VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 01-02-2019 à 10:00:13

PINDAH RUMAH

          Hari ini kita pindah kerumah yang baru, aku dan saudara-saudaraku membantu barang-barang untuk kepindahan kita.

          Kita jalan kaki karena tidak jauh dari rumah mbah lebih kurang hanya 5 menit.

Rumah kita yang baru adalah rumah yang terbuat dari papan, dimana pemiliknya orang Rejang Lebong aku lupa namanya seorang laki-laki berkulit putih dan tinggi sedang serta seorang yang ramah yang selalu tersenyum , sedang istrinya berkulit putih  juga lebih tinggi dari suaminya serta ramah juga. Anaknya ada beberapa orang ada juga yang sepantar dengan diriku.

Satu rumah dibagi dua dengan pemilik rumah, dari luar rumah kelihatan datar, tapi untuk dibelakangnya di dapur turun menggunakan tangga terbuat dari papan. Dapurnya agak luas dan disana ada tungku yang terbuat dari semen untuk masak memakai kayu serta disebelahnya ada kamar mandi yang menyatu dengan toiletnya terbuat dari kayu juga serta dialirkan dari air yang mengalir dari Got depan rumah yang airnya mengalir dengan deras. Disamping sumur air got kecil mengalir tanpa henti, di Curup got dinamakan siring.

          Rumah yang nyaman dan enak untuk ditempati, yang jelas lebih besar dari kontrakan kita yang di Kemayoran yang hanya sekamar. Dirumah ini ada ruang tamu,kamar satu dan ruang depan. dengan halaman depan yang lumayan untuk menanam bunga.

          Alhamdulillahhhhh walau pindah dari kota besar yang ramai dan banyak hiburan beda jauh dengan yang kini ,kota kecil tanpa hiburan tanpa TV karena belum ada chanel TV disini tapi aku suka karena walau kota kecil tapi nyaman dan damai serta hawanya dingin karena kota kecil berpegunungan dan sayur-mayur yang segar.

          Malam itupun adalah hari pertama kita tidur di rumah kontrakan ang baru, suasananya sepi berbeda jauh dengan kota Jakarta yang ramai dan aku ingat ini adalah awal bulan Ramadan sehingga aku harus bangun untuk sahur, ibu dan emak sudah terlebih dahulu bangun untuk menyiapkan makanan untuk sahur.

          Aku,kakakku(Nano) dan kedua adikku Edi dan Ririn serta bapakku masih tidur.

Hawa yang dingin membuat kita nyenyak tidur ditambah kemarin kita bekerja keras  sehingga membuat kita lelah " Tut.. bangun.. aku tidak bergerak .. Tut bangun .." ibuku menggoyang-goyang tubuhku lebih keras dan akhirnya dengan malas aku membuka mataku aku kedinginan kuraih kain untuk menutupi tubuhku dan aku menuju dapur dimana disana ada meja makan dari kayu dan kursi kayu, aduhhhhh.. dinginnya kursi ini, lalu disusul dengan  kakakku, serta kedua adikku dan bapakku tidak lupa bapakku didepan sudah tersedia  kopi hangat itu sudah kebiasaan bapakku ketika bangun. Akhirnya kita makan sahur dengan tempe goreng dan sayur bening caisin, aku memandang sayur  bening caisin hawa dingin begini makan sayur bening dengan malas kusendok nasi bercampur sayur bening, kalau tak ingat untuk energi puasa esok harinya aku malas untuk makan.Akhirnya selesai juga makanku dalam keadaan ngantuk dan kedinginan. aku membantu membereskan meja makan dan aku menuju keruang tamu aku duduk dalam keadaan kedinginan apa lagi sebab kursi tamu terbuat dari rotan tapi beruntung lantainya terbuat dari papan jadi hangat dikaki. Dengan duduk kaki dilipat dan berselimut kain dan setengah tidur aku duduk sambil menunggu suara azan subuh. Masjid lumayan tidak jauh sekitar  8 menit jalan kaki sehingga  suara azan masih bisa terdengar ke rumahku. Akhirnya suara azan berkemundang terdengar sahdu dan merasuk dijiwaku diiringi hawa dingin serta suasana yang sepi membuat suara azan begitu nyaman dan merdu. Lalu aku kekamar mandi menuruni tangga , aku menimba air sumur ternyata air sumur lumayan tidak sedingin yang kubayangkan dan aku mulai wudhu.

Setelah aku selesai sholat subuh ibuku bilang kita boleh tidur lagi sementara itu emak dan ibuku pergi keluar untuk melihat dan belanja sebab tidak jauh dari rumahku dekat pos polisi  dan sekitar  disepanjang jalan kata pemilik rumah  berjejer orang berjualan bermacam-macam sayuran aku ingin ikut tapi aku malas dinginnya aku tak tahan. Emak dan ibu ingin mencoba dan melihat serta ingin membeli untuk sayuran pembuka puasa hari ini.

           Aku melanjutkan tidurku begitu juga kedua adikku dan kakakku melanjutkan tidurnya. Kira-kira jam 8.00 aku bangun dengan malasnya aku masih dalam keadaan kedinginan aku menuju ruang depan dan aku megintip dari balik pintu kaca melihat keluar, suasana diluar masih diselimuti kabut dan aku lihat beberapa orang lewat membawa belanjaan dengan tas berisi sayuran  dan aku lihat juga ada beberapa orang lewat dengan membawa belanjaan dengan bronang yang diikatkan seutas tali lebar dan disematkan di kepala, aku heran alangkah kuatnya wanita itu membawa bronang dengan kekuatan di kepala. Ini pemandangan yang belum pernah kulihat di Jakarta.

Bronang terbuat dari anyaman bambu untuk membawa barang-barang bisa kayu bakar,sayuran dll. 

 

 
                                             

                                          GAMBAR  BRONANG