Kadang aku bingung sendiri , sebenarnya kampung halamanku dimana ? aku di lahirkan di Jogyakarta tapi di Jogyakarta aku merasa seperti pendatang dan merasa merantau ini benar - benar lucu , mungkin kalau orang tuaku tinggal di Jogyakarta lain ceritanya maka aku akan merasa di kampung halaman.
Banyak orang mengira kalau aku pulang ke Curup itu pulang ke kampung halaman mungkin karena disana ada orang tuaku.
Sekarang aku punya izasah walau izasah lokal dan aku bisa leluasa untuk me-membuat Lamaran pekerjaan, sebenarnya aku tidak ingin menjadi pegawai negeri entah kenapa dari dulu aku tidak tertarik . Bertapatan bulan Ramadhan aku dapat info ada penerimaan pegawai PEMDA di Bengkulu, terus terang aku tidak tertarik tapi orang tuaku dan mbah Ida menyarankan agar menyerahkan Lamaran siapa tau diterima, tapi dalam hatiku aku tidak yakin diterima, karena tahu sendirilah pada waktu itu asal ada kenalan atau ada duit aman. Lagi pula aku tidak yakin dengan info tsb, apa benar ada penerimaan pegawai baru.... tapi demi mbah Ida yang dapat info dari seseorang maka aku mencoba membuat lamaran dan menyerahkannya.
Malam harinya sebelum aku ke Bengkulu aku dan Ririn diminta mbah untuk menemani mbah, karena di rumah mbah hanya sendiri karena mbok Senen Talang Kering sedang pulang seperti biasa kalau kita menemani embah kita tidur dikamar mbah dan mbah tidur di kamar depan atau di kamar periksa pasien.
Ketika bangun untuk sahur aku dan Ririn bangun dan membantu menyiapkan makanan di meja, aku membantu membentangkan meja makan dimana meja makan punya mbah meja yang bisa dilipat jadi besar dan kecil. Ketika aku ingin melebarkan meja menjadi besar karena tidak hati-hati telapak tanganku kejepit , aku shok dan menahan sakit , mbah karena melihat aku kejepit dia bingung dan mengambil obat merah atau yudium dan meletakkan ditanganku yang kejepit sambil menyuruh aku duduk dikursi lipat yang alasnya berwarna merah, aku melihat ke telapak tanganku yang kejepit sambil menekan-nekan sambil menahan sakit dan tanpa sadarrr.... tiba-tiba gelapppp..... begitu sadar aku sudah ditempat tidur dan aku menggigil kedingi-nan mbah menyelimuti diriku agar tidak menggigil, aku baru sadar ternyata aku ping-san. Dikamar mbah aku tidur berdua dengan adikku Ririn.
Pagi harinya aku bangun segar setelah tadi malam pingsan dan aku tidak puasa kare-na aku tidak sahur, lalu aku perhatikan telapak tanganku yang kejepit dan warna obat merah " lho...... kenapa obat merahnya bukan di tempat luka yang kejepit ..? Masih dalam keadaan bingung " Tuti kalau mau mandi mbah sudah siapkan air hangat di ember kamar mandi " kata mbah. " iyaa mbah " jawabku.
Aku masih bingung...... kiranya dalam keadaan panik mbah salah meletakkan obat merah, padahal mbah biasanya termasuk orang tenang dalam menghadapi pasien tapi kiranya tidak berlaku untuk cucunya, dibalik muka yang keras dan berwibawa dimata cucu-cucunya ternyata mbah sangat menyayangi cucu-cucunya hanya tidak diperlihatkan, dalam keadaan seperti ini tanpa disadari dari tindakannya terlihat ternyata mbah sayang . Aku pernah dengar dari bulekku dari empat anak kandung mbah , bapakku adalah anak kesayangan mbah Ida.
Hari ini aku pergi ke Bengkulu untuk menyerahkan surat lamaran ke Kantor PEMDA diantar Mini Bus antar jemput Curup- Bengkulu.
Sebenarnya aku bisa ke Cirebon dan bekerja di EMKL tempat dahulu aku PKL karena pemiliknya sudah menjamin aku diterima jadi pegawai disana tapi ibuku tidak mengizinkan karena jauh kata ibuku, ibu menginginkan aku bekerja tidak jauh paling jauh Bengkulu katanya agar sewaktu-waktu aku bisa pulang ke Curup.
Ternyata setelah menunggu beberapa bulan tidak ada panggilan,nachhh....ter-nyata betul ... paling lamaranku hanya ditumpuk saja, enggak apa mungkin memang belum ada lowongan. Positif thingking aja dechhh.... lagian aku tidak mengharap.
Ketika aku berada di dalam aku mendengar ibuku di warung sedang berbicara dengan seseorang, sepertinya Paradis temanku SMP dulu yang menjadi guru di salah satu SMPN di Curup dan juga menjadi guru di SMP PGRI dan aku keluar ternyata benar Paradis " Tik .. mau ngajar jadi guru di SMP PGRI tenaga honor ? kebetulan butuh tenaga guru, kalau mau nanti saya bilang ke pak Kholik " langsung tanpa pikir lagi aku menjawab " Boleh .. kalau boleh aku pengennya jadi guru bhs. Inggris kebe-tulan aku punya Certifikat kursus bhs. Inggris "
" Boleh tuchhh Tik.. nanti saya bilang ke pak Kholik yachhh " katanya lagi.
" Sipppp dechhh Dis... aku tunggu infonya yacchhhh .. sebelumnya terima kasih "
Itulah pembicaraanku dengan temanku Paradis yang sekarang jadi guru SMPN dan merangkap guru SMP PGRI juga, Paradis dulu alumni SMP PGRI satu leting denganku