VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 07-09-2019 à 19:26:47

          Pernah terjadi ketika ulangan  di Kls .3b aku sudah  memperingati agar tidak  menyontek, aku duduk di kursiku di depan  kelas sambil tenang aku perhatikan satu persatu anak muridku ada yang tegang ketika diperhatikan, ada yang cengesan, ada yang gelisah, ada yang tenang dan tersenyum ketika membaca .. nachhh untuk yang seperti ini artinya dia bisa menjawab ujian, kalau yang gelisah dia biasa nyontek tapi sedang cari waktu untuk nyontek agar tidak ketahuan. Kalau yang mengerutkan dahi dan mengetuk-ngetuk pulpen ini berarti sedang berusaha mengingat apa yang dipe-lajari .  Ada lagi yang menoleh kiri kanan...... itu artinya berusaha minta bantuan ke temannya,  atauberusaha nyontek dengan cara melihat jawaban teman .

          Ketika aku sedang asik memperhatikan satu persatu , aku melihat salah satu murid laki-laki yang mencurigakan  disebalah kanan  deretan  kursi ketiga dari bela-kang.Dengan langkah tenang aku bangun dari dudukku lalu aku berjalan kearah be-lakang sambil berjalan pelan-pelan aku pura-pura melihat perkerjaan mereka.

Ketika tiba dikursi anak yang aku curigai, langkahku terhenti  tingkah lakunya tam-bah mencurigakan , dia  pura-pura  bicara  dengan teman didepannya untuk meng-hilangkan kegugupannya  dan aku  melirik  dibawah mejanya  kakinya menghimpit sesuatu kearah atas dibawah meja agar tidak jatuh oooohhhhhhh..... aku yakin itu buku, tanpa berkata sepatah katapun aku julurkan tanganku dan kuambil  buku itu lalu aku berjalan kedepan kelas kuletakkan buk u diatas  mejaku,  kudengar  anak-anak tertawa dan sebagian menyoraki anak tsb.  Lalu aku  menenangkan   mereka  agar melanjutkan ulangannya. 

          Akhirnya bel berbunyi dan waktu ulangannya selesai, semenjak itu aku jadi pembicaraan mereka , yang aku dengar dari mulut ke mulut  aku guru  yang tidak pernah marah, tapi tegas,punya wibawa,humoris dan anak-anak banyak yang suka.

Maaf bukan aku mengunggulkan diri, pastinya  ada yang pro dan kontra  hanya aku tidak tahu, itu hal yang wajar.

          Aku selalu banyak belajar dan belajar terus karena aku sadar ilmuku belum cukup. Tentu kalian menyadari semakin banyak belajar maka kita merasa kurang .

          Aku sudah kerja walau masih tenaga honorer, orang tuaku terutama ibu dan mbah Ida sudah sering membicarakan pasangan hidupku, mengingat sampai seka-rang aku belum punya pacar, aku lebih menikmati  hidupku bersama teman sahabat penaku sehingga menganggap kalau aku hanya tertarik dengan orang luar.

Sedang adikku Ririn sudah punya pacar dan sudah lama pacaran sama Heri, ibuku takut kalau aku dilangkahi ,dalam arti kata lebih dahulu adikku yang menikah.

          Ririn anak nomor empat dan menurutku diantara kita yang anak perempuan dia yang paling cantik, tak heran banyak yang ingin jadi pacarnya. 

          Pertama Ririn jatuh cinta dengan temannya aku lupa namanya, tapi akhirnya dia pacaran sama Heri, awal mulanya Heri berteman , Atik,Ririn,Heri dan Girin mereka berempat selalu pergi bersama-sama. Heri dan Girin sahabat dekat malah Heri sering nginap di rumah Girin kalau enggak salah rumah Girin tidak jauh dekat DKT.  Karena sering kemana-mana berempat akhirnya Heri dan Ririn pacaran, dari temen jadi demen,hanya Atik dan Girin yang tidak pacaran tapi karena aku dan Heri yang nyomblangin akhirnya mereka pacaran juga. Ternyata gosokkan  aku dan Heri dapat  menjadikan  Heri dan Girin pacaran karena aku lihat mereka ada signal suka sama suka,hanya salah satunya malu mengutarakan terutama yang cowok harusnya agresif  tapi yang cowok tidak agresif jadilah kita berinisiatif jadi mak comblang.

          Kembali lagi padaku, karena aku belum juga punya pacar ini yang membuat kuatir mbah Ida dan ibuku.  Aku ingat  ketika Neni  menikah dengan mantan pacar-nya waktu SMA ,namanya Aswan dan bekerja di Krakatau Steel , Perusahaan baja yang terkenal dan besar terletak di Cilegon.

          Acaranya mendadak jadi menikahnya hanya  disaksikan tetangga kiri kanan dan pihak lelaki dari Jln. Baru; pada waktu itu kalau tidak salah Khotib aja, pokok -nya pada waktu menikah aja... itu yang aku ingat.

Alangkah beruntungnya Neni pikirku, menikah dengan lelaki pujaannya , pekerjaan-nya bagus dan mbah Ida bangga dapat mantu yang mapan .

          Ada kejadian lucu , aku ,emak dan para ibu-ibu duduk dekat ruang kamar pasien kita mendengarkan acara pernikahan dan taufsiah ustad untuk kedua untuk mempelai, dengan khusuk mendengarkan  karena suasana hening  sehingga tanpa terasa emak tertidur sambil duduk tapi tiba-tiba " tuuuttttttt............................. " suara apakah itu, aacchhhhh.. aku menemukan sumber suara , ternyata dari emak yang tanpa sadar kentut emak kaget mendengar suara kentutnya sendiri dan emak menoleh kiri kanan dengan harapan tidak ada yang mendengar ,padahal aku men-  dengar .... aku  melihatnya hanya bisa tersenyum dan menahan tertawa.....