VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 23-08-2019 à 21:20:43

           Di rumah bu Bambang dihalamannya ada pohon Blimbing wuluh buahnya ba-nyak sekali, oohhhhh yacchhh...... walau  beragama kristen aku dan mba Mar bebas melakukan ajaran agama kita , kita  saling hormat menghormati sesama agama dan Bu Bamang setiap hari minggu rajin pergi ke Gereja.

          Seperti biasa aku dengan cepat mengenal tetangga sekitarnya, kadang  me -reka datang ngobrol di pintu karena pintunya menghadap dipinggir jalan gang kecil .

          Aku mengenal keluarga pak Zaman, pak Zaman punya anak dua wanita dan dua laki-laki, yang pertama Parman, lalu mba Tari,Meti dan yang bungsu Wido.

          Mba Tari berambut ikal dan lincah sedang Meti berpenampilan tomboy, mereka cepat kenal sehingga aku dekat dengan mereka begitu juga ibunya.

          Ibunya kadang minjam uang  padaku dan aku memakluminya  selagi aku ada, aku  akan  meminjaminya , hubungan kita baik.  Mba Tari akrab denganku dia sering  curhat padaku mengenai cowok yang disukainya,cowoknya sudah punya anak sedang keluarga mba Tari tidak menyukai .   

           Akhirnya aku mendapat Izasah Lokal bulan Oktober th 1985, aku berhak  me-makai gelar Bsc Lokal, ini terakhir sekali kita memakai gelar Bsc  karena sesudahnya tidak memakai gelar hanya Diplomat3.                                                                                Aku ikut  Ujian Negara dan ini merupakan Ujian Negara pertama yang dilaku- dibawah  Departemen Pendidikan & Kebudayaan. Sayangnya aku hanya berhasil lulus dua mata pelajaran, aku akan ikut lagi nanti jika ada Ujian Negara.  Jadi  aku pikir ini sistim Kredit  dimana ujian bisa nyicil berapa  mata Pelajaran yang mau kita ikuti dan berapa yang lulus.

          Selama di Jogyakarta aku juga ikut Kursus Mengetik dan Kursus Tata Buku Bon A1 untuk tambah-tambah persyaratan melamar pekerjaan nanti.

           Ada kejadian, waktu itu terjadi malam hari ntah mengapa kok tumben..... aku tidak bisa tidur , seperti biasa kalau tidur aku selalu mematikan lampu sehingga mata terbiasa melihat  sesuatu walau tanpa penerangan , aku lihat mba Mar sudah tertidur nyenyak diseberang sana.Aku berbaring di pembaringan sementara Radio kecilku ku-matikan biasanya  aku  senang  sekali dengar  sandiwara bahasa jawa  di Radio Reco Buntung, tapi kali Sandiwara tidak ada jadi aku hanya berbaring tanpa bisa tidur dan aku mencium bau rokok dari luar, karena penasaran aku  mengintip keluar dari  sela-sela hordeng jendela kama, penerangan lampu halaman tetangga seberang aku  me-lihat sosok seorang laki-laki sedang berusaha mengintip kedalam kamarku, aku kenal orang laki-laki itu ,dia pacar mba Mar karena mba Mar sering pergi dengannya .  Laki-laki itu berusaha mengintip kedalam tapi tidak berhasil melihat yang diinginkan karena kamar gelap , sedang aku bisa lihat dia karena diluar agak terang jadi kita saling mengintip hhhmmmmm...... dia tidak tahu kalau aku ngintip juga he he he he             Pagi harinya aku ceritakan kejadian  malam tadipada mba Mar.

          Sekarang aku ceritakan tentang Meti, Meti gampang bergaul seperti mba Tari dan dia super aktif serta banyak kenalan dia ikutan shooting film super kolosal karena pada waktu  film super kolosal sadang larisnya seperti  film Kamandanu,  mak Lampir  Saur Sepuh dan masih banyak lagi.

          Meti sering jatuh dari kuda waktu shooting dan bagi dia itu biasa, dia memang tahan banting bagi dia jatuh dari kuda atau motor tidak masalah. 

          Ada saudara mba Tari yang rumahnya dekat rumah mba Tari kalau enggak salah dia seorang  guru mungkin aku tidak tahu tepatnya dan aku tidak pernah bertanya kepada mba Tari takut dikira aku ada hati, dia berbadan tinggi ,kulit sawo matang dan agak manis kalau lewat sering aku perhatikan  dia langsung dia salah tingkah. Lagian aku kurang kerjaan .... sempat-sempatnya memperhatikan orang.

          Walaupun aku ngekost alhamdulillahhh...... aku bisa hemat dan aku orangnya tidak tega jika itu menyangkut masalah pendidikan sebab aku pernah merasakan ba-gaimana rasanya kesulitan bayar uang sekolah waktu SD maka dari itu jika seseorang meminjam uang untuk sekolah aku tidak bisa ngelak selagi aku mampu aku pinjamkan, untuk aku aku bisa berhemat.

          Bu Zaman bingung untuk bayar ujian terakhir anaknya di STM , dia sudah ber-usaha mencari  kesana kemari tapi tidak dapat dan katanya dengan terpaksa minjam padaku  kebetulan  aku ada sesuai yang dibutuhkan dan alhamdulillahhh.... akhirnya anaknya bisa ikut ujian , aku ikut senang  bisa membantu orang dalam kesulitan. Memang kebahagian tersendiri bisa menolong orang yang sedang membutuhkan walaupun itu  tidak seberapa,  aku ceritakan ini bukan untuk menjadi  riak tapi untuk gambaran generasi berikutnya agar kita sering membantu orang yang membutuhkan sesuai dengan batas kemampuan kita. 

          Ada yang ingin aku ceritakan tentang bu Bambang  , dia memperlakukan mba Mar dalam hal makanan berbeda dengannya dan cucunya serta kalau duduk mba Mar harus  di lantai sedang dia dikursi,  aku berpikir  zaman  sekarang  kok masih aja ada orang membedakan antara majikan dan pembantu kayak zaman feodal aja.

          Pernah  bu bambang ada keperluan  pergi ke Jakarta dalam beberapa hari dan mba Mar bebas tidak merasa terikat, aku dan mba Mar diminta untuk menemani kedua cucunya dikamarnya selama dia pergi ketika malam hari, lumayan bisa nonton TV  karena TV  diletakkan di  kamar .  Pernah mba Mar  mengeluh dan  curhat  kalau sebenarnya  sudah  tidak betah  sehingga dia  ingin mencari majikan yang lebih baik dan kiranya dia diam-diam sudah menemukan hanya tinggal bilang jika bu bambang pulang dari Jakarta.