VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 24-06-2018 à 12:38:42

             Aku ingat tradisi Batawi asli ,  punya tradisi Nongkrong-Nongkrong untuk menyambut bulan Ramadhan. 

Biasanya sekitar sebulan sebelum Ramadhan setiap kampung mengadakan dan diadakannya di masjid kampung bersangkutan, kita anak-anak kecil suka memburu berkat saat Nongkrong-nongkrong.  Walaupun jauh yang namanya anak kecil itu merupakan sesuatu yang ditunggu setiap tahunnya,kadang kita berubatan ketika saatnya berkat diberikan. Ada juga yang nakal berkat sudah diterima tapi bilang belum sehingga kadang satu anak bawa pulang 3 berkat. Kenakalan yang tak pernah dilupakan.

          Banyak orang mengadakan acara Nongkrong-Nongkrong malam hari  tapi ada sebagian kecil mengadakan siang hari, untuk orang dewasa acaranya didalam masjid sedang untuk anak-anak kecil diadakan dilapangan. Kenapa disebut Nongkrong-Nongkrong itu adalah istilah dimana anak kecil dikelompokkan berupa lingkaran, biasanya setiap lingkaran 5 anak, anak laki-laki kelompoknya laki-laki dan anak perempuan kelompoknya anak perempuan.  Kita saling bercanda,ngobrol dan mendengarkan ceramah lewat speaker dari masjid, setelah ceramah selesai berkat baru dibagikan.

         Tiba waktunya Nongkrong-Nongkrong di Kampungku, hari ini ibuku sibuk didapur menyiapkan menu untuk Nongkrong-Nongkrong. Untuk berkat sekitar 20 berkat dan untuk yang dinampan sekita 2 nampan. Nampan untuk orang dewasa didalam masjid,sedang berkat untuk anak-anak. setiap rumah membuat sesuai kemampuan mereka. Berkat adalah nasi dan lauk pauknya, biasanya nasi dibungkus dibawahnya dan diatasnya lauk pauk dibungkus dengan daun terpisah terdiri buncis kuning,ayam atau daging,acar timun kuning,kering tempe campur kacang. Semuanya diikat menjadi satu dengan tali dan bisa ditenteng.

          Ibuku sibuk didapur menyiapkan menu untuk acara malam hari, dengan sesekali ibuku mengherdik agar aku tidak mengganggu,akupun pergi dari dapur berkumpul dengan teman-teman untuk acara malam nanti. Bahagianya acara yang ditunggu-tunggu tiap tahunnya.

          Ramadhanpun tiba, ini pertama kali aku menjalankan puasa kata ibuku dan bapakku aku bisa puasa setengah hari saja sebab ini puasa percobaan untukku

          Hari pertama serasa berat, aku alihkan lapar dan hausku dengan bermain bersama teman-teman di halaman tetangga. Ibu pemilik rumah memanggilku ,         " Tuti .., tolong ibu belikan garam di warung ibu sedang masak , dengan senang hati akupun menerima uang untuk membeli garam . Setengah berlari aku pergi ke warung mpok Ani disebrang jalan rumahku, kuberikan uang  dan kudapatkan sebungkus garam.

Sesuai pesan ibuku aku tidak mau menerima upah,sehingga mereka tidak memberikan upah tapi makanan atau  buah, itu akan aku terima. 

          Hari ini dipuasa pertamaku aku sdh mengumpulkan beberapa makanan dan buah, semuanya aku letakkan dimeja makan didepan jam beker.

Siang hampir tiba akupun letih,haus dan lapar terasa berat puasa ini,perutku sudah berbunyi  krekkkkkkkk...... krekkkkk..... aku menghampir meja makan ,kulihat makananku sudah siap sedia pemberian dari tetangga, aku duduk dengan tangan menelungkup di meja ingin tidur sulit sekali dengan sesekali kuperhatikan jam kok tidak bergerak-gerak, aku tatap lagi makanan diatas meja kutatap lagi jam beker.

          Orang tuaku serta masku tertawa melihat tingkahku.

