Hari pertama Neni datang aku dan dia masih seperti dulu tidak dekat , jadi kita hanya say hallo saja. Akhirnya kita tidak banyak ngomong, tapi memang dari dulu di Curup aku tidak banyak omong kecuali dengan orang-orang tertentu aku bisa banyak ngomong. jika aku berhadapan dengan orang yang belum kenal betul aku bingung untuk mulai pembicaraan jadi aku lebih banyak diam.
Dia pasti ingin ketemu dan mengenal anak kandung/anak bungsu mbah Ida, aku belum tau pastinya dia sudah tahu apa belum kalau dia anak adopsi yang jelas setiap idul Fitri bapak kandungnya sering berkunjung ke tempat mbah Ida.
Adikku akhirnya kuliah di Umprok 45 (Universitas Proklamasi 45 ) dan dia tinggal bersama kita, jadi kita tinggal bertiga di rumah bulek dan om ; aku dan masku akan Praktek Kerja Nyata selama 6 bulan , aku berencana ke Pelabuhan Cirebon dan kakakku ke Pelabuhan Pelembang , jadi akhirnya hanya adikku yang di rumah bulek ini otomatis mengurangi beban bulek.
Kata Dosenku bapak Martono, kebanyakan begitu praktek tidak pulang ke Kampus tapi mereka pada bekerja dan menyusun Skripsi serta ujian Skripsi nanti " Nanti saya kasih surat Rekomendasi untuk Kepala Pelabuhan agar dapat pekerjaan disana Tuti " kata Dosenku.
Sekarang di rumah bulek datang Aris keponakan om yang datang dari Sulawesi dia seleting sama dengan adikku , kelihataannya Aris cocok dengan adikku mereka dalam sekejap cocok satu sama lain dan Aris kuliah yang sama dengan adikku d i Umprok tapi aku lupa jurusan apa, maklumlah kejadiannya sudah berpuluh tahun laluhe he he he
Tentang hubunganku dengan cucunya mbah Noto biasa aja tidak ada kemajuan, memang sejujurnya aku mulai menyukainya tapi aku melihat pada dirinya seperti gayung bersambut tapi dia tidak maju jadi bungung daku dengan ketidak pastian., dibilang suka tapi dia enggak maju,dibilang tidak suka tapi banyak yang melihat dan mengatakan dia suka begitu juga aku merasakan yang sama intinya ketidak pastian yang tidak berakhir menggantung......
Akihirnya malam itu aku bermimpi melihat ular besar tapi anehnya ular itu berkepala dua yang satu mengarah diriku dan kepala satunya menuju kearah lainnya, setelah beberapa hari aku mendengar khabar kalau cucu mbah Nyoto sebenarnya suka tapi dia sudah bertunangan dengan keponakan istri pamannya dan sudah tunangan selama 10 tahun, tunangannya orang Semarang.
Mbah Noto bilang ke aku jika ke Cirebon mampir ke rumah ibunya mas Ari yaitu bulek Tati anak mbah Noto dan mbah Noto memberikan alamatnya.
Sebelum aku berangkat ke Cirebon aku dan Edi kerumah Sri di Muntilan disana aku ketemu dengan orang tua Sri ,beliau menitipkan anaknya padaku agar hati-hati disana karena Sri belum pernah jauh dari orang tuanya.
Sepulang aku dari rumah Sri aku mempersiapkan diri apa saja yang harus aku bawa , baju seragam berserta perlengkapannya serta surat dari Dosenku untuk Kepala Pelabuhan serta Surat Pengantar selama aku PKL, serta rencana mana saja yang aku akan tuju untuk membuat skripsiku.
Ooohhhh yacchhh .... ada kejadian lucu nichhh.. karena aku kecil orang ;tidak penyangka kalau aku kuliah , aku butuh mencari buku pelajaran bhs. Inggris tentu saja berkaitan untuk tingkat kuliah dan aku ditemani Warti , kita masuk ke Toko Buku Gunung Agung dekat Tugu. Disana aku mencari-cari buku yang aku cari , aku menuju ditempat yang ada bacaannya khusus Perguruan Tinggi dan aku melihat-lihat dan mencari yang aku cari, tiba seorang pria berseragam menghampiri diri kita kiranya penjaga Toko " Mba maaf disini bukan untuk anak SMP, kalau mau cari khusus untuk SMP yang disebelah sana " sambil menunjukkan tangannya ke arah tulisan untuk SMP masih dalam keadaan bengong Warti lalu meralat " Mas... mba ini sudah kuliah makanya cari yang sebelah sini " lalu si penjaga toko menjawab "oohhhh... sudah kuliah tohhh.. sangka saya masih SMP, soalnya kecil " sambil agak heran dan malu diapun pergi. Ternyata punya badan kecil ada untung dan rugi , untungnya awet muda ruginya laki-laki tidak mau mendekat soalnya dianggap masih anak-anak.