VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 22-07-2019 à 21:22:50

          Hari senin adalah hari prtama kali aku PKL di Jakarta Loyd, pertama aku bertemu dengan Pemimpin Perusahaan dan aku disini selama dua minggu.

          Karena hari senin aku mendapat satu gelas kacang hijau seperti karyawan lainnya, setiap harinya aku diperlakukan seperti karyawan karena aku PKL  maka hanya setengah hari tidak sampai sore , sama halnya seperti aku di EMKL tidak full time. Perusahaan ini juga terletak dalam lingkungan Pelabuhan dan Perusahaan ini mengurus ekspor  dan impor , karena aku berhubungan dengan ekspor makanan ternak maka yang aku pelajari berhubungan dengan ekspornya terutama berkaitan dengan pengangutan kapalnya sejak diterima dari Gudang ke Kapal adalah tugas dari Perusahaan Jakarta Loyd.  Ada kejadian lucu di bagian gudang ketika aku Pkl di EMKL , disana aku lihat untuk pengeluaran barang dari gudang dan barang akan dimuat ke kapal harus ada tanda tangan  dan setelah ada tanda tangan barang boleh keluar dari gudang. Jika barang lama di Gudang maka akan banyak mengeluarkan sewa gudang.

Karyawan dari perusahaan berkata " Untung ada kamu Tik kali ini kita enggak ngasih duit biasanya kita kasih duit baru bisa terima tanda tangan " " lho kok begitu " kataku dengan keheranan " yacchhhh begitulah , di pelabuhan semua serba duit, terpaksa  kita nyogok tidak ada pilihan agar cepat tanda tangan" aku sudah mengerti pantas aja  perusahaan EMKL dibutuhkan uang banyak, kalau tidak akan gulung tikar.

          Baiklah aku lanjutkan lagi aku PKL di Jakarta Loyd, disini aku diberi  tahu caranya pengangkutan barang  via kapal  oleh salah satu karyawan dan aku diberi copy dokumen yang diperlu dll, kali ini aku masih dikantor belum terjun langsung melihat pemuatan barang ke Kapal katanya nanti kalau materi teori sudah cukup baru diajak kelapangan untuk melihat secara operasional.

          Di Cirebon kehidupanku berjalan seperti biasa , 6 bulan terasa lama dan penuh dengan penderitaan aku harus hemat , kadang  aku beli serpihan Roti untuk pengganjal perutku diwaktu malam hari. Kebetulan Pabrik roti tidak jauh dari tempat tinggalku dan aku membeli serpihan roti dengan harga murah, lumayan yang penting kenyang.

          Disaat aku duduk-duduk bersama mba Beda diwarungnya disore hari, tiba Sri berdiri dihadapanku , aku termangu memandangnya ssementara itu dia mengulurkan tangannya kepada mba Beda dan aku " Apa khabar Tuti ? " dia menyapaku sambil tersenyum. Aku membalas uluran tangannya serasa berkata " Khabar baik " masih dalam situasi tak percaya apa benar ini Sri , kali ini aku lihat Sri dalam keadaan segar bugar dan muka berseri beda dengan Sri terakhir aku temui.

Dia bercerita sekarang dia sudah sehat, tidak labil lagi dan ingin melanjutkan PKL-nya yang tertunda dan dia tinggal di bulek Tati. Aku bilang dia bisa main ke tempatku jika dia pulang dari PKL.

         Selama aku tinggal di Cirebon sore hari aku sering diajak pengajian di Pekarungan dimana sebagian besar yang hadir keturunan Arab. Disana aku mendengarkan ceramah dan ketika pulang aku diajak mba Beda mampir ke rumah orang tuanya di Pekarungan. Tak heran aku dekat dengan keluarga orangtua mba Beda,kadang aku diajak makan dengan masakan khas Arab, sop ala Arab memakai kacang hijau dan memakai kunyit dan nasi Kebuli yang khas.

          Kadang mba Beda minta tolong padaku untuk mengantarkan sesuatu ke orang tuanya , tak heran jalan ke Pekarungan dengan jalan pintas lewat gang, aku sampai hapal karena sering lewat disitu dan juga aku suka nonton TV di tetangga dekat gang rumah tempat kostku , aku banyak kenal dengan tetangga disana ada juga  yang jual keredok,lotek serta sayur asam ala Cirebon yang sudah matang murah meriah jadi sesuai dengan kantongku.

Di depan seberang rumah aku juga banyak kenal tetangga, pernah aku dan mba Beda jadi saksi sepasang suami istri yang dinikahkan lagi via Khotib di rumah mba Beda. Kata mba Beda jika sepasang suami berantam dan salah satunya mengatakan CERAI maka kehidupannya tidak akan bahagia, bisa jadi rizkinya seret,susah dapat pekerjaan dll. Itu juga yang dialami salah satu tetangga kita.

Kata mba Beda  lagi setiap berantam mereka selalu mengatakan CERAI dan atas anjuran mba Beda akhirnya mereka dinikahkan dengan memanggil khotib .

Alhamdulillahhh ... setelah dinikahkan kembali beberapa hari kemudian sang suami mendapatkan pekerjaan dan mereka hidup bahagia.