Di kantor sudah tidak banyak pekerjaan , kita banyak menganggur kadang aku jenuh juga . Kita paling ngobrol atau mengerjakan pekerjaan yang bisa kita kerjakan seperti membuat laporan pajak dll.
Aku seperti biasa membuat laporan accounting ke kantor pusat dan menerima pekerjaan dari mas Damsi yang harus dibukukan.
Untuk menghilangkan rasa jenuh, pulang kerja aku jalan kaki melewati jalan pintas di sepanjang pantai Panjang sambil mendengar deburan ombak ini yang mem-buatku jadi serasa nyaman , aku senang sekali mendengar suara ombak.
Om selalu bilang " Tut ... bagusnya kamu cari kerja lain, soalnya sekarang kita tidak dapat proyek lagi " aku tidak bisa menjawab apa-apa , karena aku tidak punya informasi, seandainya aku dipindah ke Dena Hotel aku siap.
" Om Wahban mau datang ke Curup , nanti kamu minta carikan kerja , ommu khan...
banyak koneksi " katanya.
" iyaa... om " hanya itu yang bisa aku jawab.
Akhirnya om Wahban datang berlibur ke Curup sendiri, ketika jalan-jalan ke Bengkulu aku dan keluarga Curup ikut mengantarkan ke tempat wisata dan selama di Bengkulu aku tidak berani bicara ke om untuk dicarikan pekerjaan.
Hari minggu Handi adiknya mba Ros datang ke rumah bedeng dan membawa berita kalau salah tamu hotelnya akan membuka kantor cabang di Bengkulu , jadi me mbutuhkan seorang pegawai wanita.
Aku ingin mencobanya siapa tahu aku diterima jadi pegawainya, kata Handi jika per- syaratan lamaran kerja sudah selesai agar diserahkan via dirinya atau aku langsung diantar kesana dan aku pikir lebih baik aku minta diantar Handi kesana.
Setelah persyaratan lengkap untuk melamar pekerjaan, aku diantar ke tempat
seseorang mencari pegawai, dengan berboncengan motor aku kesana dan kita di se -buah rumah aku dan Handi duduk di ruang tamu, kuperhatikan masih seperti rumah biasa belum seperti kantor. Tidak lama kemudian ada sesorang menyambut kita dia bilang kalau bapak yang kita akan temui sedang ada di proyek, Handi berbicara mak-sud kedatangan kita, lalu map berisi lamaran kita tinggal.
Ketika malamnya aku tidak bisa tidur mengingat tadi siang, berbagai pikiran terlintas di kepalaku, bagaimana seandainya aku diterima dan sendiri dirumah itu, ti-dak ada karyawan lainnya tentu akan menjemukan serta sebagai wanita aku takut.
Setelah aku melihat dan datang langsung kelihatannya aku kurang cocok dengan pe-kerjaannya. Setelah aku bicara dengan mba Tina dan mba Nang beberapa hari kemu-dian aku putuskan untuk membatalkan dan aku minta pada Handi untuk mengambil kembali lamaranku.
Keinginanku aku sampaikan ke Handi via telpon dan dia berjanji akan menga -mbilnya serta menyerahkannya padaku, sorenya dia menyerahkan Handi ke rumah bedeng dan surat lamaranku sudah kuterima kembali.
Ketika Handi ke rumah mba Ros dia berkata padaku " Mba saya ketemu sama si bapak, katanya setelah dia lihat lamaran mba lalu dia pergi lagi ke proyek jadi be -lum sempat interiew sama mba eecchhhhh .... lamarannya sudah diambil lagi pada -
hal katanya dia cocok karena sesuai dengan yang dia cari"
" Nanti kalau ada yang lain kasih info ke aku yacchhhh Ndi " kataku berpesan sama Handi. " Oke mba beressss ......... "
Di kantor seperti biasa tidak banyak pekerjaan dan aku pulang jalan kaki di sepanjang pantai dengan mendengarkan deburan ombak dihadapanku dan berjejer pohon cemara melambai ditiup angin hhmmmmm...... segarnya.
Pantai panjang Bengkulu