Acara perpeloncoan yang terakhir adalah long mars ke Pantai Parang Tritis, aku seperti biasa membawa ransel berisi batu bata ditambah satu dan sekarang ditambah satu derigen kecil air jahe pakai gula jawa , untuk memudahkan minum dari ranselku aku salurkan slang kecil sehingga aku mudah meminumnya tinggal sedot saja. tapi teman-temanku mereka membawa air jahe memakai botol, sehingga agak susah kalau mau minum harus mengeluarkan dulu dari ransel.
Kita berangkat dari kampus sore hari jam 16.00 , kita berkelompok setiap kelompok terdiri 7 orang dan setiap orang selain membawa ransel juga membawa bendera sandi, ada yang sandi Delta Romeo, Delta alpaha dll. untuk aku aku lupa sandi apa .. harap dimaklumin yachh pembaca maklum aku udah tua, banyak lupanya he he he
Kelompokku mulai bergerak menuju ke Parang Tritis, dengan semangat kita mulai berjalan dan dengan bangganya kita berjalan layaknya prajurit , bendera warna-warni berbentuk kecil berkibar ditiup angin, sepanjang jalan banyak orang memandang kagum.
Aku yang paling kecil di barisan paling belakang, lumayan jalan kaki pegal tapi yang membuat terhibur kita berjalan di jalan beraspal dan kadang kiri kanan pemandangan sawah dengan padi yang hampir menguning dan sesekali panitia lewati dengan motornya sambil mengontrol kita siapa tau ada yang pingsan.
Akhirnya terdengar suara deburan ombak terdengar ditelingaku, sebentar lagi kita sampai, benar juga akhirnya kita sampai di pantai dimana disana sudah ada group lain yang lebih dahulu sampai, groupku sampai sekitar jam 24.00 walau capek banget tapi aku merasa senang karena dihadapanku terbentang laut dengan deburan ombak yang gemuruh dan bau air laut dihidungku hmmmmm....... segarrnya, keringat becampur dengan udara malam yang cukup segar. Setelah upacara penobatan kita sebagai taruna dan taruni dan kakak tingkat membentuk lingkaran saling bergande-ngan tangan erat agar tak terbawa ombak, akhirnya selesai sudah acara penobatan-nya. Kini badanku terasa segar setelah diguyur air laut walau lengket karena asin.
Kita bermalam di pantai dan kita berbaur dengan kakak tingkat dengan akrabnya, wajah-wajah bengis,bentakan-bentakan dan peritah-perintah otoliter sirna sudah bersama air laut Pantai Selatan.
Esok harinya kita pulang kembali ke jogyakarta dengan mengendarai sebuah truk. Selesai sudah perpeloncaan yang benar-benar menguras tenaga dan waktu . Kita mulai kuliah dan aku berada dikelasku bagian Administrasi Pelabuhan mayoritas laki-laki, perempuannya hanya 11 orang termasuk diriku.
Aku kuliah berangkat dari rumah sekitar jam 13.00 dan pulang dari kuliah jam 20.00 aku selalu jalan kaki , aku pergi tidak selalu dengan masku, dia selalu dijemput oleh temannya. Lumayan capek jalan kaki dengan memakai sepatu pantpel dengan hak setinggi 5 cm , karena terbiasa tidak capek tapi betisku jadi besar.
Aku punya teman bernama Catur dan kalau aku berangkat kuliah kadang aku bersamanya karena aku selalu lewat , dia tinggal berdua dengan adiknya di Perumahan tentara . Akhirnya aku punya teman untuk berangkat bareng dan pulang bareng. Tapi kadang aku juga sering pulang sendiri sebab Catur lebih sering pulang bareng dengan rombongan kak Roland, dari dirinyalah akhirnya aku akrab dengan kakak tingkat yang dulu selalu membantakku terutama kakak Roland.
Ternyata begitu aku mengenalnya dia orangnya tegas dan kalau bicara asal saja tanpa dipikir, kadang aku tertawa melihat tingkah mereka ketika berangkat sama-sama dan kadang pulang sama , kita pulang sama-sama jalan kaki karena kita satu arah tapi yang paling jauh barang tentu aku.