Di kampus aku punya teman akrab namanya Sri, dia tinggal di Muntilan Magelang, setelah tingkat dua taruni tinggal 7 orang sebelumnya 11 orang. kiranya erosi mungkin merasa tidak cocok sama halnya aku, tapi aku tetap jalan terus tidak punya pilihan atau mungkin karena alasan lain ntahlah aku tidak tahu dengan alasan mereka keluar.
Sri sering main ke Blunyah sehingga bulek hapal, oohhh... yachhh di kampus ada taruni yang paling cantik jadi favorit para taruna yang satu tingkat dengan aku , siapakah taruni yang jadi Bunga kampus ? Marda Monalisa itulah orangnya sesuai dengan namanya yang indah berkulit kuning langsat, sedang saja tidak tinggi ,tidak pendek dan dengan paras muka yang tidak jemu untuk di pandang, aku saja yang wanita kagum apa lagi para taruna.
Marda berasal dari Banjarmasin Kalimantan Selatan, karena kecantikannya tak heran sejak pelonco banyak kakak tingkat yang menaruh hati padanya mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan bunga kampus untuk dijadikan pacar dan akhirnya yang memenangkan hatinya Marda, kakak tingkat namanya Parsatuan, dia berasal dari Sumatera utara ( orang Batak) sama seperti kak Roland hanya berbeda Marga, kalau kak Roland beragama kristen sedang kak Parsatuan agama islam, dia termasuk taat pada agama karena aku sering ketemu di Musolah ketika aku akan sholat. Kak Parsatuan berkulit coklat gelap, tinggi rada kurus dan berpenampilan sederhana dan bisa ditagorikan tidak ganteng, banyak teman-temanku dan kakak tingkat kok Marda suka yacchhh...... kini aku baru tahu kalau wajah ganteng atau cantik bukan jaminan mendapatkan yang ganteng atau cantik juga, tapi kecocokan dan kenyaman itu yang penting serta ganteng atau cantik itu relatif ditambah lagi berbudi baik , menarik itu yang paling utama karena tidak akan luntur.
Di Jogyakarta banyak tempat kursus bhs. inggris dan aku ingin menambah ilmuku ada tempat kursus di jln. Pakuningratan namanya International College dan aku mengambil jurusan Pre Elementary enggak lama hanya 3 bulan.
aku kursus seminggu 2 kali. lumayanlah untuk nambah ilmu mumpung di Jogyakarta, selain kota sepeda yoyakarta juga terkenal kota Pelajar.
Tanpa terasa kursus Bhs. Iggris selesai dan aku mendapat Certifikat, lumayan untuk menambah mencari kerja nanti. Aku pengen ke Elementary tapi kendala biaya aku tidak mau memberatkan orang tuaku. Nanti jika aku punya uang aku akan Kursus lagi ke level berikutnya.
Aku ingat pada hari dimana bulek agak marah, dia bilang ke diriku kalau dia kecewa sama ibu kandungnya yaitu mbah Ida, karena Neni akan melanjutkan kuliah di salah satu Akademi di yogyakarta , tapi dia akan ngekost. Bulek kecewa karena bulek tidak bisa kuliah serta tidak tinggal dengan ibunya. jadi tidak dapat kasih sayang dari ibu kandungnya sedang Neni dapat kasih sayang penuh. Aku maklum siapapun akan kecewa dan marah, tapi kembali lagi mungkin ini sudah garis perjalanan hidup manusia dimana setiap manusia punya jalannya masingmasing.
Akhirnya Neni datang ke yogyakarta dan menemukan Kuliah di Akademi, aku lupa nama Akademinya. Dulu aku ingat ketika aku masih SMP Neni selalu ngiri padaku ketika mbah memberiku uang sekolah hal itu yang membuatku tidak dekat dengannya. Adikku Edi juga datang ke Yogyakarta ingin melanjutkan kuliah dan akhirnya kuliah di Universitas Proklamasi 45 ( UP45 ).
Sudah kubayangkan bagaimana beratnya orangtuaku membiayai tiga anak yang kuliah tapi untungnya yogyakarta biaya kuliah masih murah dibandingkan dengan jakarta,Bandung atau Surabaya. Tahun depannya tingkat tiga; aku dan masku akan Praktek Kerja Lapangan untuk menyusun Skripsi selama 6 bulan di Pelabuhan dan ini akan memakan biaya lagi, untuk itu aku akan mengambil di Pelabuhan Cirebon sedang kakakku di Palembang, ini baru rencana lagian ini masih menunggu tahun depan pikirku, kali ini aku dan masku berencana tidak satu tempat lagi mungkin dia tidak mau aku selalu jadi bayang-bayang untuk dirinya.
Sejak dia tidak naik kelas di SMP dan kita satu leting dia mulai tidak suka padaku, aku selalu mengalah karena dia lebih besar dan SMA satu sekolah lagi walau beda jurusan dan aku menjadi juara satu , dia bertambah karena guru-guru dan teman-teman banyak yang tahu kalau kita kakak beradik setelah itu kuliah satu Akademi lagi tambah dia tidak suka karenanya aku merasa aku tidak punya pelindung , malah pernah salah satu Dosen , bapak Martono bilang " Tutik yang cocok jadi kakak harusnya kamu " wajar bapak Martono bilang seperti itu sebab setiap pengurusan Administrasi untuk kuliah atau yang lainnya kakakku tidak mau maju , jadi aku yang mengurus administrasi masku juga. Pernah aku dengar dari seseorang masku mengeluh katanya " Tuti bisa ini itu aku tidak dan bla bla .. " Pantas dia sering marah kalau sama aku, kiranya penyebab ini tochhhh......
Sekarang aku baru tahu jika kakak adik satu leting tidak bagus jika Sekolah atau kuliah di kampus yang sama ini akan berakibat jelek untuk si kakak jika si adik selalu unggul dari dirinya dan dia tanpa disadari akan membenci adiknya karena ketidak berdayaannya, jadi tidak bagus untuk physikologi si kakak.