikantor banyak dan ditambah lagi dengan masalah di rumah.
Om hanya bisa mengeluh padaku ketika aku menghadap diruangannya untuk melapor-kan keuangan Mushollah.
Aku tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa jadi pendengar yang baik dan hanya bisa berkata untuk bersabar.
Bulek adalah type perhatian baik pada keponakannya maupun pada anak-anaknya , bulek selalu datang ke mess dan istirahat di kamarku sambil menunggu om menyelesaikan tugas-tugasnya di kantor karena om termasuk pekerja keras.
Bulek punya penyakit komplikasi,jantung,darah tinggi dan begitu juga om punya penyakit gula, oleh sebab itu bulek sangat perhatian sekali masalah makan om.
Sebelum meninggal aku sempat menjenguk bulek dan menunggu bulek di rumah sakit dalam beberapa jam, malah aku sempat membantu membersihkan dengan air ketika bulek buang air kecil di tempat tidur dan di sa'at yang menunggu pulang ke rumah untuk mengambil sesuatu.
Itu adalaah pertemuanku yang terakhir dengan bulek, setelah beberapa hari kemudian kira-kira jam sembilan malam aku mendapat berita kalau bulek telah meninggal dunia di rumah sakit dan aku langsung ke rumah di Depok karena almarhumah sudah dibawa ke rumah.
Sekitar jam sebelas malam lewat selah-selah pintu aku melihat teman-temanku dan big boss datang melayat. Keesokan harinya aku ikut semua propesi pemakaman sampai selesai dan sampai dikuburkan.
Sejak itu kehidupan om berubah, yang dulu selalu dikelilingi anak-anak dan cucu sekarang mereka jarang berkumpul dan kurang memperhatikan masalah makan bapaknya, itu semua aku tahu dari cerita om. Om benar-benar kesepian, belum lagi masalah di kantor sungguh berat. Aku sejak bulek meninggal aku tidak pernah lagi ke Depok karena aku pusing mendengar cerita mereka yang selalu memperebutkan harta dan disamping itu mereka dari dulu jika berkumpul ketika Idul Fitri mereka asik dengan obrolannya, aku hanya jadi pendengar tanpa dihiraukan, hanya bulek dan om yang begitu perhatian padaku. Oleh karenanya ketika bulek meninggal aku putus hubungan kontak dengan mereka, aku tidak sejalan dengan mereka sebab yang dibicarakan hanyalah harta dan harta.
Sekarang kembali lagi ke diriku, ada kejadian di mess dimalam hari ketika aku hendak keluar kamar untuk mengambil wudhu untuk seholat tahajud, pada waktu itu sekitar jam 3.00 pagi kalau orang Indonesia istilahnya jam 3.00 malam.
Aku bangun dari tempat kok.. kenapa aku agak malas untuk keluar malam ini, tidak seperti biasanya aku langsung keluar tapi kali ini aku masih di pembaringan lalu per-lahan-lahan aku bangun dan berjalan menuju pintu, lalu aku buka pintu tapi tanpa sadar mataku tertuju kearah sebelah kanan dan aku melihat sekelebat orang, buru-buru aku tutup kembali antara ragu dan tidak aku masih berpikir apakah aku langsung ke kamar mandi atau aku tunggu dulu kalaulah orang itu masih bersembu-nyi sementara tanganku masih memegang handel pintu, aku berpikir lebih baik aku memanggil semua penghuni mess.
: - Pak Burhan,pak yatman,Tetty,Dewi,Ita,Siti,bangun ! . teriakku aku sengaja
menyebut nama yang laki-laki itu taktikku agar dia takut karena ada laki-
laki juga di mess walau dalam kenyataan semua wanita.
Benar saja tidak lama kemudian orang tersebut keluar dari persembunyian , dengan setengah berlari dia menuju kearah Minaloka langsung saja aku teriak.
: - Maling....! maling ...!
Tak lama kemudian teman-temanku lainnya bangun dari tidurnya dan bertanya ada apa gerangan dan aku ceritakan semuanya.
Paginya ketika di kantor aku ceritakan semuanya dan sejak itu mess diberi telpon, jika terjadi sesuatu kita dengan mudah menghubungi pos security terutama dimalam hari.
Sekarang aku ceritakan kembali tentang country road persahabatanku dengan si country road berjalan lancar, karena surat lama dalam perjalan kadang satu bulan aku baru menerima balasan tapi kadang juga satu minggu tapi ini jarang sekali.
Country road memberi alamat email padaku, tentu saja ini asing padaku karena aku masih asing dengan yang namanya internet dan ini membuatku penasaran.
Kata mba Fitri yang ada di kantor kalau ingin mencoba internet di Jln. Pajajaran dekat Internusa ada rental Komputer , aku diantar sama mba Fitri sore hari sepulang dari kerja kita ke rental Komputer dan mba Fitri dengan sabar mengajarkan aku mengirim email . : - Ternyata bu Tuti perhatian banget..... kata mba Fitri menggodaku.
Didalam email aku menghibur country road disebabkan dia sedang sakit, tepatnya dia lama tidak kerja karena bermasalah dengan kakinya.
.