Dari pembicaraan itu timbul rasa ibaku, seandainya aku jadi dia dimana seorang wanita berpergian sendiri ke negara lain tanpa sanak saudara dan tanpa teman yang dikenal....... tidak bisa kubayangkan.
Lalu tanpa pikir panjang aku menawarkan tempat untuknya dirumahku dari pada dia tidur di Airport lebih baik dia bermalam di rumahku. Ternyata tawaranku diterima de-ngan senang hati tapi sebelumnya aku terangkan kalau rumah tempat tinggalku tidak bagus, rumah Bedeng yang sederhana , ternyata dia tidak keberatan.
Bis yang kita tumpangi sampai di Kebun Beler dan kita turun, lalu kita jalan menuju ke rumah Bedeng, melihat bawaanku banyak Lyan membantu membawakan barang bawaanku karena lihat aku yang bertubuh kecil maka dia tidak tega, sedang-kan Lyan berbadan tinggi serta kuat. Kita jalan beriringan dan aku harus mengimba-ngi jalannya Lyan karena jalannya cepat dan aku bertemu dengan tetangga yang rumahnya dipinggir jalan besar, seorang ibu yang kenal baik denganku mereka orang Padang , dia agak terkejut aku jalan dengan seorang bule.
Kiranya kedatangan Lyan didengar sama mba Ros serta yang lainnya, lalu mereka datang bertemu Lyan di rumahku, mereka senang ngobrol dengan Lyan dan sudah barang tentu aku sebagai penterjemahnya.
Pembicaraan kita diselingi dengan gelak tertawa jika ada kata yang tidak dimengerti.
Tanpa terasa malampun larut dan kita harus segera tidur sebab besok aku harus bangun pagi dan aku harus berangkat kerja.
Oooohhhh.. iya, disebelah rumah mba Ros sudah ditempati lagi sama Mis dan keluarganya, untung aku sudah pindah dari sana sebab Mis akhirnya menempati lagi.
Tentu kalian mengira Mis itu wanita tapi bukan dia laki-laki , bertubuh kecil, berkulit
coklat tua dan begitu juga anaknya yang perempuan badan dan mukanya mirip bapaknya. Nama anaknya Nia umur 1 tahun dan istrinya bernama Ani.
Kembali lagi aku ceritakan tentang Lyan, paginya aku cepat-cepat ke warung beli makanan kue Lupis,pisang goreng dan jagung marning serta teh manis untuk tamuku. Ternyata Lyan lebih suka teh panas tanpa gula dan kue lupisnya dia tidak suka mungkin karena kue lupis lengket,pisang goreng dia suka terlebih lagi dia suka sekali dengan jagung marning terbukti ketika aku di kantor dia bilang ingin beli jagung Marning.
Kue Lupis : terbuat dari ketan, parutan kelapa
saus gula jawa/gula merah yang
diberi daun pandan agar saus wangi.
Aku ke Kantor berdua Lyan dan kuperkenalkan pada teman-teman Kantorku, rencana sementara aku kerja Lyan keliling Bengkulu dan sorenya Lyan menjemputku di Kantor dan pulang bersama tapi ternyata mas Tok adiknya om tidak ada kerjaan alias sedang libur dan akhirnya mas Tok jadi guide. Kiranya dia terkesan sekali dengan sambutan keluarga mas Tok . Tadinya dia rencana hanya 1 malam di tempatku akhirnya nginap 2 malam, ini kenangan yang tidak terlupakan untukku .
Sorenya setelah pulang dari kantor aku mengantarkan Lyan keterminal Damri karena Lyan berniat melanjutkan perjalannya ke Jakarta.
Ada kejadian ketika Lyan dijamu sama mba Ros di rumahnya, mba Ros menjamu dengan teh masih ngebul menandakan masih panas ,teh langsung diminum tanpa menunggu hangat " wwooooooo..... lidahnya apa gak panas tuchhh " kata mba Ros dan yang lainnya terheran-heran termasuk aku.
Aku mengira mungkin sudah terbiasa seperti itu minum panas-panas sebab Canada negara dingin dekat Kutub.