VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 03-07-2018 à 14:50:27

           Th 1967 aku dapat adik baru yang lucu dan cantik, tentu saja dia cantik karena dia perempuan, dengan mata besar dan kulit agak bersih tidak seperti diriku yang punya kulit sawo matang dan mata sipit. Kata ibuku mata adikku mirip tetangga yang namanya ibu Tien, ntah kenapa dikeluarga hanya diriku yang punya mata sipit.

          Waktu kami tinggal di jogja dan aku masih kecil sekali, dengan rambut dikucir keatas, mata sipit,kulit gelap,perut agak buncit serta pipi tembem orang-orang menjuluki DAKOCAN , buneka dari karet yang terkenal pada waktu itu.

          Ketika ibuku  lihat adik kecilku ini  kadang dengan nada becanda bilang ke bapak  " matanya besar karena ngidam jengkol, jadi matanya sebesar jengkol " bapakku pun tertawa mendengar kelakar ibuku, memang waktu hamil ibuku sering makan jengkol digoreng, kebetulan dihalaman rumah kami ada pohon jengkol,Sirsak dan grendang. di pohon grendang aku sering melihat Kupu-kupu besar dan indah, kami menjulukinya kupu-kupu gajah sebelum menjadi kupu-kupu ada kopompong di pohon grendang, kepompongnya berwarna bagus sekali .

           Adikku lahir dengan seorang Dukun beranak, karena jauh dari rumah sakit dan tidak ada bidan pada waktu itu. Waktu ibuku melahirkan tanpa menunggu Dukun beranak lahirlah adikku  kedunia,ketika dukun beranak datang aku ingat adikku diletakkan di Pengki dari anyaman bambu (tempat untuk menyerok sampah) pengki yang masih baru belum pernah dipakai karena tidak menemukan tampah.

          Aku ingat ada seseorang bilang ke aku, tuti jaga ya jangan sampai nanti ada kucing, dengan patuhnya aku mengikuti perintah itu, aku lupa siapa yang bilang ke aku. yang aku ingat aku senang sekali dapat adik baru berarti dia anak ke- empat didalam keluarga jadi kini kita dua perempuan dan dua laki-laki. Dua pasang dan aku punya teman. OOOHHHHHH yaccchhhh ada yang aku lupa dulu waktu aku belum punya adik baru perempuan, aku perempuan sendiri ibuku dan bapakku selalu membelikan mainan perempuan dan hiasan rambut anak perempuan hanya untuk diriku.

          Akupun punya kebiasaan ketika  ibuku pergi ke Pasar aku selalu menunggu didekat pagar rumah selalu memandang ke jalan, leherku sampai pegel begitu terlihat ibu datang aku segera berlari  dan membantu membawa belanjaan ibuku, dengan tangan kecilku terseok-seok aku membawanya kedapur ,aku keluarkan belanjaan ibuku satu persatu mencari sesuatu yang biasa ibuku beli untuk anak-anaknya.Kutemukan sebungkus cenil,gatot dibungkus dengan daun pisang dan disemat dengan lidi. akupun mengambilnya dan berlari keluar dari dapur tanpa menghiraukan lagi yang lainnya berantakan yang penting sudah menemukan apa yang aku cari.

          Kembali lagi kecerita adikku, bebebrapa hari setelah melahirkan pelan-pelan mata ibuku yang sebelah kanan tidak bisa melihat, kemudian ibuku masuk rumah sakit betapa sedih hatiku untuk menemani kami dirumah datang keponakan ibuku anak dari budeku yang tinggal di Cawang, kami memanggilnya mba.

Kalau tidak ada mba Parni mungkin bapakku akan kerepotan mengurus empat anak dan kerjanya, walau kerja bapak dirumah. Percetakan di rumah ada sekitar empat karyawan seingatku termasuk bapakku.

          Terima kasih mba Parni... engkau telah banyak membantu keluarga kami disaat kami dalam kesusahan. ibuku di operasi sampai beberapa kali dan akhirnya ibuku tidak mau operasi mata lagi, alhamdulillahhh matanya sudah pulih kembali walau tidak sesempurna yang dulu masih ada sedikit putih, ibuku tidak mau operasi lagi karena sudah bosan bolak-balik ke rumah sakit.

          Setelah aku dewasa aku baru tahu kalau orang habis melahirkan tidak boleh langsung mandi, akibatnya darah putih naik kemata. Itu yang dulu ibu lakukan.

          Aku tahu membaca di internet, apa itu penyebab salah satunya aku tidak tahu pasti. Semua itu sudah garis yang dilalui ibuku dari Allah , tapi yakin semua ada hikmahnya.