VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 16-09-2019 à 20:36:44

          Aku ingat sebelum mba Endang menikah,aku ,mba Endang,bu Yanti,pak Amrullah,pak Sayuti,pak Kholik dan istri  dengan mengendarai mobil mini bis punya pak Kholik kita ke Padang kebetulan pada waktu itu libur .

          Perjalanan kita dimulai Linggau lalu berhenti di Jambi kita mampir di rumah  saudaranya pak Kholik di Jambi kita sempat mutar-mutar sambil menuju kota Padang sebelum sampai kota Padang kita ke Bukit Tinggi, Bukit Tinggi indah sekali dengan hawanya yang dingin serta mata air pegunungan di pinggir jalan kita bisa istirahat sambil cuci muka di air yang jernih dari mata air pegunungan  serta melihat Ngarai Sihanuk, masyaallah........ alangkah indahnya ciptaan Allah. Kita juga pergi ke Gua zaman Jepang ,walau agak ngeri masuk kedalam Gua tapi aku memberanikan diri karena rasa penasaranku mengalahkan ketakutanku tochhh....... aku tidak sendiri.

          Dari Bukit Tinggi kita kita menuju Padang Kota, Padang Kota disana pusatnya kota dan disana ada pantai letaknya ditengah kota dan pengunjungnya banyak sekali apalagi ketika sore hari melihat sunset banyak orang yang kesana sambil makan baso , kacang kulit,minum Es sirup dll  karena sekitar pantai banyak yang jualan , pantai terletak di pinggir jalan  dan banyak orang sambil duduk dipembatas jalan ubin dan semen setinggi satu meter dan sepanjang jalan banyak yang jualan kita bisa makan sambil melihat patai. hawa panas enak untuk minum es kelapa muda atau es sirup sambil ditemani semangkok baso memang enak memandang  laut, baunya air laut dan suara ombak hmmmmm...... sungguh punya warna tersendiri.

          Dari Padang Kota kita menuju ke Pesantren untuk menengok anak pak Kholik yang sekolah di Pesantren , kita disana tidak terlalu lama yang masuk ke Pondokan Pesantren hanya pak Kholik dengan istrinya, kita menunggu di mobil.

          Setelah menunggu beberapa jam akhirnya kita melanjutkan perjalan, kita berniat pergi manuju tangga seribu dan tidak jauh dari situ kita ke tempat penjualan oleh-oleh khas Padang seperti kripik Sanjai yang terkenal ,kare-kare,dodol Padang  dll masih banyak lagi. jadi disana pusat penjualan oleh-oleh khas Sumatera Barat. 

         Aku membeli beberapa oleh-oleh untuk dibawah pulang ke Curup, setelah kita membeli oleh-oleh ,perjalanan di lanjutkan ke Padang Pesisir ke kampung halaman pak Amirullah, ini benar-benar perjalan yang melelahkan tapi menyenangkan belum lagi mobil-mobil kadang-kadang mogok maklum mobil tua, untung saja pak Kholik ahli dalam mesin mobil jadi ada saja akalnya agar mobil bisa jalan lagi.

          Dari Padang Kota menuju Padang pesisir kita melewati pantai, ini sungguh menakjubkan sepanjang jalan kita disuguhi dengan pemandangan pantai.

          Kita tiba di Padang Pesisir malam hari dan kita nginap di rumah saudaranya  bapak Amirullah selain untuk mendinginkan mobil yang sudah panas kita juga perlu istirahat , pak Amirullah berkata kalau kita libur itu sebabnya kita tour dan mereka sempat terkejut begitu tahu kita masih pada muda " wahhh.... gurunya masih pada kecil " sambil melihat ke arahku, jangan dilihat posturnya umurku sudah tua. Sudah 26 tahun tapi kata orang aku awet muda karena kecil, ternyata beruntung juga punya badan kecil tidak bongsor.

          Setelah kita istirahat satu malam ke-esokan paginya kita kembali ke Curup , badan sudah segar kembali siap untuk pulang singkat kata kita kembali ke Curup via Linggau , badan sudah lengket banget ketika sampai di Curup dan aku sampai di rumah , mandi dan istirahat.

Lumayan perjalan kita selama seminggu tapi kita mengetahui berbagai kota di Mulai linggau,jambi,Padang dan Padang Pesisir , ini benar-benar perjalannan yang mengesankan.

          Hari Seninnya aku mengajar seperti biasa, tapi aku bekerja dengan semangat karena aku sudah fresh kembali,  setelah liburan .   Mulai menghadapi ulang murid-murid lagi dengan berbagai tingkah lakunya yang kadang-kadang menjengkelkan  dan banyak lagi tingkah mereka semuanya jadi satu.