Niat hati baik dan ramah pada semua orang tanpa membedakan laki-laki mau- pun perempuan, tapi ternyata kebaikanku terhadap lawan jenis diartikan lain; dia me-nganggap kalau aku cinta padanya, ini khan aneh... apa lagi dia sudah punya istri, ini benar-benar gila.
Dia satu kerjaan hanya teamnya beda, sebagai bendahara koperasi wajar aku baik dan ramah kepada seluruh anggota. Kiranya semua disalah artikan dengan dia, dia datang ke mess membawa pisang,pepaya yacchhhh ... aku terima tanpa ada rasa curiga dan sebagai tuan rumah yang baik sudah tentu aku membuatkan minuman untuknya, aku menghormatinya sesama karyawan. Tapi ternyata ada salah satu anak mess menyam-paikan kalau aku cinta padanya, lalu dijawab olehnya tidak mungkin aku suka padanya sebab katanya aku sukanya sama bule, itu lagi.... itu lagi....... anggapan orang banyak selalu seperti itu karena aku banyak temen sahabat pena orang bule.
Hampir rata-rata yang tinggal di mess punya pacar seperti Tetty punya pacar masih sepupu dengannya dan hubungan dengan pacarnya ditentang kedua keluarga, sehingga mereka pacaran diam-diam, karena cintanya si pacar menyewa rumah di sebrang jalan Tol agar dekat dengan Tetty.
Dia sering curhat tentang pacarnya padaku dan entah kenapa akhirnya hubungan mereka kandas dan sebagai gantinya kembali ke pacar yang lama ketika SMA dulu.
Aku acungkan jempol dengan pacar lamanya Hans, dia laki-laki gigih karena kegigi-hannya akhirnya dapat menaklukkan hati Tetty.
Jadi ingat pada waktu itu Hans mengirm paket rekaman lagu dan suara gitarnya untuk menaklukkan hati Tetty, aku dan beberapa teman ikut mendengarkan rekaman Hans sambil menggoda Tetty, dia tersenyum dan tersipu-sipu karena aku dan beberapa temen menggodanya, alangkah romantisnya Hans.
Ada cerita lagi pengalamanku dengan Devi, Devi adalah cucu dari pakde Bani, anak dari mas Bambang, atas bantuan omku yang sebagai Direktur Devi diterima se-bagai karyawan di SPBU hanya dalam dua tahun dia sudah bisa membeli TV dll; ini benar-benar hebat, aku saja yang megang peranan di tempat kerjaku untuk bisa beli TV dan punya Hand Phone (HP) aku butuh waktu lama, itu juga aku bisa beli HP second, tapi yang penting bisa untuk komunikasi dengan keluarga.
Tapi prinsipku hidup sederhana dan punya tabungan yang aku tabung sedikit demi sedikit alhamdulillahhhh... yang penting halal.
Aku ceritakan kembali tentang Devi, Devi satu kamar dengan Ita , sejujurnya walau kita masih saudara kita kurang klop dan ibu tirinya sering datang ke mess, se-ring menjelek-jelekkan aku... yacchhh gak apa, aku maklum namanya manusia tidak semua harus suka padaku , itu sudah normal.
Devi punya pacar Ucu yang bekerja di T-Mart awalnya Ucuk satu kamar de -ngan Adang di kamar ujung sebelum mess karyawan untuk laki-laki selesai.
Banyak orang yang bekerja di Area menemukan jodohnya di Area, jadi banyak orang bilang Area itu tempatnya ketemu jodoh.
Aku ingat Ucu suka lagu " JANGAN DITANYA KEMANA AKU PERGI " jadi kalau karokean pasti dechhh .. lagunya itu. Aku suka mengganggunya kalau dia sedang menyanyi : - Siapa yang tanya ........ kataku sambil ketawa.
Devi dan Ucu sering berantem kalau , kalau habis berantem dengan Devi lebih sering pingsan dan kita sering ke rumah sakit terutama aku lebih sering ikut mengantar dengan diantar mobil kantor.
Belum lagi karena sering melamun atau apalah yang jelas aku tidak tahu pasti pernah malam hari Devi kesurupan dan membuat kita yang tinggal di mess kalang kabut, manggil Satpam dan orang pintar untuk mengobati Devi, pokoknya ada-ada aja masalahnya, sehingga Devi terkenal di kantor terutama Manager Umum yang suka bergosip dan dia tambah tidak suka dengan omku, padahal dulu dia untuk menjadi karyawan di kantor big boss omku hingga dia menjadi orang kepercayaan boss. Banyak orang bilang dia bagaikan kacang lupa kulitnya.
Yacchhhh ... begitulah orang berbagai watak, untungnya omku termasuk orang sabar dan tidak termasuk orang yang suka mencari muka ke big boss, beliau termasuk pemimpin yang bijaksana dan selalu berpihak pada karyawan serta gampang terenyuh dengan orang.
Aku berusaha netral tidak memihak pada siapapun, karena aku ingin bekerja secara proesional tanpa mencampur adukkan hubungan keluarga dan pribadi walau sejujurnya aku tidak suka dengan Manajer Umum yang suka mencampur adukkan kerja dan pribadi, aku tidak bisa berbuat apa-apa hanya mematuhi yang sudah jadi aturan perusahaan.Apa lagi dia atasanku langsung yang memegang dan aku tidak ingin punya masalah. Ternyata dimana saja kerja ada saja orang saling bersaing, cari muka dll yang penting kepakai sama big boss.
Prinsipku aku berusaha menyukai pekerjaan, itu yang aku praktekkan selama ini dan hasilnya karirku meningkat tanpa aku sadari, tanpa harus menyikut sana-sini jadi alami, berlaku hukum sabab akibat.
Jadi aku berpendapat Karir itu tidak perlu dicari tapi yang penting kita menyukai pekerjaan dan Karir in sha Allah... akan mengikuti dengan sendirinya.
Aku hanya bisa memperhatikan sepak terjang mereka dan tidak peduli dengan mere-
ka bagiku yang penting aku berusaha