VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 11-03-2019 à 09:33:55

WARUNG EMAK

          Tibalah waktunya emak membuka usaha sesuai dengan rencana sebelumnya, dengan bermodalkan uang seadanya yang masih tersisa dari gaji emak dan uang bonus dari majikan emak yang baik , sebetulnya majikan emak sangat keberatan emak keluar karena sudah cocok dengan masakan emak tapi apa boleh buat, direlakan juga.

          Pagi ini emak dibantu dengan seluruh keluarga menyiapkan dagangan, meja diletakkan di depan rumah, diatasnya diletakkan Etalase  kaca ukuran  1 x1 m dan cobek  terbuat dari batu agak besar serta keperluan lainnya, pagi ini emak dengan semangat dan muka berseri-seri menyiapkan segalanya, emak berpakaian kebaya rapi dengan konde kecil dikepala , kata emak jika kita berjualan kita harus rapih dan bersih sehingga orang tertarik untk membeli dagangan kita. Bapak ikut mengatur dan menyusun meja untuk orang yang makan sebelum bapak berangkat kerja. Aku membantu menyapu lantai dan mengepel nya, karena lantai yang di ruang dalam terbuat dari papan aku mengepelnya dengan lilin dan dicampur dengan minya tanah, tentu aja aku belajar dari pemilik rumah.

Dua meja panjang disusun di sebelah kanan dan kiri terbuat dari papan dan beralaskan plastik sebagai taplak mejanya beberapa kursi plastik tersusun disana. Untuk ruang tamu dipakai juga untuk makan jika diruang depan penuh jadi merupakan ruang cadangan, ruang tamu sudah rapi dan dan bersih.

          Akhirnya ada pembeli pertama dan makan lotek buatan emak, lotek emak sangat enak aku sangat suka jika emak membuat lotek, emak pintar masak dan masakannya sangat enak. Aku belajar masak dari emak , emak dengan sabar mengaajari aku masak.

          Hari ini ada beberapa pembeli ada yang dimakan di warung dan ada yang dibungkus dibawa pulang, aku membantu emak setelah pulang sekolah.

          Akhirnya jualan emak hari demi hari mengalami kemajuan dan seperti biasa aku membantu emak menyiapkan minum,mencuci piring dsb.

          Warung emakpun mulai dikenal dan emak mulai banyak pelanggan, bapak masih seperti biasa bekerja dan kita seperti biasa rutinitas dengan kegiatan kita sehari-hari.

          Musim Durenpun tiba dipinggir jalan,dipasar banyak orang jualan Duren.

Bapak dan temannya ingin mencari tambahan penghasilan, bapak dan temennya pergi mencari Duren  untuk dijual.

          Dengan semangat bapak dan temannya menggelar Duren untuk dijual di depan Toko yang sudah tutup disore hari, bapak jual Duren setelah pulang kerja.

          Malam itu bapak menyiapkan sarung dan dan minum utuntuk siap-siap berjualan.Aku bertanya kepada bapak melihat bapak hendak pergi " pak mau jualan ? bapak enggak tidur di rumah ?  , iya Tik. doain bapak jualannya laku yachhh..... "

aku memandang kepergian bapak untuk mencari tambahan uang, alangkah kasihan bapakku demi keluarga tidak tidur dan kedinginan untuk keluarga, aku membayangkan bapakku begadang berjualan duren, air mataku menggenang di pelupuk mata, buru-buru kuhapus air mataku agar tidak terlihat kalau aku menangs.

          Esok paginya bapak pulang dengan penasaran aku bertanya .. "pak laris jualannya ? " dengan jawaban datar bapak menjawab hanya laku beberapa butir,  aku melihat bapak menenteng beberapa butir Duren yang masih tersisa.

          Berikutnya bapak tidak berjualan duren lagi, mungkin bapak dan temannya memang tidak punya bakat dagang.

          Hari-hariku diisi belajar giat karena aku harus naik kelas,pergi ke masjid subuh dan magrib,sekolah dan membantu emak jualan setelah pulang sekolah serta kursus bhs. Inggris ke rumah guruku pak Sofrin.

          Aku tidak banyak berbicara sebab aku tidak bisa bhs. curup dan aku hanya bisa  berbicara bhs. jakarta  untuk itu aku lebih baik diam karena aku tidak mau dibilang sok jakarta. dirumah pernah aku ingin berbicara bhs. curup tapi ditertawai oleh masku karena bahasaku kaku sehingga aku memutuskan untuk berbicara bhs. Indonesia saja, aku pikir itu jalan tengahnya.