Sabarrr..... nanti juga akan terdengar suara azan dari masjid, aku tak berdaya seluruh badanku terasa lemas, oohhhhh lama sekali.

          Azanpun berkumandang langsung aku santap makanan yang ada didepanku, ooohhhhh nikmatnya dan sudah tentu ibuku membimbing membaca doa sebelum berbuka puasa.

          Hari kedua berjalan lancar,hari ketiga berjalan lancar dan seterusnya seperti biasa tanpa terasa , orang tuaku bilang coba tahun depan berusaha full .

          Tahun berikutnya akupun berusaha full, akupun sudah terbiasa tidak berat seperti awal pertama aku puasa. tahun berikutnya  bapakku bilang " jika tahun ini kamu puasa full satu bulan bapak kasih duit pas Lebaran Idul Fitri " ini tantangan untukku dan  yang diharapkan untuk dapat hadiah, aku sudah membayang uangku akan banyak ...

          Aku merupakan anak perempuan satu-satunya dikeluara pada waktu itu, tak heran ibuku senang membuakan baju untukku, hanya dengan bermodalkan benang dan  jarum ibuku membuatkan baju sendiri untuk Lebaran Idul Fitri, ibuku menjahitnya dengan tangan tanpa mesin jahit. Dengan teliti dan sabarnya ibuku memotong bahan dan menjahitnya, aku memperhatikan apa yang diperbuat ibuku mengukur dari bajuku,dipotongnya bahannya. Aku minta ke ibuku untuk memakai kantong kiri dan kanan untuk tempat duit, walaupun begitu akupun minta dibelikan tas kecil yang digantung. Pakaian Lebaranku hampir jadi tapi belum dipasang lengan dengan tak sabar aku coba, ingin memamerkan ke teman-temanku baju Lebaranku. akupun berlari dengan pakaian tanpa lengan kerumah temanku disebrang jalan,        " Tuti  ..! itu belum jadi " teriak ibuku, teriakan ibuku tak kuhiraukan .

akupun memperkenalkan baju setengah jadi ke teman-temanku yang sedang bermain dihalaman sebrang jalan rumahku, dengan bangganya kuperkenalkan buah tangan ibuku untuk Lebaran.

          Malam takbiran berkumandang dari masjid,aku dan masku serta adikku menyalakan kembang api yang dibelikan oleh bapakku sambil menunggu pawai obor lewat didepan rumah. Malam takbiran malam yang indah dengan kembang api ditangan bapakku meletakkan kembang api dipohon cemara kamu dihalaman rumah.

          Dimasa kecil aku merasakan untuk menunggu Lebaran terasa lama , besok Lebaran dan aku tidak bisa tidur karena aku punya sekitar 3 setel baju Lebaran, hari pertama aku harus pakai baju apa yacchhhhh... pikiranku menerawang jauh , lama sekali pagi... aku tidur dengan gelisahnya dan akhirnya aku esok harinya bangun lebih cepat dari biasanya ,dengan  pakaian baru,sepatu baru,tas kecil terganting dibahuku. aku suka dengan warna yang menyolok merah jambu dan merah, aku rasa hampir semua anak perempuan kecil suka dengan warna itu.

          Biasanya aku suka rambut diekor kuda dua ,dengan warna pita merah atau menggunakan bando warna merah juga.

          Aku dan ibu siap-2 pergi ke lapangan untuk sholat dan masku serta adik laki-lakiku ikut bapak untuk sholat.

          Pulang dari sholat aku ikut orang tuaku keliling rumah tetangga untuk berlebaran dan sudah barang tentu tas kecilku dan kantong bajuku penuh dengan uang serta makan yang aku letakkan di kantong, sweet memory.... anak kecil pada umumnya.

 

 

 

 

Commentaires

tutisunaryati le 26-06-2018 à 18:49:22
Merci beaucoup, vous etes très gentille.
Fanny39 le 24-06-2018 à 13:23:41
Thanks you, Bon Dimanche et excellente semaine en cet été