VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 24-02-2019 à 08:21:58

         Curup sepi sekali terutama dimalam hari, tidak ada Tv dan hanya suara jangkrik hiburan kita ,tidak ada orang lalu lalang padahal Jln. Kartini adalah jalan No. dua.

          Di Curup orang tidak ada yang punya TV karena saluran TV tidak sampai ke kota kecil yang letaknya di daerah pegunungan.

          Dalam bulan puasa Ramadan kita isi seperti biasa dengan puasa , buka puasa, sholat traweh dan sholat subuh di masjid.

          Aku dan kakakku akhirnya didaftarkan  oleh mbah di SMP PGRI 98 di Lapangan Setia Negara,  aku kelas 1 dan kakakku kelas 2  dan kita mulai sekolah setelah Hari Raya Idul Fitri .

          Bapak dengan bantuan  mbah Ida diterima menjadi karyawan percetakan Pemda sebagai karyawan honorer alhamdulillahhhhh saat ini yang penting kerja walau tahu berapa gaji Honorer barang tentu tidak cukup untuk kebutuhan keluarga dan barang tentu juga kehidupan kita saat ini disokong oleh mbah.

          Emak tidak tinggal diam melihat keadaan ini ,emak berencana berjualan kali ini dia ingin menyalurkan bakat bisnisnya dan sesuai dengan uang yang masih disimpannya ingin berjualan gado-gado untuk istilah Curup Lotek dan rujak. Aku menyarankan ke emak untuk jualan Ketoprak Ala pok Neneng yg di Kemayoran dimana bumbunya langsung ulek ,tapi emak ragu takut tidak laku " aku yakin mak pasti laku, sebab sesuai selera orang sini" aku meyakinkan emak dan akhirnya emak menyetujui saranku.

           Karena berhubung masih bulan Ramadan jadi rencana setelah Idul Fitri dan barang tentu harus menyiapkan segala keperluan seperti kaca etalase,kursi untuk orang makan dan lain-lain.

           Akhirnya Idul Fitripun tiba dan ini pertama kalinya kita meerayakan Idul Fitri bersama mbah dan mbah banyak tamu di rumahnya saya membantu mbah menyiapkan minuman jika tamu datang, mbok Musirah menyiapkan gelas-gelas kecil untuk diisi sirup dan segala makanan ringan tersedia di atas meja ruang tamu serta berbagai bolu tersedia disana juga.

           Mbah adalah  Bidan terkenal maka tak heran banyak tamunya dan embah dapat makanan atau bingkisan Idul Fitri dari non muslim , tetanggal sebelah rumah mbah orang cina dan non muslim mereka sering keluar masuk rumah mbah dengan bebas sebab pembatas rumahnya dibuat pintu penghubung dengan  rumah embah begitu juga rumah belakang mbah rumah Nyek yang salah satu anaknya diangkat anak angkat oleh mbah , dapur enyek sebelahan dengan dapur mbah , enyek barang tentu sudah bukan orang  asing untuk mbah. Mereka bebas keluar masuk di rumah mbah begitupun tetangga sebelah kanan rumah mbah , teleransi dalam beragama sudah ada sejak dulu walau berbeda agama kita saling menghormati dan menghargai agama masing-masing.  Ketika Idul Fitri banyak non muslim datang berkunjung ke rumah embah, maka tak heran embah banyak menyiapkan kue dan minum.

          Aku hanya bisa memandang kue-kue yang enak sebab seperti kue bolu lapis ,kue kering keranjang ditengahnya selai nanas,kastengel dan lain merupakan kue pertama kali yang aku nikmati. di Jakarta kita Idul Fitri paling ibuku bukin biji Ketapang,kue gabus,Rengginang.

Untuk mengambil aku tidak berani jika disodorkan aku baru mau makan, beruntung mbah memberikan berbagai jenis kue sehingga jika ada tamu datang ke rumah kita, kita punya kue walau kita belum punya tamu paling tetangga yang punya rumah.

Kue yang makan kita sendiri sepuasnya he he he