VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 09-07-2019 à 12:49:48

          Kadang aku beli nasi Lengko, nasi lengko makanan khas Cirebon terbuat dari nasi,toge,tempe goreng dan daun kucay,bawang goreng dan saus kecap serta sambel kacang . Nikmat sekali ..... pagi hari di depan gang rumah  ada  yang jual  serabi diisi dengan tempe goreng, ini sangat khas karena berbeda dengan serabi pada umumnya yang memakai gula santan.Kalau di Cirebon serabi yang memakai gula santan nama- nya serabi cinca. Jadi ngomong makanan nichhh ..... ok, aku lanjut ceritanya.

          Aku praktek di Pelabuhan dan aku senang melihat-lihat kegiatan bongkar muat barang,tongkang dan banyak para kuli pelabuhan hanya memakai kaos oblong bekerja dengan kulit coklat kena sinar matahari serta bermandi keringat mereka giat bekerja demi menafkahi anak istri mereka. Di Pelabuhan mereka bekerja dibawa yayasan khusus untuk pekerja sehingga mereka terorganisir.

          Hari ini aku aku diajak untuk naik kapal boat , tanpa ragu aku  terima tawaran karena aku ingin tahu cara kerja boat memandu kapal untuk masuk pelabuhan. 

Aku  senang  sekali diizinkan untuk mencoba kemudi , ini pertama kalinya dan sangat menarik.  Untuk hari aku mencari data hanya setengah hari dan ketika pulang di tengan jalan yang berdebu dan panas , langkahku terhenti oleh motor besar "  Tik .... ayo saya antar  "  senyumnya mengambang diatas motor besarnya.

Kulihat Haryanto menawarkan boncengan seperti biasa " Terima kasih, engk jauh kok Har " seperti biasa jawabanku menolak. Lalu diapun berlalu dengan sepeda motornya  Ketika datang ke kostsanku aku selalu minta agar tidak lama-lama sebab pak Rt yang didepan rumah curiga  walau pintunya  aku buka  lebar-lebar,akhirnya Hariyanto tidak pernah datang lagi.

          Sri entah mengapa sudah beberapa hari ini dirumah  saja, melamun,menangis dan kalau ditanya hanya menagis tidak mau cerita ini yang membuatku bingung,akhir nya dia minta pulang ke Muntilan. aku sudah nasehatin tapi dia tetap aja ingin pulang dan katanya tidak perduli dengan PKL yang penting pulang.

          Karena dia  menangis terus  makanya  aku antarkan  pulang karena aku sudah berjanji pada bapaknya akan kuserahkan kembali pada orang tuannya, masalah nanti seandainya dia datang lagi untuk  melanjutkan PKL itu bukan tanggung jawabku lagi.

          Akhirnya kita pulang ke  Jogyakarta  karena  kereta sudah tidak  ada lagi ,kita menuju ke Terminal ternyata Bis yang langsung jogyakarta sudah berangkat, jadi ada nya Bis yang tidak langsung ke Jogyakarta yang langsung tidak ada  terpaksa kita naik juga , saya lupa waktu itu dikota mana.

          Bis melaju diatas aspal  selama diatas  bis aku tidak banyak bicara dan kali ini Sri  tidak menangis lagi tapi dia minta  kembali lagi ke Cirebon mustahil aku berhenti dan kembali ,   aku takut nanti  begitu kembali ke Cirebon dia minta kembali lagi jadi menurutku lebih baik kuntarkan kembali pulang dan setelah tenang silahkan kembali lagi ke Cirebon jadi tidak menjadi beban lagi untukku karena dititipkan oleh orang tua nya, semua itu aku jelaskan ke Sri "  Aku takut nanti bapak marah Tik "  katanya dengan bingung " Serahkan ke saya nanti aku jelaskan kepada bapakm " kalau sudah tenang kembali lagi Sri " aku berusaha meyakinkan Sri  dan akhirnya dia mau menerima saranku, kalau aku lihat Sri kelihatannya sedang dalam keadaan labil.

          Kita diturunkan dikota yang sesuai kesepakatan , hari mulai gelap karena tidak ada Bis yang menuju ke Jogyakarta akhirnya kita terpaksa naik Mini bis yang hanya untuk sekitar 8 orang dengan supir apa boleh buat terpaksa.

         Kita sampai di  Jogyakarta  tengah malam dan penumpang yang  didalam Mini bis  tinggal 5 orang dimana wanitanya kita berdua akhirnya kita sampai di Persimpa-ngan Jetis " Mbak kita hanya bisa sampai sini " aku dengan agak sedikit marah berkata " lho...... mas menurut perjanjian sampai ditempat sesuai yang disepakatin " "saya khan.... tidak tahu kalau tempat mbae ternyata masih jauh " " aku tidak kalah sengit menjawab " Enggak jauh kok mas paling 10 menit lagi " aku berusaha meyakin kan agar diantar, karena aku pikir masak tega membiarkan dua wanita berjalan ditengah malam, " Baik mba saya antar tapi mba harus tambah duit lagi " waahhhhh ini sudah enggak benar .. pikirku, dia pikir kita bisa diperas lalu " Kalau gitu aku tu-run disini aja, lebih lebih baik kita jalan aja "  dengan jengkel  aku dan Sri beranjak keluar dari Min ibis , ada yachhh.... manusia tega sama wanita membiarkan  berjalan  ditengah malam dan yang lebih parah lagi malah mau diperas l, duniaaa... duniaaa.. duit menggelapkan hati manusia, rasa kemanusian tidak ada lagi.