VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 19-07-2018 à 17:52:23

           Pulang Sekolah perut lapar, tanpa cuci tangan segera menyendok nasi, heittt.... ditepisnya tanganku yang kecil ini oleh tangan ibuku " cuci tangan dulu "

akupun berlari ke dapur ketempat cuci piring, lalu kembali lagi ke meja makan menyendok nasi  sayur bening bayam campur jagung dan  tempe goreng untukku nikmatnya luar biasa, astagfirullahhh lupa aku membaca bismillah. Akupun membaca bismillahirrohmannnirohimmm  dengan lahap aku makan. alhamdulillahhh......

          Perutku penuh terasa ngantuk..... ibu memanggilku dari kamar sambil  ngelonin adikku yang kecil sementara bapakku dan beberapa teman bapak sedang bekerja diruang  kerja. adikku laki-laki dan kakakku masih diruang makan. 

          Aku pergi kekamar orang tuaku, ibuku berkata " jangan lupa cuci piring, sesudah itu cuci piring dan jangan main keluar, tidur siang " ,aku kembali ke ruang makan bapakku sudah diruang kerjanya bersama beberapa teman seperti biasa ada yang mengatur huruf-huruf ada dirangkai menjadi kalimat,ada yang bagian memotong kertas,ada yang bagian mencetak dengan mesin cetak yang manual tanpa listrik maklum waktu itu  listrik belum masuk ke kampung kami, jadi kalau malam kita menggunakan lampu Petromax atau lampu Teplok, aku suka memperhatikan mereka , keingin tahuanku besar dalam menyusun huruf  tapi aku belum bisa membaca .

          Waktu mereka kerja aku tidak boleh disana karena mengganggu mereka kerja.

          Aku masih punya tugas, aku membereskan meja makan karena aku masih kecil aku meja terlalu tinggi untukku. Kutarik kursi makan yang joknya terbuat dari anyaman lalu aku naik ke kursi untuk mengambil piring-piring kosong untuk kami yang masih kecil ibu memberi kami  piring yang terbuat dari kaleng tepatnya piringkaleng

          Piring-piring kotor kubawa kedapur dengan mengambil air dari bak mandi, selesai sudah pekerjaanku lalu kuambil sapu ijuk untuk menyapu ruang makan, dengan agak terseok-seok sapu ditanganku yang kecil.

          Selesai itu aku tidur tapi kadang aku tidak mematuhi perintah ibuku seperti hari ini aku sudah janji dengan teman-temanku untuk bermain, dengan mengendap-endap aku ke kamar orang tuaku dengan berharap ibuku sudah tidur dan aku lihat benar ibuku tidur nyenyak dengan si kecil dan aku kembali keruang makan, ruang makan kita luas , aku melintasi ruang makan dengan perlahan kubuka pintu depan dan menutupnya kembali  ammaannn..... lalu kehalaman pelan-pelan kubuka pintu gerbang dan menutupnya kembali tanpa suara. aku lari kerumah teman diseberang jalan kita sudah berjanji cari buah mangga karena saat ini sedang musim mangga

          Aku dan temanku pergi ke pohon mangga milik pak haji yang letaknya dipinggir jalan kita duduk dibawah pohon mangga yang tinggi dan rindang dan kita bersepakat jika mangga jatuh mana yang pertama dapat mengambil akan akan memilikinya, jadi kita berebut dan perjanjian kita jika mangga jatuh diatas kepala salah satu diantara kita maka otomatis itu hak yang bersangkutan.

Dengan angin sepoi-sepoi aku dan teman masih menunggu dibawah pohon sambil menyanyi : Angin puyuh .. kereta besar,pohonan layu sudah asar . 

          Berkali-kali kita bernyanyi dan mangga tidak juga jatuh dan akhirnya  kitapun tertidur dengan angin yang sepoi-sepoi dan tiba-tiba  BUK !! telinga kita mendengar sesuatu dan aku bergerak cepat mencari sesuatu dan disusul temanku mencari karena kita yakin itu suara mangga jatuh, aku bergerak kesemak-semak dengan harapan menemukan mangga disana, dan betul  " Hore .... !! aku dapat " dengan senangnya aku ambil mangga walau tidak terlalu besar tapi itu merupakan kebahagianku yang terbesar. Ashr tiba dan kamipun pulang kerumah aku tidak mau terlalu lama takut ibuku sudah bangun. Hari ini pemburuan buah mangga yang menyenangkan bersama teman, dia teman karibku tapi aku lupa namanya kalau tidak salah namanya AAm, aku ingat orang-orang memanggil ayahnya dengan sebutan Bang Enjek.  Kita karib tapi kita juga kadang bermusuhan , itu hal yang biasa untuk anak seusia kita.

          Kadang kita bermusuhan sangat lama, pernah kita berantam jambak-jambakan dan ketika kita berbaikan perlu perantara untuk berbaikan.