Ada kejadian lucu di rumah dengan penerapan disiplin tidak boleh nonton TV dimulai dari jam 19.00 awal mulanya berjalan lancar kita patuh dengan paraturan yang dibuat om,Yanto sekarang kuliah di UGM Fakultas Kodektoran, asal mulanya kita semua mengikuti peraturan itu tapi lama-lama kita bosan dan ngantuk karena tidak ada hiburan. Yanto di kamar sendiri sedang Ndaru sekamar dengan masku sedang aku dan Warti sekamar berdua.
Kali ini tidak seperti biasanya aku dan Warti belajar di meja makan karena bosan belajar di kamar rasanya ngantuk , di meja makan di depannya ada TV , Kiranya dik Ndaru dan masku juga bosan di kamarnya mereka gelar tikar di depan TV sambil belajar sementara TV dimatikan, sebelah kiri rungan adalah kamar om sementara kamar Yanto disebelah . Om dan bulek jam 19.00 mereka masuk ke dalam kamar sekitar jam 20.00 terdengarlah suara " groooggg ... grogggg... groggggg " ooohhh itu pertanda om sudah tidur, karena om kalau tidur ngorok, tanpa ragu lagi dik Ndaru menghidupkan TV sehingga kita berempat nonton TV sambil belajar. Awal mulanya berjalan lancar tapi kali ini berbeda, sedang asiknya kita nonton tiba-tiba terdengar pintu kamar om dibuka ' krak .. " dik Ndaru dengan sigap mematikan TV tak lama kemudian keluar dari kamar om dan bulek mau ke Toilet dan kamar mandi , karena kamar mandi,Toilet dan Dapur di luar sehingga harus lewat ruang makan sementara itu kita berempat belajar lagi. Setelah om dan bulek kembali lagi ke kamarnya dik Ndaru menghidupkan lagi TV, aku dan Warti nahan ketawa melihat tingkah dik Ndaru karena sewaktu om dan bulek keluar dari kamar dik Ndaru pura-pura belajar.
Kiranya om lama-lama tahu juga kalau dik Ndaru sering melanggar peraturan, kalau aku,masku dan Warti hanya pengikut tidak berani menghidupkan TV, akhirnya om mencabut peraturannya dan berjalan seperti biasa. Merdeka ... !
Aku ingat lagi sa'at om dan bulek akan pergi ke Jakarta dalam beberapa hari, sebelum berangkat kita dikumpulkan di meja makan, mirip rapat pleno he he he
om mulai berbicara sebagai kepala rumah tangga " Ndaru,yanto,Nano,Tuti dan Warti, saya dan ibumu akan ke jakarta, jadi untuk Ndaru,Yanto,Nano kalian kasih makan ayam dan Tuti ,Warti masak serta beres-beres rumah dll sampai disini ada yang mau bertanya ? " dalam hatiku " Kok mirip film LITTLE HOUSE ON THE PRAIRE " film kesenenganku di TVRI . Yacchhhh begitulah kenanganku pada om yang penuh disiplin , keras serta maaf rewel dalam hal makan , oohh yacchhh om punya gelas khusus untuk om yaitu gelas besar untuk tehnya.
Begitulah kehidupan di rumah om dan bulek yang serba disiplin, banyak peraturan dan aku tidak punya pilihan selain harus menjalaninya.
Aku dan masku dapat uang saku tiap bulannya,untuk beli buku dan kebutuhan lainnya lumayanlah walau tidak banyak tapi lumayanlah untuk beli yang aku inginkan . Sudah tentu tentu aku harus super hati-hati , biasanya aku suka banget berdua dengan Warti makan baso Sandemo di jalan Petinggen , untuk itu aku harus menunggu kiriman uang tiap bulannya.
Kalau pas malam belajar dan kita lapar biasanya masku,dik Ndaru atau Yanto cari gorengan di Kranggan bukanya tiap malam murah meriah.
Di Kampusku diadakan Study Tour ke Cirebon untuk mengenal Pelabuhan selama beberapa hari, waktu yang ditentukan tiba dan kita berkumpul di stasiun . Seluruh Taruna dan Taruni tingkat satu dan dua berkumpul, kalau tingkat tiga tidak ada sebab biasanya begitu tingkat tiga mereka langsung KKN selama 6 bulan susuai Pelabuhan yang dituju dan begitu pulang mereka langsung membuat skripsi sehingga tidak aktif lagi di Kampus kecuali bertemu dengan Dosen Pembimbing serta setelah di ACC atau disetujui baru ujian Skripsi; tapi kakak tingkat banyak yang bilang yang KKN tidak kembali lagi ke Kampus karena mereka melih bekerja di Pelabuhan dimana mereka KKN, mungkin mereka berpikir kapan-kapan saja nyusun skripsi lebih baik bekerja jika ada kesempatan untuk bekerja, apa lagi banyak gosip bahwa Akademi kita akan diambil alih oleh Pendidikan dan Kebudayaan jadi tidak dibawah naungan Departemen Perhubungan Laut lagi. itu yang kudengar dari kakak tingkat dan para Dosen. Nasib kalau Kuliah ditempat yang tidak bonafit