VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 10-10-2019 à 20:11:16

          Melihat tiap hari mbok Senen melakukan itu aku jadi ingin membantunya sebab aku tidak betah duduk diam tanpa melakukan apa-apa. Aku turut membantu mbok Senen setiap sore menyiapkan makanan dan minuman untuk kakek, dengan senang hati mbok Senen  menerima bantuanku.

          Sekarang setiap sore yang membawa makanan dan minuman ke ruang tamu menjadi tugasku , kiranya yang aku lakukan membuat kakek senang.

          Dengan bhs. Isyarat dia bilang pada mbok Senen kalau aku cucuknya yang terbaik,  semua yang dibilang kakek diceritakan ke mbok cuci , seperti biasa kalau sudah ditangan mbok cuci alamat beritanya akan sampai ke seisi rumah  " Cuman  Tuti yang diaku jadi cucunya pak Baduan Sato " kata mbok cuci di depan emak dan aku, mendengar itu aku tidak menjawab sepatah katapun.

          Dalam beberapa  bulan kakek  belum  mengalami  perubahan yang berarti,  malah penyakitnya tambah parah  kakek sudah mirip anak kecil dalam bertingkah laku .  Akhirnya sekeluarga mendapat berita kalau kakek meninggal.

Kakek di  makamkan di  Pemakaman Talang Rimbo ,  anak angka t mbah yang di Bengkulu dan keponakan kakek (Om Wasol) yang sudah menikah datang  juga ,  dalam melakukan propesi pemakaman kita warga Muhammadiyah tidak ada Acara Tahlilan 1 hari - 7 hari jadi tidak memakai makan-makan, sebenarnya  yang datang tidak boleh memberatkan tuan rumah yang sedang berduka.

          Malamnya  dengan  dihadiri banyak orang di  ruang tamu yang beralaskan    tikar dan permadani  dengan hikmat   mendengarkan  pembacaan  Al'quran  yang berhubungan dengan kematian dan setelah itu diisi dengan ceramah agama, mbok Senen  menyiapkan minuman  air mineral cup tapi airnya  tidak banyak  yang mau minum karena memang sebenarnya yang datang tidak mau merepotkan tuan rumah.

          Malam kedua dan ketiga dilakukan dengan cara yang sama , untuk seterus-nya tuan rumah sendiri yang melakukan yasinan  tanpa dihadiri lagi para tetangga ataupun tamu lainnya. Jadi kalau cara Muhammadiyah cukup sederhana tidak perlu repot masak-masak , kita juga  menghargai  orang yang melakukan  dengan  cara mereka yang memakai tahlilan 1 hari - 7 hari dan  100 hari.

          Setelah wafatnya kakek di rumah mbah banyak tinggal dari keluarga Talang Kering yaitu keluarga dari mbok Senen , mbok Senen selain membantu mbah Ida , dia juga melayani pijit untuk anak-anak dan orang tua.

          Mbok Senen di Talang kering dikenal tukang pijit dan untuk itu jika ada yang menginginkan pijit bisa sama mbok Senen, tapi dia hanya terima ditempat.

          Ada salah satu keluarga mbok Senen yang numpang di rumah mbah selain Rasyid, kalau Rasyid memang tinggal di rumah mbah karena Rayid Sekolah di STM.

Orang baru yang  numpang di rumah  mbah  namanya Her i, dia baru datang dari Jakarta dan yang aku dengar cerita dari mbok cuci dia sudah punya anak satu dari mantan istrinya, jadi dia duda bercerai.

          Dia sering kirim salam untukku lewat mbok cuci,  kiranya ibuku tahu kalau   dia  ada rasa  karena  mbok cuci selalu  cerita  dan ibuku kurang suka jika  mbok cuci menyampaikan salam darinya untukku.

          Aku sekarang tidak lagi membantu mbah karena tenaga sudah capek setelah membantu  di  warung emak,  jualan emak tambah maju dan tambah menu , jadi tambah repot.