Mbah Ida berusaha mencarikan pekerjaan untuk cucunya, mengenai masku dia selalu asik dengan hobbynya mengumpulkan Caset kesukaannya seperti Iwan Fals , Doel Sumbang, Koes Plus, Bimbo. Koleksinya banyak dan tiap dan aku tidak tahu apakah dia tertarik untuk bekerja atau tidak yang jelas dia belum pernah mencoba.
Aku tidak mau ikut campur sebab aku tidak tahu jenis pekerjaan apa yang diinginkan, disamping itu mungkin dia belum ketemu pekerjaan yang cocok untuk dirinya.
Baiklah aku lanjutkan mengenai diriku, om Kosim (anak angkat mbah Ida) yang tinggal di Bengkulu mengunjungi mbah dan sudah tentu tak lupa mampir ke rumahku selain silaturahmi dia juga sambil makan lotek . Kali ini kedatangan om Kosim bawa berita kalau di Kantornya membutuhkan seorang karyawan baru yang bisa komputer dan kebetulan aku baru saja mendapat Sertifikat komputer walau masih Tingkat Dasar jadilah.
Om Kosim selalu datang ke Curup dengan adiknya , aku lupa namanya tapi orangnya pendek,gemuk dan ramah serta supel. Om Kosim jarang ke Curup dengan
istrinya (tante Mar) karena tante sibuk bekerja sebagai bidan di salah satu rumah sakit.
" Tut ... ada pekerjaan di kantor om, nanti surat lamaran menyusul , pokoknya, kamu datang aja ke Bengkulu dan tinggal di rumah om " Kata om Kosim dengan gaya familiar karena memang om Kosim begitu gayanya dan aku sudah terbiasa dengannya, malah om menjuluki aku centil. Beda dengan om Wasol ....... aku kurang dekat selain pendiam, agak sombong dan kalau ke Curup hanya mampir ke rumah mbah saja. Kalau ada perlu dengan bapak paling dia manggil dari mobilnya tanpa turun dari mobil, memang pada waktu itu mobil adalah barang mewah .
Aku ke Bengkulu hari minggu dengan membawa Surat Lamaran Kerja , tentu saja ini hanya sebagai formalitas sebab aku sudah pasti diterima dan langsung bekerja hari Senin. Sementara ini aku tinggal di rumah om Kosim di Kebun Beller, aku lihat rumah om ada beberapa kamar dan kamar pembantu, dapur,ruang makan serta kamar mandi ada di belakang , didekatnya ada pohon jambu bangkok yang buahnya banyak . Aku melihatnya ingin memetik tapi aku tidak berani.
Om punya empat orang anak, dua laki-laki dan dua perempuan yaitu anak pertama Atik ,ke dua Koko,ketiga Fera dan ke empat Titok.
Atik tinggal di Jawa yang aku dengar kuliah di Apotiker,jadi yang masih tinggal dengan orang tuanya tiga anak. Ketika tinggal di Kampung jawa Curup dia termasuk anak perempuan yang manis dengan mata besar , bulu mata panjang dan lentik kulit sawo matang . Kulitnya ikut bapaknya dan matanya ikut ibunya, pokoknya dia anak kecil yang cantik, setelah besar aku belum ketemu lagi.
Hari Senin dengan menggunakan mobil yang disopiri adiknya om, aku dan om berangkat , ternyata kantor PT. Dena Utama terletak di depan Rumah Bung Karno di Jln. Anggut. Setelah kita tiba disana aku dikenalkan dengan teman-teman, mba Mar bag. Bendahara/Kasir, mba Sutinah bag. Administrasi, mba Nang ass. Accounting ,pak Amirullah bag. Accounting, mas Prapto bag. Humas alias bagian urusan ke luar, mas Karsito Kap. bag. Proyek, Mas Aan bag Proyek, satu lagi aku lupa namanya yang aku ingat dijuluki si tomat karena mukanya bunder putih dan agak merah ,mas Muji bag. Dapur. dan aku sementara ini bag. Adminis- trasi merangkap Komputer.
Aku baru tahu ternyata om Kosim jadi Direktur di kantor, selama ini aku hanya tahu om Kosim kerja di Kontraktor, tempat kerjaku bergerak dalam bidang Pembuatan jalan, Perkuatan tebing dan Irigasi, pemiliknya berdomisili di Jakarta , dan orang asli Padang, big Boss di panggil pak Datuk.
Pak Datuk selain punya PT. Dena Utama , punya juga Hotel dan nama Hotelnya adalah Hotel Dena yang terletak di Jln. Penurunan . Selain di Bengkulu big Boss punya usaha Kontraktor di Padang juga.