Kadang aku putus asa dengan keadaan kita yang miskin apakah aku akan bisa tetap sekolah mengingat untuk makan saja kita mengalami kesulitan,apakah aku akan selesai dan menamatkan SD ? itu yang selalu berkecemuk dalam pikiranku,disaat pikiranku melayang berbaring ditempat tidur orang tuaku, tiba-tiba aku melihat lampu teplok yang tergantung didinding di sebatang bambu dan kulihat d bambu berwarna merah walau belum semua hanya sebagian, aku amati lalu aku buru-buru bangun pembaringan cepat kukecilkan lampu Teplok dan kuambil air cucian piring di ember yang tidak jauh dari situ kusiramkan ke bambu dengan gayung dan akhirnya padam, ternyata bambu tempat untuk menggantung lampu teplok terbakar karena apinya kebasaran sehingga pelan-pelan bambu terbakar ... alhamdulillahhh terselematkan dari kebakaran, kejadian ini aku tidak ceritakan karena aku tidak ingin mereka menjadi panik,cukup aku saja yang penting aku sudah mengatasinya.
Guruku selalu bilang untuk mengambil Bea Siswa tapi apa mungkin sebab Sekolah Swasta , aku sudah berusaha semampuku tapi aku selalu yakin kata pepatah " Banyak jalan lain menuju Roma"
Banyak orang bilang aku pintar, tapi sebenarnya aku merasa tidak pintar hanya aku rajin belajar dan aku suka belajar dengan orang yang lebih besar dari seumurku.
Ujian Sekolah untuk SD tiba waktunya dan aku harus banyak belajar agar aku bisa Tamat Sekolah Dasar dengan nilai bagus.
Alhamdulillahhh akhirnya aku berhasil tamat dengan nilau bagus , orang tuaku menginginkan aku masuk SMPN 79 tapi aku enggak mau selain jauh sekolahnya SMPN 79 SMP favorit disitu banyak orang kaya dan para Selebriti sekolah disana , itulah mengapa aku tidak berminat mengingat aku miskin.
Akhirnya aku memilih SMP Muhammadiyah 27 sekolahnya satu tempat dengan SD tempatku yang sama dan ini diikuti dengan beberapa teman-temanku. Ooohhh yachhh aku dalam mengisi data untuk Izasah SD aku membuat kekeliuran untuk tahun kelahiran, aku menilisnya th 1960 seharusnya th 1961. Aku selisih sebulan dengan anak omku Aas, Aas januari dan aku February.
Aku sekolah di SMP Muhammadiyah 27,hari-hariku berjalan seperti biasa belajar,ibu menerima cucian orang lain untuk tambah-tambah ekonomi dan bapakku membantu om lumayan dapat untuk hidup sehari-hari serta seperti biasa orang tuaku dapat teguran dari pihak sekolah karena terlambat bayar uang sekolah, apalagi ditambah sekarang 3 anak yang bersekolah. Dua anak SMP dan satu SD.
Omku yang di Bendungan Jago aktif dalam organisasi Pemuda Karang Taruna , omku sebagai Pemimbimbing di Karang Taruna banyak berbagai kegiatan salah satunya Kursus bhs. Inggris gratis untuk segala umur dan aku barang tentu ikut sebab bahasa adalah kesukanku dan alhamdulillahhh aku bisa mengikutinya walau ditempat kursus kebanyakan diatasku alias lebih tua umurnya.
Aku ingat ketua dari Karang Taruna suka dengan adik omku yang sekolah di Sekolah Bidan, bulekku seminggu sekolah pulang ke rumah omku ,bulekku tinggal di Asrama. aku memanggilnya bulek Wuk.
Pernah malam-malam ketika mereka jalan-jalan aku diajak oleh bulekku dan aku digandengnya,aku anak yang penurut sehingga bulekku senang mengajakku jika mereka pergi seperti pergi ke Jakarta Fair yang setahun sekali diadakan aku diajak , aku memakai baju sederhana yang aku punya,karena aku tidak punya sepatu untuk pergi jadi aku memakai sepatu basket untuk sekolah "Tut kamu kok seperti mau olah raga " mata bulekku kearah sepatu basketku. aku tidak bisa menjawab apa-apa aku hanya tersenyum kecut karea aku tidak punya yang lain.
Entah kenapa bulekku putus hubungan dengan ketua Karang Taruna,aku tidak tahu karena itu ranah orang dewasa, aku yang masih SMP kelas satu pula belum tahu cinta-cintaan he he he
Beberapa bulan kemudian datang seorang pemuda dari Curup, aku tahu dari pembicaraan orang tuaku dia anak angkat mbahku ,dia baru tamat dari SMA dan ingin mencari pekerjaan di Jakarta, Omku banyak koneksi dan sudah banyak orang yang mendapatkan pekerjaan karena omku.
Di Jakarta Pemerintah sedang giat-giatnya mengadakan program Transmigrasi pada waktu Gubernurnya bapak Ali Sadikin dan Presiden bapak Soeharto.
Bagi warga jakarta yang mendaftar dan ikut Transmigrasi maka di Transmigrasi di tempat yang baru di luar Pulau jawa terjamin dari Pemerintah dari tanah yang akan digarap untuk pertanian,rumah serta bibitnya itu yang aku tau..
Pernah orang tuaku terbersit ingin ikut Transmigrasi dengan harapan siapa tahu hidup kita akan berubah kearah yang lebih baik dan keluar dari kemiskinan.
Tapi sebelum niat itu terlaksana ,tiba-tiba mbah di Curup meminta kita untuk pindah ke Curup agar dekat dengan mbah karena mbah ingin dekat dengan anak serta cucu-cucu kandungnya. Akhirnya setelah berdiskusi dengan seluruh keluarga kitapun berencana pindah ke Curup,emakpun tetap ingin ikut walau dia harus kehilangan pekerjaannya sebab emak tidak ingin jauh dengan anak dan cucu-cucunya.