VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 24-07-2019 à 22:22:28

          Hari ini aku mulai melihat operasional pemuatan barang ke Kapal, dengan salah satu karyawan Perusahaan kita menuju Pelabuhan dimana banyak buruh Pelabuhan memuat barang ke Tongkang yang akan dibawa ke Kepal.

          Lalu aku diajak naik ke kapal Boat untuk melihat Kapal besar yang baru tiba dan melihat apa saja yang dilakukan serta dokumen apa saja yang harus ditanda tangani. Ditengah laut dengan dibantu seseorang aku naik ke Kapal besar, dimana disana ada Bea Cukai yang sedang memeriksa dokumen-dokumen kapal dan aku juga tahu sesorang memberikan satu box Rokok Merk Luar Negeri hmmmmm... aku tersenyum melihat semuanya benar apa yang dikatakan teman; duit dan sesuatu yang lainnya semua sebagai pelancar. Tapi aku pikir tidak semuanya orang seperti itu semuanya tergantung sama orangnya, tapi yang dihadapanku sema cerita mereka aku tahu semoga ini hanya oleh-oleh.

Pernah aku kenal beberapa ABK yang berlabuh di Pelabuhan  dan mereka pernah main ke tempat kostku, dari cerita mereka tidak jauh berbeda yang aku saksikan hari ini. Dari situ aku semakin tidak tertarik bekerja di Pelabuhan, sudah kukatakan kalau aku salah mengambil  tempat kuliah.

          Akhirnya selesai sudah PKL diPerusahaan Jakarta Loyd dan aku harus kembali lagi ke Kantor Pelabuhan , aku pikir tidak perlu ke bagian Bea Cukai karena aku anggap sudah cukup bahan materi untuk Skripsiku.

Aku berpamitan kepada Kepala Pelabuhan dan mengucapkan terima kasih serta menerima surat sebagai tanda bahwa PKL sudah selesai waktunya untuk kembali ke Kampus Jogyakarta. Sebelum Pulang ke Jogyakarta aku menyempatkan diri untuk beli oleh-oleh di Pasar Pagi. oohhh yacchhhh.... dalam beberapa hari ini hatiku tidak enak seperti ada sesuatu tejadi dengan adikku ditambah dengan aku bermimpi yang

buruk tentang adikku di Jogyakarta, pertanda apakah ini ?

Aku sekarang sudah bebas dari tugas , waktuku kuhabiskan untuk persiapan pulang dan mba Beda bilang dia tidak akan menerima anak kost lagi.

          Seperti biasa jika aku ke Pasar Pagi dan ke Pekarungan aku selalu motong jalan  yang sama jika ke Pekarungan aku belok ke gang sebelah kiri tapi jika ke Pasar           Pagi  ini aku belok sebelah kanan lewat pabrik Roti dan aku lewat jalan pintas lagi, kali ini langkahku dihentikan oleh seorang lelaki tua ,berambut putih ,bermata sipit dan berkulit kuning kebanyakan orang cina; tinggi sedang-sedang saja. 

Mba Beda pernah bilang kalau dia seorang Peramal , banyak orang-orang bermobil dan orang kaya datang ke rumahnya untuk minta diramal, kali ini aku bingung dan heran ada apa si engko memanggilku dan minta agar aku mampir ke rumahnya, karena tetangga sebagai pendatang tidak mungkin kutolak, akhirnya aku mampir dan si engko mempersilahkan aku duduk di ruang tamu.

          Si engko bertanya " Namanya siapa Nok " Nok adalah panggilan untuk anak gadis di Cirebon, " Tuti engko " jawabku singkat , " Nama lengkapnya ?  tanya si engko lagi, aku bertanya dalam hati ada apa gerangan dengan si engkok ini ? aku terus terang tidak percaya dengan ramalan dan gratis aja aku enggak mau minta diramal apa lagi bayar seperti mereka yang datang kesini, " Tuti sunaryati " jawabku.

Lalu aku berpikir lagi , mungkin si engko penasaran dengan kehidupanku sebagai pendatang, keingin tahuannya besar sama halnya mba Beda pernah diramal ketika mba Beda baru pindah dan sebagai tetangga baru, sama halnya aku , mba Beda tidak percaya juga dan dijawab dengan senyum saja.

Lalu si engko meminta aku mengkurkan telapak tanganku yang sebelah kanan, " Nok pernah patah hati sekitar dua kali atau tiga kali " katanya dengan yakin dan aku tersenyum , " Benarkan ? "  aku jawab dengan tersenyum " Bagaimana patah hati enkok, wong pacaran aja belum pernah he he he "  " acchhhh... masak ? " katanya,

" iyaaa enko " kali ini dia agak kurang percaya dengan ramalannya sendiri karena jawabanku. Aku memperhatikaannya masih dalam keadaan agak kebingungan.