Di tempat kerjaku hampir setiap tahun diadakan tour karyawan aku ingat perta-ma kali tour ke Pelabuhan Ratu dan hanya diikuti karyawan saja, tapi tahun berikutnya di-ikuti karyawan beserta dua anak serta istri/suami, kita tinggal duduk manis karena sarapan dan makan siang ditanggung Perusahaan.
Aku sering ditunjuk sebagai panitia Tour, kadang sebagai Bendahara,petugas P3K yaitu bagian pengobatan, yang paling sering aku ditunjuk sebagai P3K.
Kali ini aku mendengar para staf kantor diajak big boss tour ke Singapore dan Malaysia banyak yang menyangka aku akan diajak, dikarenakan aku termasuk staf, tapi dalam kenyataannya aku tidak diajak.
: - Masak sicchhhh bu, tidak diajak .. khan ibu Tuti termasuk orang staf . kata salah satu karyawan.
: - Benar pak.... apalah aku pak.... level aku khan cuman Pantai Cerita . jawabku sambil agak sedikit jengkel, karena bukan satu orang saja yang bilang seperti itu, hampir sebagian karyawan lapangan berkata dengan topik yang sama begitupun teman-temanku di mess heran kok pilih kasih kata mereka.
Aku hanya bisa tersenyum pahit, kata omku sebagai Direktur dia tahu yang membuat daftar untuk tour yaitu Manager Umum, semua orang tahu kalau dia tidak suka dengan Direktur dan aku tidak tau apa sebabnya.
Memang dalam pekerjaan kadang ada persaingan dan saling sikut , omku itu Pemimpin yang baik,perhatian dengan karyawan tapi yang Manager umum sebaliknya banyak orang yang tidak suka karena dia sering masalah pribadi dicampur dengan masalah pekerjaan.
: - Mba...ini machh pilih kasih ,masak mba gak diajak. kata salah satu teman di mess.
: - Gak apa..... lihat nanti aku akan pergi yang jauh lebih jauh dari singapore
dan Malaysia, nanti ketika mau diajak ke Singapore maaf bu, aku akan
pergi yang lebih jauh he he he he..
Temenku mendengar candaanku tertawa sambil berkata , benar tuchhh mba harus dibegitukan dia , temenku yang lain mendengar ikut tertawa.
Di kantor ketika aku menyerahkan laporan, hampir tiap hari yang diobrolin hanya tentang tour, maklum dikantor semuanya perempuan dan yang ituuu .. tuchh semangatnya banget, hampir pembicaraan didominan sama dia , orang lain tidak mau membantah omongan yang dia bilang, cari amannya dari pada kena masalah dengannnya karena dia salah satu orang kepercayaan big boss.
Intinya yang penting dia senang... iya.. iya.. aja dechh.. begitu juga aku , aku iya iya aja ... aku hanya bisa memandang mereka dengan hati sedih dan setumpuk pekerjaan dan tanggung jawab. Ikhlas... ikhlas.... ikhlas... walau pahit.
Walaupun begitu hatiku agak terhibur juga ketika mereka pulang dari tour , aku banyak menerima oleh-oleh dari mereka berupa jam tangan,gantungan kunci kue dll. Ketika mereka bercerita tentang perjalannya di Singapore dan Malaysia aku hanya bisa jadi pendengar apa yang diobrolin mereka dengan berkata dalam hati alangkah beruntungnya mereka bisa pergi keluar negeri, kalau aku hal yang tidak mungkin bisa pergi kesana dan merasakan naik pesawat seperti apa yacchhh ... rasanya.
Ketika aku menyapu halaman mess dan melihat pesawat timbul tenggelam tertutup awan aku selalu berkata dalam hati, rasanya seperti apa yacchhhh naik pesawat ........ kapan aku bisa naik pesawat........ lalu aku lanjutkan lagi menyapu halaman. Niatku jika aku punya rizki yang kali aku ingin bapak dan ibuku merasakan naik pesawat.
Ternyata Allah memberi jalan untuk rizkiku, memang benar kata orang kalau rizki itu tidak hanya satu pintu , bisa datang darimana saja alias berbagai pintu.
Alhamdulillahhhh aku sambil titip krupuk biasa dan krupuk kulit di Rm. Sunda dan Rm. Tape Uli dan rizkiku bertambah.
Aku tetap membantu adikku yang hidupnya masih serba kekurangan, maklum untuk dapat uang hasil dari taxi tidak mencukupi karena bukan gaji tetapi tapi hasil presentase hasil per hari itu juga kalau dapat penumpang, kadang penumpang sepi padahal dia berangkat sebelum subuh dan pulang larut malam , bisa dibayang hanya beberapa jam di rumah dan harus pergi lagi.
Hanya aku tempat untuk dia minta tolong dari keluarga yang dekat yang bisa dimin-tain tolong dan aku harus memaklumi. Kadang aku pusing juga kalau tidak punya uang sementara dia sangat butuh, tapi yacchhh ... mau apa lagi, deritanya saudaraku yachhh .. deritaku juga dan bahagianya , juga bahagiaku.