Sebetulnya banyak duka dari pada sukanya selama disini tapi aku tidak perlu menceritakan semuannya, biarkan menjadi kenanganku saja.
Mas Jas menemukan dambaan hatinya dan ingin membina keluarga, akhirnya diputuskan akan diadakan acara pernikahan dan hajatannya di rumah bulek, tentu saja aku ikut andil dalam kesibukan terutama kebagian buat makanan dan yang lainnya
Sebelum hari hajatan aku sudah sibuk tepatnya satu hari sebelumnya aku sudah sibuk bikin cake, lumayan banyak aku lupa berapa loyang masalah telur jangan kuatir masalah telur sebab om dan bulek ternak ayam petelur.
Hari pernikahanpun tiba, kursi ditata dihalaman dan didalam di pasang tikar dan karpet untuk acara pernikahan . Lumayan banyak juga yang datang , seperti acara pernikahan cara Jogyakarta pada umum penyambutan sebagai tuan rumah dengan bahasa jawa halus istilahnya Kromo inggil, terus terang aku tidak banyak mengerti. Hanya sebagian saja yang aku mengerti.......
Sebelum acara pernikahan KUA, dibacakan Al'quran dan setelah acara Pernikahan .
Acaranya berbeda dengan Sumatera, disini makanan langsung diracik di piring dan langsung dibagikan , jadi tamu undangan tidak mengambil makanan sendiri, biasanya satu piring terdiri nasi, sambal goreng krecek,bihun goreng,ayam goreng, krupuk udang. dan buah pisang.
Kulihat mas jasman gagah dengan pakaian adat jawanya jasnya dan mba dengan baju kebayanya adat jawa juga, kelihatannya mereka bahagia sekali terpencar dari senyum yang selalu menghias diwajah cerah mereka.
Akhirnya acara hajatan selesai dan berjalan lancar, seperti biasa beres-beres dan mengembalikan barang-barang sewaan seperti piring,gelas,kursi dll.
aacchhhhh.. badanku tersa remuk capek banget tapi lega karena acara berjalan lancar, alhamdulillahhhh..
Pengantennya kembali ke rumah mbah Musri karena di rumah bulek hanya untuk numpang nikah saja. Mas Jas dan istri tinggal di rumah mbah Mustri.
Selamat Menepuh Hidup baru mas Jas dan mba semoga rukun selalu dan bahagia aamiin, Doaku selalu menyertai kalian.