Aku ke Salatiga menghadiri Acara Pernikahan mba Das, aku lupa pergi kesana dengan siapa apakah dengan kakakku dan adikku ? maaf ... aku lupa, tapi kalau gak salah aku sama masku, tapi okelah yang penting aku ingin menceritakan aku hadir di Acara Pernikahan mba Dasilah.
Seperti biasa aku kesana dengan Bis dan karena sudah sering ke Salatiga jadi aku hapal rutenya. Waktu sampai di Sala Tiga kulihat banyak orang membantu masak dan aku membantu sebisa aku bantu, acara Perkawinannya dilaksanakan dengan cara Jawa pada umumnya. Mba Das di hias di rumah tetangga , disana banyak orang me- lihat si tukang rias mendadani mempelai wanita dan kulihat mba Das bahagia sekali akhirnya menikah dengan pria pujaan hatinya, sedang yang penganten pria didandani di tetangga depan rumah mbah.
Aku sebagian sudah banyak kenal dengan mereka karena aku sering ke Salatiga, walau tidak kenal nama , mereka menyangka aku masih di SMA ketika mba Das menjelaskan kalau aku sedang menyusun Skrpsi mereka bilang " Enggak nyangka sudah hampir selesai, tak kiro iseh SMA tochhh " aku tersenyum mendengarnya.
Aku sejak kecil senang melihat orang merias penganten, kalau penganten jawa biasanya sebelum dirias dibagian dahi dikerok rambut-rambut kecilnya gunanya untuk memudahkan pengukiran didahi dan rapi hasilnya.
PAKAIAN PENGANTEN JAWA TENGAH
Hari itu diadakan Resepsi Pernikahan mba Das, cukup banyak yang datang , keluarga Curup tidak bisa datang, begitu juga keluarga mas Amrun tidak ada yang datang juga.
Aku tidak banyak menceritakan tentang tata cara perkawinannya dan acara resepsinya sebab hampir sama dengan tata cara di Jogyakarta seperti waktu mas Jas jadi Penganten, seperti suap-suapan, kaki mepelai pria dicucikan sama mempelai wanita dll. Aku perhatikan mbah Salatiga sangat bahagia sekali karena momen ini sudah lama ditunggu.
Malamnya karena kamar hanya ada dua yang satu untuk Kamar Penganten, maka dari itu banyak tidur diluar kamar di ruang tamu termasuk aku, kalau aku pikir mirip ikan pindang dalam besek berjejer oups ! he he he
Aku dengar disebelahku sudah tidur nyenyak dan sebelahku agak berisik sedikit ngorokkkk mungkin karena terlalu capek, aku melihat diremang-remang cahaya ada seseorang mendekati bilik penganten dengan posisi mencari-cari lubang atau apa , pikirku oohhhhh ternyata... mbah tochhhh untung tidak lama hanya beberapa menit dan mbah kembali lagi melanjukan tidurnya, aku pura-pura tidur, mbah ada-ada aja pikirku, sengaja aku pura-pura tidur agar mbah tidak malu kalau kepergok .
Setelah selesai dan melihat pembukaan kado serta amplop dan pekerjaan lainnya selesai, kita berpamitan untuk pulang ke jogjayakarta.