VEF Blog

Titre du blog : Otobiografi
Auteur : Tutisunaryati
Date de création : 07-06-2018
 
posté le 07-06-2018 à 17:35:02

                                             Masa kecilku

         Hari ini aku mulai menulis lagi setelah absen lama tidak menulis, ini karena berawal dari sentilan dari seorang kawan lama semasa SMA yang sekarang sudah menjadi seorang penulis dan seorang Prof Sastra Melayu Islam. Kita bertemu lagi di Group SMAN-81 dan menyarankan  untuk menulis kisah hidupku.

          Baiklah semua diawali dengan kenapa aku bisa tinggal di kota kecil Perancis diwilayah Alsace kota kecil yang bernama Feldkirch yang penduduknya sedikit kira-kira  940 orang,walau kota kecil tapi rumahnya teratur,jauh daripolusi,nyaman,tenang dan burung-burung bebas beterbangan kian kemari tanpa rasa was-was diburu dengan pemburu burung yang hanya untuk memenuhi hasrat hobby mereka. Tapi tidak untuk di Perancis dimana binatang benar-benar dilindungi satu kata membunuh binatang masuk penjara.                                                                                                   Aku dan suami tinggal disebuah apartemen sewaan, jadi bukan apartemen milik pribadi, disebelah apartemen kita sawah, persawahan yang luas, yang dikerja-kan secara modren cukup satu atau dua orang saja untuk mengerjakannya,cobalah negeraku seperti ini maka hasil pertanian negaraku akan berlimpah ,mengingat anak-anak  mudanya lebih suka bekerja di kota dari pada menggarap sawah dikampung-nya.  Jadi aku pikir dengan peralatan modren cukup sedikit orang tapi menghasilkan banyak, acchhhh........ ini semua ini hanya angan-anganku tapi why not..orang bule bilang the dreaming will be come true aamiin......                                                              Baiklah bukan ini yang pertama yang ingin aku ceritakan tapi pertama aku ingin flash back kembali , menceritakan masa kecilku  yang penuh dengan kenangan indah yang tak terlupakan .

         Aku anak kedua dari lima bersaudara, kami dua laki-laki dan tiga perempuan.  Kita bukan dari kalangan orang berada . Aku lahir di kota Jogyakarta , bapak asli jogjayakarta dan ibu asli Salatiga, tidak heran jika pergi ke jogja banyak family dari ayah yang berada disana,karna terlalu banyak sampai tidak tahu lagi jika masih ada ikatan keluarga. Jika ke Salatiga maka banyak family dari keluarga ibu.                             Aku dibesarkan diperantauan sejak kira-kira umur lima tahun aku  ikut bapak ke Jakarta, kata ibu agar bapak ada yang menemani di perantauan tak heran aku dekat sama bapak, karena selama setahun aku hidup bersama bapak mandi,makan,tidur yang mengurus bapak, pasti heran bukan.....? kok bisa kerja sambil mengurus anak, anak kecil pula. Bapak bekerja dipercetakan milik salah seorang istri jendral dimana rumah dan tempat kerja bapak jadi satu. Sebuah rumah Gedong besar dan bagus, banyak kamar kalau enggak salah sekitar lima kamar, orang sekelilingku bilang kalau aku bermain mereka bilang anak gedong padahal mereka tidak tau kalau itu bukan rumah kita,kita  hanyalah numpang . Baru setahun kemudian ibu bersama mas dan adikku menyusul ke jakarta. Waktu itu kita masih tiga bersaudara dan hanya diriku yang perempuan, masku dan adik laki-lakiku.

        Waktu itu Jakarta masih sepi tidak seperti sekarang macet dan polusi, Jakarta dulu adalah Jakarta yang tidak banyak polusi,banyak pohon-pohon dengan gerobak ditarik sapi masih menghiasi jalanan.

        Kita tinggal di Tegal Parang, pada waktu itu Tegal Parang masih dikatakan Kampung, sekitar kita  masyarakat Betawi asli dan orang jawa tengah hanya dua keluarga. Agak jauh dari rumah kita adalah rumah seorang jendral dan rumahnya dijaga ketat, aku suka bermain dengan kerumah teman yang tinggal bersebelahan dengan rumah jendral, namanya anak-anak keinginan tahuan seorang anak besar kadang aku dan teman berusaha melihat rumah sebelah tapi terhalang dengan tembok yang tinggi.

         Masa kecil dikelilingi oleh masyarakat betawi asli yang kental dengan kebuda-yaannya dan bahasa sehari-hari berbahasa Betawi ,membuat aku luntur bahasa jawanya, hanya dalam waktu setahun bahasa betawi sudah melekat pada diri aku untuk berbicara sehari-hari. Ini membuat ibuku woooo.... Tuti bahasa jawamu sudah luntur (bahasa jawa yang dimaksud adalah bahasa jawa tengah).                         Tapi walaupun begitu kebudayaan jawa tengah tidak luntur,aku,adik dan mas suka bermain wayang orang dengan membuat topi dari  daun nangka dan disambung dengan lidi, biasanya masku sering menjadi Werkudoro tokoh perwayang yang kuat dan perkasa dengan menggunakan tas belanja ibuku ini sungguh menggelikan tapi menyenangkan jika mengingat itu semua  memory yang tak terlupakan.......

        Orang betawi punya kebiasaan sarapan pagi dengan kopi kental , teh kental ,pisang goreng,ubi goreng dan kacang kulit . Sarapan pagi mereka menamakannya NYAHI.